Pagi itu, Jumat (14/12/2012) waktu Amerika atau Sabtu (15/12/2012) waktu Indonesia,Seorang Anak Laki laki yang berumur sekitar 20 tahun memulai aksi brutalnya. dan aksi brutal tersebut diawali dengan menembak ibunya Nancy tepat di wajah.
Kemudian dia membawa mobilnya ke SD Sandy Hook sembari membawa serta 2 pistol tangan dan sebuah senapan semi-otomatis. Di sana, Ia pun melepas tembakan secara membabi buta ke dalam sebuah ruang kelas yang berisi anak-anak yang sedang mengikuti pelajaran Bahasa Inggris. Usai beraksi, Ia mengarahkan pistolnya ke dirinya sendiri. Total 27 orang tewas dalam aksi brutal ini, dimana 20 diantaranya merupakan anak-anak.
Pelaku penembakan brutal di sebuah sekolah dasar di Connecticut, Amerika Serikat (AS) berhasil diidentifikasi. Pemuda berusia 20 tahun ini dikenal sangat cerdas namun pemalu, dan memiliki sejumlah gangguan kesehatan mental.
Adam Lanza nama pemuda tersebut. Seperti dilansir New York Daily News, Sabtu (15/12/2012), keluarga dan kerabatnya mengenal Adam sebagai anak dengan karakter yang tidak biasa.
Seorang Anak yang memiliki banyak gangguan perilaku
Salah seorang anggota keluarga Lanza menyebut Adam menderita sindrom Asperger atau semacam gangguan perilaku. Sejak kecil, Adam selalu bermasalah dan terlihat kikuk jika harus berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain.
"Dia merupakan anak dengan banyak gangguan. Dia memiliki sejumlah masalah besar," tutur seorang anggota keluarga yang enggan disebut namanya tersebut.
Kendati demikian, Adam diketahui sangat cerdas semasa sekolah. Hal ini juga diakui oleh bekas teman sekolah Adam. "Dia sangat cerdas. Dia seperti salah satu anak jenius komputer," imbuh anggota keluarga tersebut.
Hal tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh kerabat keluarga Lanza di Newtown. Oleh tetangganya, Adam bahkan dikenal sangat jarang berinteraksi. Seorang kerabat keluarga Adam, Barbara Frey mengaku dirinya sering melihat Adam seperti sedang tertekan.
"Dia tidak pernah berhubungan dengan anak lain," ucapnya.
Tidak hanya itu saja, kerabat lama keluarga Lanza juga menyebutkan bahwa Adam mengalami kondisi dimana dirinya tidak bisa merasakan sakit yang dialaminya. "Beberapa tahun lalu, dia ikut dalam tim baseball, semua orang memintanya berhati agar dia tidak terjatuh karena dia akan terluka tapi tidak merasakannya sama sekali. Adam memiliki banyak masalah mental," tuturnya.
Saking pemalunya, polisi bahkan tidak bisa menemukan catatan apapun mengenai Adam baik di jejaring sosial maupun internet. Bahkan, Adam diketahui tidak muncul dalam foto buku tahunan saat kelulusan sekolah menengah pada tahun 2010 lalu. Dalam halaman yang seharusnya berisi fotonya, terlihat kosong dan tertulis "camera shy".
Otoritas setempat mengungkapkan, Adam memilih SD Sandy Hook sebagai lokasi karena sang ibu, Nancy, pernah bekerja di sekolah tersebut sebagai seorang relawan. Pada Jumat (14/12) pagi, Adam memulai harinya dengan menembak mati ibunya sendiri di bagian wajah.
Kemudian dia membawa mobilnya ke SD Sandy Hook sembari membawa serta 2 pistol tangan dan sebuah senapan semi-otomatis. Di sana, Ia pun melepas tembakan secara membabi buta ke dalam sebuah ruang kelas yang berisi anak-anak yang sedang mengikuti pelajaran Bahasa Inggris. Usai beraksi, Ia mengarahkan pistolnya ke dirinya sendiri. Total 27 orang tewas dalam aksi brutal ini, dimana 20 diantaranya merupakan anak-anak.
Pelaku penembakan brutal di sebuah sekolah dasar di Connecticut, Amerika Serikat (AS) berhasil diidentifikasi. Pemuda berusia 20 tahun ini dikenal sangat cerdas namun pemalu, dan memiliki sejumlah gangguan kesehatan mental.
Adam Lanza nama pemuda tersebut. Seperti dilansir New York Daily News, Sabtu (15/12/2012), keluarga dan kerabatnya mengenal Adam sebagai anak dengan karakter yang tidak biasa.
Seorang Anak yang memiliki banyak gangguan perilaku
Salah seorang anggota keluarga Lanza menyebut Adam menderita sindrom Asperger atau semacam gangguan perilaku. Sejak kecil, Adam selalu bermasalah dan terlihat kikuk jika harus berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain.
"Dia merupakan anak dengan banyak gangguan. Dia memiliki sejumlah masalah besar," tutur seorang anggota keluarga yang enggan disebut namanya tersebut.
Kendati demikian, Adam diketahui sangat cerdas semasa sekolah. Hal ini juga diakui oleh bekas teman sekolah Adam. "Dia sangat cerdas. Dia seperti salah satu anak jenius komputer," imbuh anggota keluarga tersebut.
Hal tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh kerabat keluarga Lanza di Newtown. Oleh tetangganya, Adam bahkan dikenal sangat jarang berinteraksi. Seorang kerabat keluarga Adam, Barbara Frey mengaku dirinya sering melihat Adam seperti sedang tertekan.
"Dia tidak pernah berhubungan dengan anak lain," ucapnya.
Tidak hanya itu saja, kerabat lama keluarga Lanza juga menyebutkan bahwa Adam mengalami kondisi dimana dirinya tidak bisa merasakan sakit yang dialaminya. "Beberapa tahun lalu, dia ikut dalam tim baseball, semua orang memintanya berhati agar dia tidak terjatuh karena dia akan terluka tapi tidak merasakannya sama sekali. Adam memiliki banyak masalah mental," tuturnya.
Saking pemalunya, polisi bahkan tidak bisa menemukan catatan apapun mengenai Adam baik di jejaring sosial maupun internet. Bahkan, Adam diketahui tidak muncul dalam foto buku tahunan saat kelulusan sekolah menengah pada tahun 2010 lalu. Dalam halaman yang seharusnya berisi fotonya, terlihat kosong dan tertulis "camera shy".
Otoritas setempat mengungkapkan, Adam memilih SD Sandy Hook sebagai lokasi karena sang ibu, Nancy, pernah bekerja di sekolah tersebut sebagai seorang relawan. Pada Jumat (14/12) pagi, Adam memulai harinya dengan menembak mati ibunya sendiri di bagian wajah.
Tidak ada komentar:
Write komentar