Alam kehidupan terbagi menjadi tiga. Pertama, alam dunia, yakni tempat berdiam diri makhluk-makhluk jasmani, manusia, binatang, dan sejenisnya. Kedua, alam malakut, yaitu hunian bangsa jin dan malaikat. Ketiga, alam jabarut, yang didiami oleh elit-elit malaikat, yakni komunitas ruhani yang punya kedekatan paling intensif dengan Tuhan. Penghuni ketiga alam ini, semuanya akan mengalami kematian, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur'an "Tiap-tiap yang berjiwa akan mati" (QS. Ali Imran/3 :185).
Dalam buku ini, Al Gazali menyibak misteri-misteri alam pasca kematian. Bagaimana rupa dan kondisi sakaratul maut, alam barzakh, kebangkitan, penghitungan (hisab), surga, dan neraka.
Buku ini membuka mata dan pikiran kita bahwa setiap apa yang kita lakukan (amal perbuatan) kita di dunia adalah sebagai tabungan/tolok ukur bagi kita tentang apa yang bakal kita dapatkan sebagai balasannya yang diperlihatkan pada saat kita dalam kondisi sakaratul maut, fase alam barzakh, kebangkitan, dan penghisaban. Sebagai hasil akhirnya adalah ke surga atau neraka.
Terbukanya rahasia alam dan fase-fase ini menimbulkan ketakutan, kengerian dan kewaspadaan pada kita sehingga kita senantiasa berhati-hati dan menimbang-nimbang apa yang akan kita lakukan dalam setiap langkah kita di dunia ini.
Ada manusia yang celaka, ada yang bahagia. Keadaan penghuni kubur terdiri dari ada 4 (empat) kondisi. Pertama, ada yang duduk-duduk menyesali kesalahan hingga mata mereka lepas dan jasad mereka membusuk, lalu tubuh mereka kembali menjadi tanah. Selanjutnya mereka terus berputar-putar di buana Malakut bawah langit dunia. Kedua, ada yang diberi rasa kantuk oleh Allah hingga mereka tidak sadar akan apa yang terjadi sampai mereka terkesiap bangun oleh tiupan terompet kematian pertama dan meninggal (untuk kedua kalinya). Ketiga, ada yang hanya berdiam di kubur selama 2 atau 3 bulan saja, kemudian jiwanya menaiki burung yang membawanya terbang ke surga. Keempat, ada kelompok manusia yang ketika mata mereka rusak binasa, mereka bermi'raj naik ke sangkakala hingga sangkakala itu dibunyikan. Dalam keempat kondisi inilah, ahli kubur disiksa dan dikasihi, dihina dan dimuliakan.
Ketika Malaikat Israfil meniup sangkakala di Sakhrah Baitul Maqdis, berhamburanlah arwah-arwah di pekuburan sambil mengeluarkan dengungan seperti dengungan lebah, hingga penuhlah wilayah antara Timur dan Barat. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :" Mereka telanjang dan (terlihat) belum dikhitan"' kecuali orang-orang yang beriman yang meninggal di tanah terasing dan belum dikafani. Mereka dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam keadaan berpakaian dari surga. Begitu pula kelompok manusia dari umat Muhammad SAW yang menjalankan sunnah Nabi.
Beraneka ragam nasib yang menimpa manusia di Padang Mahsyar. Diriwayatkan dari beberapa kaum saleh, bahwasanya ada yang bermimpi melihat Kiamat terjadi dan ia seolah kehausan di Mawqif. Ia melihat anak-anak kecil yang sedang memberikan minum pada orang-orang tua. Maka orang saleh itu memanggil mereka, "Beri aku seteguk air". Salah seorang anak berkata kepada orang saleh itu, "Apakah anda memiliki anak-anak seusia kami di sini ?" Orang saleh menjawab tidak. Si anak pun berseru, "Jika memang tidak punya, ya tidak bisa". Inilah rahasia keutamaan institusi perkawinan.
Telah diriwayatkan bahwa pada Hari Kiamat, Al Qur'an datang dalam rupa seorang laki-laki tampan dan berakhlak baik, lalu memberikan syafaat itu. Islam pun memberikan syafaat itu.Lalu ia membela dan saling berdebat dengan penganutnya. Maka orang-orang yang diridhai-Nya saling berpegangan dan diterbangkan ke surga.
Sementara itu, dunia datang dalam rupa nenek-nenek yang beruban dalam keadaan yang sejelek-jeleknya. Lalu ditanyakan pada manusia, "Apakah kalian mengenal orang ini ?". Manusia menjawab, "Kami berlindung kepada Allah SWT dari orang ini.". Lalu dikatakan kepada manusia, "Ini adalah dunia yang membuat kalian saling bersikap hasud dan saling membenci".
Demikianlah Al Gazali Menyingkap Rahasia Akhirat. Yang dengan membacanya membuat kita mengetahui apa yang selama ini tak terfikirkan oleh kita sedikitpun. Sebagaimana halnya, ada 4 hal yang tidak diketahui nilainya kecuali oleh 4 orang. Pertama, tidak ada yang mengetahui nilai kehidupan kecuali orang-orang yang sudah mati. Kedua, tidak ada yang mengetahui nilai penderitaan kecuali orang-orang yang diberi kenikmatan. Ketiga, tidak ada yang mengetahui nilai kekayaan kecuali orang-orang fakir. Dan keempat, tidak ada yang mengetahui nilai kesehatan kecuali orang-orang yang sakit
Sumber: http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2110609-menyingkap-rahasia-akhirat/#ixzz2J6LG336Z
Sabtu, 26 Januari 2013
Rahasia Akhirat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar