Sabtu, 23 Juli 2016

Rio Haryanto

Posted by   on

Rio Haryanto adalah pembalap muda berbakat berkebangsaan Indonesia. Mengawali karir balapnya di arena Gokart Nasional dan International sejak usia 6 tahun, Pada usia 15 tahun ia mengikuti ajang balap Formula Asia 2.0, dimana ia kemudian menjadi juara umum kelas Asia. Di tahun berikutnya, ia berhasil meningkatkan prestasinya dengan menjadi juara umum ajang Formula BMW Pacific 2009. Pada usia 17 tahun ia telah memenuhi syarat untuk mendapatkan super license formula 1 dari Virgin F1 racing pada test drive Formula 1 di Abu Dhabi 2010. Kini ia membalap di ajang GP2 Series bersama tim EQ8 Caterham Racing dan bertekad menjadi pembalap Indonesia pertama yang berlaga di kejuaraan balap F1.
Rio Haryanto lahir di Solo pada 22 Januari 1993 dari pasangan Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto. Sebagai seorang pembalap veteran nasional, sang ayah menanamkan sikap disiplin, rendah hati dan dermawan kepada Rio sejak dini. Bak buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya, Rio kecil gemar melakukan tantangan bersama ayahnya, anak bungsu dari 4 bersaudara ini mulai mengemudikan Gokart pada usia 6 tahun. Mengikuti jejak kakak-kakaknya, yakni Roy Haryanto dan Ryan Haryanto, pada tahun 1999 ia mulai terjun di arena balap, usianya saat itu baru 6 tahun. Tak butuh waktu lama bagi Rio untuk menunjukkan bakatnya, penyuka warna biru dan putih ini segera menjadi juara nasional Gokart kelas kadet pada tahun 1999. Ikatan Motor Indonesia kemudian menganugerahinya penghargaan sebagai Atlet Gokart Terbaik Junior pada tahun 2005 dan 2006.

Pada bulan Juni 2008 ia berhasil menjadi juara pertama ajang Asian Karting Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Makau, Cina. Setelah 7 tahun lebih berkiprah di arena balap Gokart, tahun ini juga menandai awal karir Rio di arena balap mobil, ketika ia mengikuti ajang balap Asian Formula Renault dan Formula Asia 2.0. Perubahan jenis kendaraan yang dikemudikannya tak lantas menjadi penghambat prestasi Rio, di tahun berikutnya ia berhasil menjadi juara umum ajang Formula BMW dengan total 6 seri, 15 round, Rio berhasil meraih 14 podium pada tahun 2009 tersebut.
Demi meraih mimpinya untuk dapat berlaga di arena F1, dengan dukungan sejumlah sponsor iapun kemudian beranjak meninggalkan benua Asia untuk mengikuti ajang GP3 Europe Series 2010. Rio berhasil meraih podium pertama di Turki, 1st Runner Up di Silverstone, 2nd Runner Up di Monza Italy dan meraih prestasi sebagai The Best Driver Manor Racing. Kemenangan pertama di GP3 series didapatnya saat race kedua dia membalap di Eropa. Berkat kemenangan pertamanya, lagu Indonesia Raya berkumandang di daratan Eropa.
Pada bulan Juli 2011 ia kembali mencatat prestasi dengan berturut-turut menjuarai ajang GP3 Europe Series, yakni seri 5 dan seri 6, masing-masing di sirkuit Nürburgring Jerman, Hungaroring di Budapest, dan 1st dan 2nd Runner Up di Monza Italy, serta mendapatkan penghargaan sebagai The Best Win of Season GP3 series 2011. Pada Juni 2013 ia berhasil naik podium dan menggenggam piala kemenangan sebagai juara kedua di sprint race seri 5 GP2 di sirkuit Silverstone, Inggris. GP2 Series adalah ajang balap mobil yang kerap dipertimbangkan banyak pembalap sebagai langkah awal menuju ajang balap mobil F1. Nico Rosberg, Lewis Hamilton, Timo Glock dan Nico Hülkenberg adalah sejumlah pembalap yang menjadikan GP2 Series sebagai batu loncatan sebelum bertransisi ke F1.
Ketika sedang tidak disibukkan oleh musim kompetisi, Rio kini tinggal di Singapura. Disana ia berkuliah di FTMS GLOBAL SINGAPORE yang mempunyai link dengan Anglia Ruskin University UK, menempuh jurusan Bisnis Management. Dalam kesehariannya, meski sedang tidak berkompetisi, Rio tetap disiplin menjaga stamina dan kondisi fisiknya dengan rajin berolahraga di pagi hari serta malam hari sepulang dari kuliahnya, antara lain dengan berenang, jogging, atau sekedar berlatih di gym, kurang lebih 4 jam dalam sehari. Ia juga disiplin dalam menjaga dietnya dengan mengkonsumsi makanan tinggi protein, semisal ikan salmon kesukaannya yang seringkali ia masak sendiri. Kesadaran Rio untuk tidak mengesampingkan pendidikan adalah agar ia dapat menjadi teladan bagi para Sahabat Rio, sebutan untuk para penggemar dan pendukung setia Rio Haryanto. Pengidola Ayrton Senna inipun berharap kelak dapat bersumbangsih dalam mengembangkan usaha rintisan sang ayah, yakni perusahaan produsen buku tulis merk Kiky.
Dengan banyaknya anggota tim teknis yang dilibatkan serta kendaran yang memerlukan perawatan khusus, kompetisi balap mobil adalah kompetisi yang membutuhkan dana relatif besar, oleh karenanya dukungan para sponsor sangatlah berandil dalam kelangsungan prestasi Rio. Sponsor utama adalah PERTAMINA perusahaan minyak terbesar di Indonesia, yang telah mendukung Rio sejak tahun 2010, dan mendukung banyak anak bangsa yang berprestasi mengukir kemenangan dan nama Indonesia di mancanegara. Selain itu perusahaan penerbangan nasional PT. GARUDA INDONESIA yang selalu setia mengantarkan Rio dan crew ke negara dimana Rio berlaga. Tidak pula ketinggalan mendukung Rio sebuah perusahaan produsen buku tulis KIKY yang selalu mendampingi Rio dalam belajar maupun membalap. Setiap sedang pulang ke tanah air, iapun kerap menyempatkan diri mengunjungi panti asuhan di Solo untuk membagikan kisah dan pengalaman tak ubahnya seorang kakak kepada adik-adiknya. Ia selalu memotivasi dan berpesan agar tetap fokus dan pantang menyerah demi menggapai sukses, ia berharap agar dapat menularkan semangat dan kegigihannya kepada generasi muda nusantara, seperti cita-citanya untuk berkeliling dunia menggaungkan nama Indonesia, berjuang demi bangsa dan negara, mengharumkan nama Ibu Pertiwi di sirkuit balap dunia lewat perjuangannya diajang balap F1 nantinya.

Tidak ada komentar:
Write komentar