MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sudah resmi ditunjuk 
oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla Ahad 
(26/10/2014). Namun, beberapa saat sebelum Kabinet Kerja diumumkan, 
beredar sebuah surat terbuka yang disebut berasal dari Ketua Dewan 
Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Riza Damanik. 
Surat terbuka ini beredar lewat BlackBerry Messenger. Berikut ini isi 
surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo tersebut:
Bapak Presiden Joko Widodo Yth,
Kami memberi apresiasi atas prinsip kehati-hatian yang Bapak 
gunakan dalam pemilihan struktur kabinet 2014-2019. Atas dasar 
“kehati-hatian” kami bermaksud melakukan klarifikasi terhadap salah satu
 tokoh yang Bapak panggil ke Istana a/n Susi Pudjiastuti, sebagai 
berikut:
1) kami mendengar ybs tidak melunasi pinjaman “Mina Mandiri” ke Bank Indonesia sebesar Rp 34 miliar;
2) kami mendengar ybs tidak transparan dalam mengelola dana bantuan korban tsunami bagi masyarakat Pangandaran;
3) berdasarkan yang kami baca disejumlah media, bahwa ybs 
bersuamikan WNA asal Jerman. Tentu, hak setiap manusia menikah dgn 
siapapun pilihannya. Namun, berlaku lazim, seperti di Kemenlu seorang 
diplomat yg menikah dg WNA maka gugurlah posisinya sbg diplomat atas 
dasar prinsip kerahasiaan negara dan kehatian-hatian. Hal serupa kami 
mhn klarifikasi Bapak, bgm kerahasiaan negara kita dgn keberadaan 
menteri yang bersuamikan WNA?;
4) terakhir, sdhkah dicek bagaimana ybs membayar upah tenaga kerjanya?
Semoga surat yang sifatnya klarifikasi ini dapat digunakan untuk menghasilkan kabinet bekerja.
Salam, Riza Damanik
Tidak ada komentar:
Write komentar