
TAK ada yang meragukan bahwa cerita Lords of the Ring, 
kemudian novel ini diterjemahkan oleh Peter Jackson menjadi trilogi film
 yang sangat terkenal, adalah sarat pemahaman soal akhir zaman dari 
sudut pandang bangsa yang sedikit di bumi ini, namun sangat menguasai; 
Yahudi.
Bahkan, para penulis Yahudi zaman sekarang ini pun meyakini bahwa 
dalam cerita yang ditulis oleh JRR Tolkien tersebut menyajikan kembali 
beberapa koneksi Yahudi yang menarik dan cerita di baliknya.
Sebutlah The Hobbit. The Hobbit mengklaim nama Gollum yang berasal 
dari Old Norse Camar, yang berarti emas, atau dalam salah satu 
terjemahannya adalah”sesuatu yang berharga” atau cincin. Tolkien sendiri
 mengaku nama ini berasal dari “suara mengerikan ketika menelan” di 
tenggorokan atau Gollum.
Dalam wawancara dengan BBC pada tahun 1971 (tautannya ada di YouTube),
 Tolkien menyatakan bahwa ras kurcaci yang mengisi mitologinya “tentu 
saja cukup jelas – tidak akan Anda katakan bahwa dalam banyak hal mereka
 mengingatkan Anda tentang orang-orang Yahudi?” Tolkien, dengan 
perdagangan seorang ahli bahasa, menciptakan bahasa yang dibuat untuk 
masing-masing ras fiksinya. “Kata-kata mereka Semit, jelas, dibangun 
untuk menjadi Semit,” katanya soal Dwarvish.
“Saya berpikir tentang ‘Kurcaci’ seperti orang-orang Yahudi,” 
tulisnya (Letters, hal. 229), “sekaligus asli dan asing di tempat 
tinggal mereka, berbicara bahasa negara, namun dengan aksen karena lidah
 pribadi mereka sendiri.” Dalam The Silmarillion (koleksi 
Tolkien soal latar belakang legenda dunia yang ia ciptakan sendiri), bab
 2 menceritakan tentang penciptaan Kurcaci, dan ini sangat kental dengan
 kisah Akeidat Yitzhak yang sangat terkenal di kalangan bangsa Yahudi.
Di situ ada gagasan bahwa ras Kurcaci digantikan oleh ras Elf (mungkin petunjuk untuk status Yahudi vis-à-vis di kalangan dunia Kristen).
Para penulis skenario dari film Hobbit yang kemudian dibikin secara 
terpisah oleh Jackson, dan menyoroti Diaspora Dwarvish, menggambarkan 
bagaimana mereka diusir dan kemudian berusaha untuk kembali—entah kemana
 yang dimaksud di situ. Adegan ini tidak ada dalam buku, tapi hobbit 
menyatakan kesetiaannya kepada teman-temannya dan harapan nasionalis 
mereka untuk kembali, dan ini adalah gaya Zionisme Middle Earth.
Lantas, siapa Tolkien sebenarnya? Pada tahun 1971, ia menjelaskan asal-usul nama keluarganya sebagai berikut:
“Nama saya Tolkien, itu bahasa inggris dari To (l) Kiehn = tollkuhn, 
dan berasal dari Saxony di abad ke-18. Kata ini tidak berasal dari 
bahasa Yahudi, meskipun saya harus mempertimbangkannya sebagai suatu 
kehormatan jika benar,” (Letters, hal 410).
Karya-karya Tolkien diterbitkan dengan dana dari Angkatan Udara 
Israel. Di Israel, masyarakatnya menyelenggarakan kegiatan, konferensi, 
dan penelitian tentang Tolkien dan karya-karyanya sebagai sebuah 
pertanda dari semua nubuwat akhir zaman versi mereka namun banyak yang 
beririsan dengan apa yang sudah dituturkan oleh Rasulullah Muhammad SAW,
 sekitar 1500 tahun yang silam
Tidak ada komentar:
Write komentar