(The Jewish Conspiracy - Last Moment of Lucidity)
Henry Makow, Ph.D.
(Diterjemahkan oleh: Indriany Trijanto)

"Kita bahkan tidak dapat mengetahui bencana tanpa melihatnya dari sudut pandang "politik yang tidak benar." Hal itu membuat kita nostalgia terhadap laporan singkat yang semarak 90 tahun lalu ketika media utama masih menyebutnya sebagai isu yang paling mendesak sepanjang masa."
Setelah berakhirnya Revolusi Bolshevik, 
bangsa-bangsa yang beragama Kristen terbangunkan dari tidur mereka dan 
mengakui bahwa "Konspirasi Yahudi" bukan sekedar bagian dari imajinasi 
fanatik akan tetapi lebih merupakan sebuah kunci untuk memahami kondisi 
manusia.
Sejarah merupakan produk dari sebuah 
rencana jangka panjang okult yang direkayasa oleh para bankir Kabalis 
(Pemuja Setan) dalam rangka menundukkan umat manusia dengan menggunakan 
alat peperangan (untuk melakukan genosida), revolusi dan kehancuran 
sistem keuangan sebagai instrumen utama mereka.
Pada tahun 1920, setidaknya seorang tokoh yang bernama Winston Churchill berani untuk menulis:
"Dari zaman Spartacus-Weishaupt ke Karl 
Marx, hingga ke Trotsky (Rusia), Bela Kun  (Hungaria), Rosa Luxemburg 
(Jerman), dan Emma Goldman (Amerika Serikat), konspirasi revolusioner 
diseluruh dunia ini berlangsung dalam rangka untuk menggulingkan 
peradaban dan dari atas puing-puingnya disusun kembali masyarakat 
berdasarkan atas kemajuan (ide okult) yang tertolak, yang bersumberkan 
atas iri dengki, (terhadap ajaran Ilahi) setrta kesetaraan yang tidak 
mungkin diwujudkan terus semakin meningkat."

(Di 
Indonesia pemikiran Adam Weishaupt atau Spartacus berupa ajaran 
Atheis/Komunis disebarkan oleh tokoh-tokoh PKI (Partai Komunis 
Indonesia) a.l. seperti DN Aidit, Muso, Alimin, Tan Malaka, Semaun.-AZ)

Churchill nampaknya tidak tahu bahwa 
baik Zionisme maupun Komunisme keduanya merupakan perangkap konspirasi 
Luciferian, yang pada akhirnya ia pun kemudian mengabdikan diri 
kepadanya.
Dalam bukunya "The Decline of the West" (1918)
 Oswald Spengler mencatat bahwa hampir seluruh generasi dari kelas 
penguasa Jerman dan Inggris telah tewas dalam Perang Dunia I.
"Dengan demikian ras Anglo Saxon telah 
memasuki masa kemunduran yang tidak terelakkan yang memberi jalan kepada
 ras lain yang lebih kuat, kemungkinannya mereka yang berasal dari 
timur."
Semasa kebangkitan Komunisme dan migrasi
 besar-besaran orang Yahudi ke Amerika Serikat, banyak yang 
mengidentifikasikan kejadian tersebut sebagai penaklukan Yahudi.
Pada bulan Juli 1920, The Morning Post 
 menerbitkan 18 rangkaian artikel yang mengatakan bahwa mereka telah 
lama ada, mereka "seperti kanker jantung dalam peradaban kita, sebuah 
sekte rahasia yang revolusioner, terutama yang berasal dari agama 
Yahudi, mereka bertekad untuk menghancurkan supremasi Kristen, mezhab 
dan martabatnya."
Dalam artikel pertama, seorang ahli 
Okult, Copin Albancelli, menyatakan bahwa "kekuatan Okult yang berada di
 belakang Freemasonry Revolusioner adalah pemerintahan rahasia bangsa 
Yahudi."
Artikel tersebut mengutip seorang Yahudi
 yang memeluk agama Kristen, Abbe Joseph Lehman, mengatakan bahwa adanya
  "antagonisme Ibrani dalam ajaran agama Kristen telah menyebabkan 
orang-orang Yahudi memanfaatkan perkumpulan rahasia untuk 
kepentingannya." Sejak dari zaman Musa, komplotan rahasia merupakan 
pemelihara "kebenaran paling luhur dari agama Ibrani" dan tidak seperti 
rata-rata orang Yahudi lainnya yang tunduk kepada dominasi dunia.
The Morning Post kemudian menegaskan bahwa Protokol Orang-orang Bijak Zion (Protocols of the Elders of Zion) bukanlah
 merupakan sebuah ceritera bohong. Tujuan Yahudi adalah mendirikan 
"pemerintahan dunia yang akan dipimpin oleh seorang raja dari keturunan 
Daud."
Protokol Orang-orang Bijak Zion 
menghubungkan Yahudi dengan Freemasonry. Ada "Masonry dalam atau Yahudi 
Masonry, kekuasaan pemerintahan yang sebenarnya, dan ada Masonry dari 
lingkungan luar atau non-Yahudi (Goyim) yaitu yang secara membabi buta 
mengikuti [pengarahan dari Masonry Yahudi]
Menurut The Morning Post,
 Protokol  mendapatkan sanjungan dalam Revolusi Perancis: "Di atas 
reruntuhan aristokrasi alamiah Goyim, kami telah menetapkan aristokrasi 
kelas terdidik,  dipimpin oleh aristokrasi uang."
The Morning Post mengkaitkan Protokol Orang-orang Bijak Zion (Protocols of the Elders of Zion) kepada
 Revolusi Rusia. Hal ini diketahui dari dukungan persekongkolan kaum 
Yahudi Kabalis terhadap kaum sosialis, komunis dan anarkis yang berada 
dibawah tipu muslihat para bankir yang seolah-olah "berkeinginan kuat 
untuk mengabdikan dirinya kepada kelas pekerja."
Setelah merekayasa kehancuran keuangan, 
maka Goyim "akan dipaksa untuk menawarkan kepada kita kekuasaan 
internasional yang akan memungkinkan kita (Yahudi Masonry) secara 
bertahap menyerap semua kekuatan besar dunia dalam rangka membangun 
pemerintahan super."

Nampaknya seperti Tata Dunia Baru (NWO) 
bukan?. Mereka yang non-Yahudi akan bekerja untuk Yahudi Kabalis yang 
berkuasa. Sebuah sistem pendidikan akan menghapus dari pikiran Goyim 
"mengenai memori mereka sebelumnya", dan "menetapkan agama Yahudi 
sebagai agama universal."
Tanda bahaya yang disuarakan oleh The 
Morning Post dikumandangkan oleh The Times of London. Pada bulan Mei 
1920, Lord Northcliffe,  salah seorang pemilik The Times, mencetak 
artikel mengenai Protokol Zion dengan judul "The Jewish Peril, A Disturbing Pamphlet, A Call for an Enquiry." ("Bahaya Yahudi, Sebuah Pamflet yang Menggelisahkan, Ajakan untuk Penyelidikan.") Menyimpulkan:
"Sebuah penyelidikan yang tidak memihak 
ini akan didokumentasikan termasuk sejarah mereka yang paling diinginkan
 ... Apakah kita akan mengabaikan masalah ini tanpa penelitian dan 
membiarkan pengaruh Protokol Zion dengan tidak mencegahnya?"
Namun tanda bahaya Protokol Zion ini 
tidak diindahkan oleh sebagian besar manusia. Sebagaimana dijelaskan 
oleh Hillaire Belloc dalam bukunya The Jews (1922), bahwa Kerajaan 
Inggris bagian terbesarnya merupakan hasil dari sebuah aliansi antara 
Keuangan Yahudi dan Aristokrasi Inggris di bawah aturan Kabbalisme yaitu
 Freemasonry. Para Kabalis Tatanan Dunia (Baru) "Yahudi" tidak lain 
adalah merupakan perpanjangan dari Freemasonry.
Sebagaimana dijelaskan oleh Douglas Reed dalam A Controversy of Zion,
 Lord Northcliffe dinyatakan gila dan diracun pada tahun 1922. Howell 
Gywnne, editor dari The Morning Post bertahan hingga tahun 1937 sampai 
koran itu dibeli oleh sekutu Rothschild dan bergabung ke dalam The 
Telegraph. Dengan tipu muslihat terbaru yang disebut Perang Dunia II, 
keluarga Rothschilds meraup keuntungan yang sangat besar.
Kesimpulan
Dunia dewsa ini merupakan gambaran dari 
sebuah rencana yang telah dibuat sejak berabad-abad lalu yang dituangkan
 dalam Protokol Orang-orang Bijak Zion (The Protocols of the Elders of Zion.) sebagai Cetak Biru pelaksanaannya.
Demokrasi merupakan sebuah teka-teki. 
Kita dewasa ini dikendalikan oleh sebuah kelompok pemuja Setan. Mereka 
adalah para bankir Kabalis yang memiliki (mengendalikan) politisi Kiri 
dan Kanan.  Pendidikan membodohi kita. Media massa menipu, memecah belah
 dan merusak. Film yang paling populer mempertontonkan anak-anak yang 
saling membunuh sebagai hiburan para elit.
Kita diajarkan untuk merangkul homoseksualitas. Non-Yahudi harus dikebiri dan dipelihara.
Kita bahkan tidak dapat mengetahui 
bencana tanpa melihatnya dari sudut pandang "politik yang tidak benar." 
Hal itu membuat kita nostalgia terhadap laporan singkat yang semarak 90 
tahun lalu ketika media utama masih menyebutnya sebagai isu yang paling 
mendesak sepanjang masa.
-----------
Catatan - Artikel ini berhutang budi kepada buku, "On a Field of Red- The Communist International & the Coming of WWII" 1981”,  Oleh Anthony Cave Brown & Charles MacDonald. hal 202-204
Jim Stone in The Prague Cemetery Is it happening at street level?
Related - How the Maranos Saved England 
Sumber: Henry Makow Ph.D
Tidak ada komentar:
Write komentar