Hari 
Qiamat pasti terjadi, Pada waktu itu langit akan pecah, gunung-gunung 
akan beterbangan, bumi dan seisinya akan hancur lebur ... Sebelum itu 
banyak peristiwa besar akan terjadi, sebagai tanda hampir tiba waktunya 
... , kemerosotan Ummat Islam, para Ulama berkurang, ujian berat yang 
menggugat iman, kemungkaran leluasa ditengah -tengah Masyarakat, 
keruntuhan moral, gempa bumi demi gempa bumi, peperangan demi peperangan
 ...
Al-Qur'an dan Hadits adalah pusaka yang 
ditinggalkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kepada 
umatnya. Mereka tidak akan sesat dan lenyap dari permukaan bumi ini 
selama masih berpegang teguh kepada keduanya. Al-Qur'an dan Hadits 
adalah pegangan yang tidak luntur dan sumber segala kekuatan serta 
keterangan yang lengkap dan jelas tentang identitas Islam itu sendiri. 
Sebenamya, segala masalah yang dihadapi oleh Umat Islam sepanjang zaman,
 baik yang telah lalu, dewasa ini dan yang akan datang, semuanya telah 
diterangkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, dan 
tidak ada satu pun yang tertinggal. Semuanya diterangkan dan dijelaskan 
tentang cara-cara untuk menghadapi dan menyelesaikannya. Dalam hal ini, 
termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam di akhir zaman, 
sejak 1400 tahun yang lalu telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu
 'Alaihi wa Sallam, untuk menjadi pedoman kepada umatnya supaya mereka 
dapat menjaga diri, waspada dan tetap berada dalam ajaran yang murni 
serta terhindar dari segala kerusakan dan bid'ah serta bahaya kesesatan.
Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan 
dalam kitabnya seperti berikut: Dari Abu Zaid, yaitu Amr bin Akhthab 
al-Anshari Ra., katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
shalat Subuh berjamaah dengan kami, kemudian beliau naik ke mimbar dan 
berkhutbah sampai masuk waktu Zuhur, kemudian beliau turun (dari mimbar)
 dan shalat Zuhur (bersama kami). Setelah selesai shalat Zuhur beliau 
naik lagi ke mimbar dan menyambung khutbahnya sampai masuk waktu Ashar, 
maka beliau turun dari mimbar dan shalat Ashar (bersama kami). Setelah 
selesai shalat Ashar beliau naik lagi ke mimbar dan melanjutkan 
khutbahnya sehingga tenggelam matahari. Beliau memberitahu kepada kami 
segala apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Maka siapa yang 
pandai di kalangan kami, dialah yang paling banyak menghafalnya." (H.R. 
Muslim)
Di dalam khutbah yang panjang itu, 
Baginda Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan hal- hal yang 
berkaitan dengan makhluk dari permulaan penciptaannya hingga akhir zaman
 dan perkara-perkara yang berkaitan dengan alam barzakh dan hari qiamat.
  Berkata Huzaifah bin al- Yaman: "Terkadang aku lihat sesuatu yang 
telah aku lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, maka aku ingat kembali, seperti keadaan 
salah seorang kamu yang mengenal kembali sahabat yang telah lama hilang 
dari ingatannya bila ia bertemu kembali dengannya".
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari AbuHurairah Ra., bahwasanya 
Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada seseorang 
berkata, "orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang 
berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mere ka." (HR. Muslim).
Keterangan Imam Nawawi ketika menulis 
Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, beliau memberikan penjelasan 
seperti berikut: "Larangan semacam di atas itu (larangan mengatakan 
orang banyak telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian 
rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak 
rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih 
mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram. Adapun orang
 yang berkata seperti ini karena ia melihat kurangnya perhatian orang 
banyak terhadap agama mereka serta didorong oleh perasaan sedih melihat 
nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari perasaan cemburu 
terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya. Hadits ini 
sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu peringatan
 kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman seperti 
apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang kemunduran 
umat Islam dan kemerosotan moral mereka.
Oleh karena itu, kita coba mengaitkan 
hadits-'hadits tersebut dengan realitas umat Islam dewasa ini, maka 
janganlah kita merasa bangga dan 'ujub dengan diri sendiri, bahkan 
hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan jangan seenaknya 
menuding orang lain. Walaupun kerusakan moral umat Islam dewasa ini 
perlu dibicarakan untuk tujuan perbaikan, namun penyingkapannya itu 
perlu dalam bentuk yang sehat dan dengan perasaan yang penuh kasih 
sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan 
bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain. Mudah-mudahan Allah 
Subhanahu wa Ta'ala dengan limpah karunia-Nya mencucuri kita rahmat, 
taufiq dan hidayah.  Aaamiin.
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Dari
 Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam), beliau berkata:" (Pada suatu hari) Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan 
cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab 
dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari 
ini telah terbuka bagian dinding Ya'juj dan Ma'juj seperti ini", dan 
Baginda menemukan ujung ibu jarinya dengan ujung jari yang sebelahnya 
(jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya 
(Zainab binti Jahsy) lalu bertanya, Ya Rasulullah! Apakah kami akan 
binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" 
Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Ya, jikalau kejahatan 
sudah terlalu banyak." (HR. Bukhari dan Muslim).
Keterangan Hadits di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau 
daerah sudah terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka 
kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak 
hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang shaleh juga akan 
dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan
 menurut amalan yang telah dilakukan. Oleh karena itu segala bentuk 
kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera dibasrni, dan segala 
kemaksiatan hendaklah segera dirnusnahkan, supaya tidak terjadi 
malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang melakukan 
kernungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua penduduk 
yang berada di tempat itu.



Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa
 Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia 
ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus karena Nabi Muhammad 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang 
menerima Islam pada waktu permulaan pengembangannya adalah kebanyakan 
dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain. 
Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat
 Islam banyak bergantung kepada maju- mundurnya bangsa Arab itu sendiri.
 Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab. Kemudian Ya'juj dan 
MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya 
banyak mernbuat kerusakan di permukaan bumi, lalu batas daerah dan 
kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan
 campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, 
sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat 
tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka, 
lalu kembali membuat kerusakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini 
telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.







Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari
 Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat 
sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga 
jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka". 
Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan 
maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" 
(kalau bukan mereka). (HR. Muslim).














SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM
Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana
 bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan 
orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka 
salah seorang sahabat bertanya, "Apakah karena kami sedikit pada hari 
itu?" Nabi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan 
kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu 
banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati 
musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit
 'wahan'. Seorang sahabat bertanya: "Apakah 'wahan' itu, hai 
Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut mati". (HR. 
Abu Daud).
Keterangan memang benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, 
menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, 
yaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi 
tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka 
ditindas, diinjak-injak, dibantai dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari 
seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan 
melumpuhkan kekuatan umat Islam. Sebenarnya, sebab kekalahan kaum 
Muslimin adalah dari dalam diri kaum Muslimin itu sendiri, yaitu adanya 
penyakit "wahan" yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang 
sering wujud dalam bentuk kembar dua, yaitu "cinta dunia" dan "takut 
mati".Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. "Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Kita berdoa semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala, menurunkan pertolongan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,' "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta'ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim).
Keterangan Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memberikan makna dan arti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bemilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari
 Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat 
sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga 
jikalau mereka masuk ke lobang biawakpun kamu akan mengikuti mereka". 
Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan 
maksudkan?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" 
(kalau bukan mereka). (HR. Muslim).
Keterangan Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" 
orang-orang Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang
 remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke 
lobang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus 
mengikuti mereka. Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan 
sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam 
yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru "cara 
hidup" Yahudi dan Nashrani, baik disadari ataupun tidak. Banyak orang 
Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani 
dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya 
Allah ! Selamatkan kami dari mereka.
GOLONGAN ANTI HADITS
GOLONGAN ANTI HADITS
Dari Miqdam bin Ma'dikariba Ra. ia 
berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; 
"Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk 
bersandar di atas kursi kemegahannya, lalu disampaikan orang kepadanya 
sebuah hadits dari haditsku maka ia berkata: "Pegangan kami dan kamu 
hanyalah kitabullah (Al-Qur'an) saja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an
 kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya): "Padahal apa yang 
diharamkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam samalah hukumnya 
dengan apa yang diharamkan Allah Subhanhu wa Ta'ala ". (HR. Abu Daud dan
 Ibnu Majah).
Keterangan Laki-laki yang dimaksudkan di
 dalam Hadits ini ialah seorang yang mengingkari kedudukan Hadits 
sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Qur'an. Ia hanya percaya 
kepada Al-Qur'an saja. Baginya, Hadits bukan menjadi sumber hukum dan 
tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah keluar dari ikatan Agama 
Islam. Karena ia tidak akan dapat memahami Al-Qur'an jika tidak kembali 
kepada Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Al-Qur'an banyak 
menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan dalam bentuk global, maka
 Haditslah yang berfungsi untuk merinci isi dan kandungan ayat-ayatnya 
serta menerangkan yang sulit-sulit. Oleh karena itu, syariat tidak akan 
sempurna kalau hanya dengan Al- Qur'an saja, tetapi ia mesti disertai 
dengan Hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.
GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG
Dari
 Mughirah bin Syu'bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa 
Sallam bersabda: "Senantiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu
 menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu 
yang dikehendaki Allah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. M ereka senantiasa
 menang. (HR. Bukhari).
Keterangan Allah Subhanahu wa Ta'ala 
telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh sebab 
itu Allah Subhanahu wa Ta'ala berjanji akan memelihara kitab -Nya 
(Al-Qur'an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang 
akan memikul tugas dakwah hingga tetap eksis golongan mukminin di 
permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman 
permulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat 
Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. 
Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin, Yahudi 
dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang 
berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan 
pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang 
menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam 
Hijriyah.
Begitu pula halnya dengan pembantaian 
terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus 
(Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis 
Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary 
Nashrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan 
seterusnya serangan di segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian 
yang sangat dahsyat melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun 
mereka masih eksis dan masih mempunyai identitas dan peranan yang hebat 
di dalam peta dunia hari ini. Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat 
Islam yang tidak menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan 
yang bersungguh~sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya.
Walau pun banyak di kalangan Umat Islam 
yang telah hancur moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang 
berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai syi'ar Islam 
diinjak-injak di beberapa tempat, tetapi di tempat lain syi'ar Islam 
masih gagah dan teguh. Walaupun aktivis-aktivis Islam ditindas dan 
disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka disanjung dan 
dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari 
permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah
 Subhanahu wa Ta'ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta'ala akan
 mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap 
jiwa yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang 
jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU
Dari
 Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam bersabda, "Umatku akan ditimpa penyakit -penyakit yang
 pemah menimpa umat -umat dahulu. " Sahabat bertanya, "Apakah 
penyakit-penyakit umat -umat terdahulu itu?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
 Sallam menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah : (1 )terlalu sombong, 
(2) terlalu mewah, (3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin, (4) tipu 
menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6) 
dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi." (HR. Hakim).
Keterangan Penyakit-penyakit yang 
disebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi telah banyak 
kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini. Di sana sini kita melihat
 penyakit ini menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam 
dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan
 jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari harta benda 
sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu 
diturutkan tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan tipu 
muslihat. Saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang eksis hanyalah 
kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya. Marilah kita 
renungkan maksud Hadits ini, dan marilah kita memperhitungkan diri 
sebelum kita diperhitungkan di hadapan Allah pada hari qiamat nanti.
ISLAM KEMBALI ASING
Dari
 Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
 Sallam; "Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan 
kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. 
Muslim).
Keterangan Islam mulai tersebar di 
Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan 
pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian setelah 
itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua 
pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil 
dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. 
Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang 
Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan tuntutan 
Islam yang sebenamya. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang dingin
 oleh masyarakat dan sukar untuk diterima sebagai individu yang sehat. 
Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu
 shalat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk menunaikan shalat, 
maka tindakan itu dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang
 yang tidak shalat sambil bersenda- gurau ketika orang lain shalat tidak
 dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk. Begitulah 
seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih 
dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang
 mengaku sebagai Umat Islam dan marah jika dikatakan dia bukan orang 
Islam.
BAHAYA KEMEWAHAN
Rolls-Royce Unveils Phantom 102EX
Keterangan Dalam Hadits ini Nabi kita 
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menerangkan umatnya pada suatu 
waktu akan mendapat kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Di waktu 
pagi memakai satu pakaian dan di waktu sore memakai pakaian yang lain 
pula. Hidangan makan tak putus-putus. Rumah- rumah mereka indah dan 
dihias dengan beraneka ragam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga
 mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat; di mana kalau segalanya
 sudah beres, maka mudahlah hendak melaksanakan ibadat.
Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam mengatakan, "Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih
 baik untuk kita," artinya lebih memberikan kesempatan untuk kita 
melakukan ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari 
berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala., seperti yang berlaku 
hari ini. Segala yang kita miliki walaupun tidak melebihi keperluan, 
namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan dengan 
kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari mereka, sedangkan 
ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada, 
sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat ibadah. Kita 
sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk menambah
 lebih banyak lagi.
Luxury IbizaVilla
Tak peduli halal atau haram, yang 
penting harta dapat dikumpulkan. Tak peduli waktu shalat, bahkan semua 
waktu digunakan untuk mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta 
benda dunia pada batas-batas keperluan. Kalau berlebihan bisa digunakan 
untuk menolong orang lain yang kurang berkemampuan dan sering-seringlah 
bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana 
adalah orang yang mempunyai perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia 
menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari
 Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bersabda, "Tidaklah akan terjadi qiamat, sehingga kaum Muslimin 
memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu
 dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. "Hai orang Islam.
 inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah ia!, 
kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), karena sesungguhnya 
pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya). 
(HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini memberikan harapan
 yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan 
mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang- orang 
Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan 
menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di 
dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan 
kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan ditolong 
oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu dan pohon kayu pun 
akan memberi pertolongan kepada mereka.
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Dari
 Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa 
Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadits (mengenai dua kejadian 
yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat, sedangkan yang kedua 
saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-
 orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Qur'an. Maka orang-orang itu lalu 
mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur'an dan mengetahuinya melalui 
pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam;
 menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau 
bersabda, "Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu 
dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang 
ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari 
dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan 
(menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan 
kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan 
kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, 
padahal tidak ada apa-apa." Ketika Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa 
Sallam menceriterakan Hadits ini beliau mengambil sebuah batu kerikil 
lalu menggelindingkannya dengan kakinya .. "Kemudian pagi-pagi (jadilah)
 orang banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang 
mau menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan 
Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang 
amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, "Alangkah 
tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik 
otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan 
sekalipun hanya seberat biji sawi. " Maka sesungguhnya telah sampai 
waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang
 saya hendak bermubaya'ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka
 agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah 
yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani 
atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya 
kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang 
yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk 
mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya 
tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan 
Fulan (orang-orang tertentu saja)." (HR. Bukhari Muslim).
Keterangan Hadits ini menunjukkan, sifat
 amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin,
 sehingga sampai suatu waktu nanti, orang yang dianggap baik untuk 
menjaga amanah pun telah khianat pula. Begitulah gambaran masyarakat 
kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang 
kelihatannya bisa memikul amanah, tetapi sebenarnya ia adalah seorang 
penipu.
ORANG BAIK BERKURANG, ORANG JAHAT BERTAMBAH
Aleister Crowley, sejahat-jahat manusia abad ini
Keterangan Di antara tanda-tanda qiamat 
ialah: (1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya. (2) Bila
 hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar (menjadi 
kotor). (3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat 
kejahatan sangat banyak. (4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan 
tidak mendapat kemudahan yang sewajamya. (5) Anak-anak sudah berani 
melawan orang tua. (6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang
 yang baik dan tidak malu terhadap mereka. Kelihatannya corak masyarakat
 kita pada hari ini tidak banyak bedanya dari apa yang disebutkan oleh 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tadi. Setiap hari kita melihat 
kebenaran dari apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa 
Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala 
menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan 
terdahulu.
SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG
Dari
 Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bersabda, "Akan datang suatu zaman saat itu orang yang beriman tidak 
akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawanya dari 
puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang 
lain. Maka apabila zaman itu telah tiba, segala mata pencarian 
(pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan
 sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apabila 
ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab mengikuti
 kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan 
anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang 
tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka 
kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak familinya atau dari sebab 
mengi kuti kehendak tetangganya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?" 
(kebinasaan seseorang karena mengikuti kemauan isterinya, atau anaknya, 
atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu
 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka akan menghinanya dengan kesempitan 
kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia menceburkan dirinya di jurang 
-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi).
Keterangan Benar sekali sabda Rasulullah
 Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang yang mengetahui 
perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh karena mengikuti 
kemauan isteri, anak, orang tua, famili atau tetangganya, dia sanggup 
menceburkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan hati 
mereka.
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
Dari
 Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bersabda,. ''Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, 
keduanya belum pemah aku lihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang
 mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang.
 Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok 
waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas 
kepala mereka) bagaikan bonggol (ponok unta yang condong). Kedua 
golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan dapat mencium bau 
harumnya. Sesungguhnya bau harum sorga itu sudah tercium dari jarak 
perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim).
Keterangan
 Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini dapat kita
 lihat dari realitas masyarakat hari ini. Ada golongan yang seenaknya 
memukul orang lain dengan cambuk tanpa ditanya, bertindak dengan hukum 
rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya, 
kalau dikatakan berpakaian pun bisa, karena masih ada secarik kain di 
atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun bisa juga, karena 
walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain saja. maka samalah 
dengan bertelanjang. Ataupun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat 
tipis sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat. 
Kemudian berjalan sambil mengayun- ayunkan badan dengan sanggul yang 
besar, seperti ponok unta. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk sorga
 dan tidak akan dapat mencium bau harumnya, walaupun semerbak harumnya 
telah tercium darijarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai 
kepadanya.
ZAMAN ORANG TAK PEDULI DARIMANA MENDAPATKAN HARTA

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: 
Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam; "Akan datang suatu 
zaman di mana seseorang tidak mempedulikan darimana ia mendapatkan 
harta, apakah dari sumber yang halal ataupun haram." (HR. Nasa'i).
Keterangan Zaman sekarang merupakan 
zaman ketandusan rohani dan zaman materialisme, segala sesuatu dinilai 
dengan harta. Manusia cakar mencakar untuk memperoleh sebanyak mungkin 
harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan darimana datangnya harta yang 
didapat, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang
 penting, harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi 
kehendak nafsu ataupun untuk mengikuti kemauan isteri atau anak-anaknya.
 Hadits Ketujuhbelas: HARTA RIBA ADA DI MANA-MANA Dari Abu Hurairah Ra. 
ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan 
tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali ia terlibat dalam 
memakan harta riba. Kalau ia tidak memakannya secara langsung, ia akan 
terkena debunya." (HR. Ibnu Majah) Keterangan Kandungan sabda Rasulullah
 Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di hadapan mata 
kita pada hari ini.
ORANG MINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR
Dari
 Abu Malik Al-Asy'ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa 
Sallam bersabda; "Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang 
meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka 
meminum) sambi! diiringi dengan alunan musik dan suara biduanita. Allah 
Subhanahu wa Ta'ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan 
gempa) dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengubah mereka menjadi kera 
atau babi." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan
 Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan 
mereka mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis 
minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan haus.
 Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya 
ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara'. Kemudian, menjadi 
kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan musik dan 
juga nyanyian para biduanita. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan
 diubah menjadi bentuk kera atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan 
kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi 
demi gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai 
satu siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan jikalau golongan ini 
belum sampai ke tingkatan berubah bentuk badan mereka menjadi kera dan 
babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak menyerupai caia hidup kera 
dan babi.
SEDIKIT LAKI-LAKI DAN BANYAK PEREMPUAN
Dari Anas Ra. ia berkata; "Aku akan 
menceritdkan kepada kamu sebuah Hadits yang tidak ada orang lain yang 
akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam bersabda; "Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, 
banyak kejahilan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit 
kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus limapuluh 
orang perempuan." (HR. Bukhari Muslim).

Keterangan Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda hampirnya qiamat ialah 
sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak terjadi perzinaan, sedikit 
kaum lelaki dan banyak kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada 
hari ini menunjukkan, jumlah kaum perempuan lebih banyak dari jumlah 
kaum lelaki. Di sebagian negara terdapat perbandingan, setiap seorang 
lelaki berbanding dengan sebelas wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti 
di segenap tempat, kita akan dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih 
banyak dari lelaki. Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan 
lebih banyak dari kaum lelaki adalah akibat peperangan yang berlaku, 
karena yang banyak terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki, 
bukannya perempuan ... dan juga Allah Subhanahu wa Ta'ala menghendaki 
kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini adalah bayi perempuan dan 
sedikit sekali bayi lelaki.
HAMBA JADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari Umar bin al-Khaththab Ra. ia 
berkata (dalam sebuah Hadits yang panjang): "Kemudian Jibril bertanya 
kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Maka khabarkan 
kepadaku tentang hari qiamat?" Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
menjawab .. , "Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang
 bertanya." Maka Jibril berkata, "Kalau begitu coba khabarkan kepadaku 
tanda-tandanya, " Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "hamba 
sahaya akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa 
sandal (alas kaki), bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing,
 berlomba-lomba mendirikan bangunan tinggi-tinggi." (HR. Muslim).

Keterangan Di antara tanda qiamat ialah,
 bila hamba sahaya melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak bilangan 
hamba yang kemudian akan digauli oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka 
anak ini berpangkat ayahnya, yaitu sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga
 sebagian yang memberikan pendapat, contoh ini adalah simbolik kepada 
keadaan yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan tuan 
yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik, 
di mana yang baik dikatakan buruk dan yang sebenamya buruk dikatakan 
baik. Tanda kedua, apabila orang yang tidak mempunyai sandal atau orang 
miskin yang semestinya mendahulukan membeli sandal dari yang lain, 
tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya 
terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula yang menerangkan, yang 
dimaksudkan adalah orang yang miskin di akhir zaman akan menjadi kaya 
dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada waktu kemarin masih saja 
belum mempunyai sandal, tiba-tiba pada hari ini dia sudah dapat 
mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.
ORANG KUAT BERAGAMA SEPERTI MEMEGANG BARA API
Dari
 Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: 
''Akan datang pada manusia suatu zaman saat itu orang yang berpegang 
teguh (sabar) di an tara mereka kepada agamanya laksana orang yang 
memegang bara api. (HR. Tirmidzi).
Keterangan Yang dimaksudkan di sini 
ialah zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa saja yang hendak 
mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi kesulitan dan tantangan
 yang sangat hebat. Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, pasti agamanya 
akan terlepas dari genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya 
tidak mendorong untuk menunaikan kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada
 di sekelilingnya mendorong untuk berbuat kemaksiatan yang dapat 
meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan 
kefasikan. Ini juga berarti, orang Islam terjepit dalam melaksanakan 
ajaran agamanya di samping tidak mendapat fasilitas yang sewajarnya.
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
Dari
 Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bersabda; "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipuan. 
Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang benar 
dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang
 amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah
 golongan "Ruwaibidhah". Sahabat bertanya, "Apakah Ruwaibidhah itu hai 
Rasulullah?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, "Orang kerdil,
 hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak." (HR. Ibnu 
Majah).
Keterangan Zaman yang disebutkan di atas
 adalah zaman penuh tipuan. Tipuan segi material dan tipuan segi 
pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan dan orang yang khianat 
serta fasiq akan disanjung dan dibesar-besarkan. Orang yang benar tidak 
diberikan ruang untuk menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara 
hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana 
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN
Dari Abu Hurairah Ra., katanya 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Hari qiamat tidak 
akan terjadi sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah
 (ujian, kesesatan, kekufuran,   kegilaan, penderitaan, mushibah) serta 
sering terjadi "al-Harj". Sahabat bertanya, "Apakah al-Harj itu hai   
Rasulullah?". Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: "Peperangan, 
peperangan, peperangan. Beliau mengucapkannya tiga kali". (HR. Ibnu 
Majah).

Keterangan Realitas dunia hari ini 
membuktikan kebenaran sabda junjungan kita Nabi Shallallahu 'Alaihi wa 
Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak alat-alat modem yang 
dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak 
peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh karena itu banyak orang 
berlomba-lomba meraup untuk meraih keuntungan dalam memproduksi dan 
memperdagangkan alat- alat tersebut. Karena masing-masing tamak dan 
rakus, maka terjadilah perebutan yang mengakibatkan berlakunya 
peperangan demi peperangan.
Dari hari ke hari peperangan berkobar 
dengan tidak henti- hentinya. Padam di suatu tempat, menyala pula di 
tempat lain. Satu sama lain saling cakar mencakar. Semakin maju 
teknologi, semakin tersiksa manusia karenanya. Sebenamya teknologi 
tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh 
di bawah etika kemanusiaan yang didukung oleh Islam itu sendiri.
Sedangkan teknologi yang dikemukakan 
oleh dunia barat pada hari ini didasarkan kepada kepentingan pribadi dan
 mengikuti hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk 
menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Kelihatannya, 
begitulah keadaan yang akan berlaku dari umur dunia ini, sehingga sampai
 ke titik akhir, yaitu qiamat.
WAKTU TERASA PENDEK
Dari
 Anas bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
 bersabda, "Tidak akan terjadi qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka
 setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan   seperti 
seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti 
satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api. " ( sebentar
 saja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi).
Keterangan Waktu akan terasa berlalu 
begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-tiba waktu sudah 
berubah, sehingga banyak urusan yang belum dapat diselesaikan. Kita 
seakan- akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita 
diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak ada urusan yang dapat kita 
selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu. Menurut Imam
 al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu ialah dicabut 
keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani
 itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak urusan yang dapat kita 
laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sama hanya sedikit urusan 
yang dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai tanda hari qiamat hampir 
tiba.
MUNCULNYA TAMBANG-TAMBANG BUMI
Dari
 Ibnu Umar Ra. ia berkata: "Pada satu ketika dibawa ke hadapan 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sepotong emas. Emas itu adalah 
emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari pertambangan
 mereka. Maka sahabat berkata: "Hai Rasulullah ! Emas ini adalah hasil 
dari tambang kita".  Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab, 
"Nanti kamu akan dapati banyak tambang-tambang, dan yang akan 
menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi).
Keterangan Tepat sekali apa yang telah 
disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam limabelas abad 
yang lampau. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan tambang bumi, 
seperti emas, perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus 
dan menguasainya adalah orang- orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu 
realitas yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah satu di 
antara tanda dekatnya hari qiamat.
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH SUBUR
Dari
 Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
 Sallam.; "Tidak akan terjadi qiamat sehingga Tanah Arab (yang tandus 
itu) menjadi lembah yang subur dan dialiri sungai- sungai." (HR. 
Muslim).
Keterangan Sekarang kita telah mulai 
menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat 
tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering krontang tetapi sekarang 
telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumputan dan pohon-pohon 
kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang 
dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada 
pohon-pohonan. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon- pohonan, 
sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawah 
naungannya.
Keadaan ini walaupun menyejukkan mata 
memandang namun ia mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat 
berhimpunnya seluruh makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan 
tujuan utama dan pelajaran penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah
 Haji di Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijriyah.
UJIAN DAHSYAT TERHADAP IMAN
Dari
 Abu Hurairah Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bersabda: "Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat
 terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih 
beriman di waktu pagi, kemudian di waktu sore dia sudah menjadi kafir, 
atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu sore, 
kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah 
menjual agamanya dengan sedikit harta benda dunia ", (HR. Muslim).
Keterangan Hadits ini menerangkan kepada
 kita betapa dahsyat dan hebatnya ujian terhadap iman seseorang di akhir
 zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi 
kafir di waktu sore. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di 
waktu sore. Tiba-tiba besok paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat 
perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam 
godaan satu malam atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang 
menggadaikan imannya karena hanya hendak mendapatkan sedikit harta benda
 dunia.
Dunia lebih dicintai mereka daripada 
iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, "Kecuali   orang 
yang hatinya dihidupkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan ilmu." 
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan kita di antara orang 
yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan itu Allah 
Subhanahu wa Ta'ala akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dahsyat
 ini.
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA
Dari
 Ma 'qil bin Yasar Ra. ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa 
Sallam bersabda: "Beribadah di waktu huru-hara (di tengah kemelut dunia 
yang dahsyat) adalah seperti berhijrah kepadaku." (HR Muslim).
Keterangan Orang yang dapat beribadah 
dan menunaikan kewajiban agamanya di waktu yang penuh dengan huru-hara 
dan gangguan dari segenap penjuru, dan dapat mengingat Allah Subhanahu 
wa Ta'ala di waktu orang lain lupa dan disibukkan dengan urusan-urusan 
yang melalaikan, mereka akan diberi pahala seperti pahala hijrah yang 
telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam. Mudah-mudahan kita termasuk dalam kalangan mereka 
yang dapat beribadah walaupun di dalam keadaan dan situasi yang sangat 
sibuk, dan mudah-mudahan kita mendapat pahala besar yang telah 
dijanjikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam itu.
PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT(IRAQ) KARENA BEREBUT KEKAYAAN
Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari 
qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, yaitu sebuah sungai yang
 ada di Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung dari
 emas. Banyak orang yang terbunuh karena memperebutkannya. Maka 
terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. 
Dan   masing-masing yang terlibat berkata. "Mudah-mudahan akulah orang 
yang selamat itu. "Di dalam riwayat lain disebutkan: "Sudah dekat suatu 
masa di mana Sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu kelihatan 
perbendaharaan dari emas, maka siapa saja yang hadir di situ janganlah 
ia mengambil sesuatu pun dari harta itu. " (HR. Bukhari Muslim).

Keterangan Hadits ini jelas sekali 
menerangkan, di negara Iraq dan sekitarnya akan berkobar peperangan yang
 disebabkan memperebutkan kekayaan yang ada di sana, banyak yang menjadi
 korban dan semua yang terlibat bercita-cita hanya dialah yang selamat.
TAK ADA IMAM UNTUK SHALAT BERJAMA'AH
Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia 
berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bersabda: "Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri 
tegak beberapa lama, karena mereka tidak mendapatkan orang yang dapat 
mengimami mereka shalat." (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Walaupun secara pasti pada 
hari ini kita belum sampai ke tingkatan yang telah disabdakan oleh 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tersebut, namun masyarakat kita
 sekarang sudah menuju ke sana. Banyak masjid-masjid yan•g tidak 
mempunyai Imam yang benar-benar dapat melaksanakan peranan seorang Imam.
 Kelihatannya, masyarakat kita kurang memberikan perhatian kepada 
ilmu-ilmu syari'at. Mereka yang berilmu pun banyak yang tidak menghadiri
 shalat berjamaah, maka tinggallah orang-orang yang jahil. Apabila 
keadaan ini berkepanjangan, pasti pada suatu hari nanti akan sampai juga
   kepada tingkatan keadaan yang telah dinyatakan Rasulullah Shallallahu
 'Alaihi wa Sallam tersebut.
ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN
Dari Sahl bin Saad as-Sa 'idi Ra. ia 
berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Ya Allah! 
Jangan Engkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak 
bertemu dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi, 
dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka 
seperti hati orang Ajam (pada fasiqnya), lidah mereka seperti lidah 
orang Arab (pada fasihnya)." (HR. Ahmad).
Keterangan Mungkin zaman sekarang sudah 
mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulama. 
Mereka takut mendekati para ulama, karena khawatir perbuatan mereka akan
 ditegur. Orang tidak malu lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan 
orang yang tinggi pribadinya. Terkadang, sengaja maksiat itu dibuat-buat
 di hadapan para ulama untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk 
menyinggung perasaan mereka. Golongan ini juga ahli berpidato dan sering
 memutarbalikkan kenyataan. Pembicaraan mereka begitu halus dan memikat 
hati orang lain, padahal hati mereka adalah hati harimau yang siap siaga
 untuk menerkam dan memangsa musuhnya.
NAMANYA SAJA ISLAM
Dari
 Ali bin Abi Thalib Ra. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.: "Sudah hampir tiba suatu zaman, kala itu
 tidak ada lagi dari Islam kecuali hanya namanya, dan tidak ada dari 
Al-Qur'an keeuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka indah, tetapi 
kosong dari hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada 
di bawah kolong langit. Dari merekalah keluar fitnah, dan kepada mereka 
fitnah itu akan kembali ." (HR. al-Baihaqi).
Keterangan Kalau kita perhatikan dunia 
Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari gambaran yang 
telab dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ini. Kalau 
belum sampai pun, ia sudah mendekati ke sana. Ulama yang dimaksudkan 
dalam Hadits ini ialah ulama SUI (ulama jabat) yang menjual agama mereka
 dengan harta benda dunia, bukan ulama akhirat yang mewarisi tugas para 
Nabi dan yang meneruskan penyiaran dakwah dari zaman ke zaman.
AL-QUR'AN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT
Dari Huzaifah bin al-Yaman Ra. ia 
berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Islam akan 
lenyap seperti hapusnya (warna pakaian yang telah usang), sehingga 
(sampai suatu masa nanti) orang tidak mengerti apa yang dimaksudkan 
dengan puasa, apa yang dimaksudkan dengan shalat, apa yang dimaksudkan 
dengan nusuk (ibadah), dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. 
Al-Qur'an akan  hilang semuanya pada suatu malam saja, maka tidak ada 
yang tertinggal dipermukaan bumi ini darinya walau pun hanya satu ayat. 
Dan yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di antaranya para orang 
tua, laki -laki dan perempuan. Mereka hanya dapat berkata, "Kami sempat 
menemui nenek moyang kami   mengucapkan kalimat "La ilaha illallah", 
lalu kami pun mengucapkannyajuga. Maka berkata Shilah (perawi Hadits 
dari Huzaifah)~ Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha illallah (apa 
gunanya La ilaha illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak
 memahami apa yang dimaksudkan dengan shalat, puasa, nusuk, dan 
sedekah?" Maka Huzaifah memalingkan• muka darinya (Shilah yang 
bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka 
Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap  kali pertanyaan Shilah itu. 
Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya Huzaifah menjawab, 
"Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka dari api neraka" (Huzaifah 
mengatakan jawaban itu tiga kali). (HR. Thnu Majah).
Keterangan Hadits di atas menerangkan 
kepada kita pada suatu zaman nanti akan terjadi: 1. Ilmu tentang Islam 
akan diangkat. 2. Al-Qur'an juga akan diangkat dari permukaan bumi ini. 
3. Orang banyak hanya mengenali beberapa istilah Islam, tetapi mereka 
tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah itu. 4. 
Begitu pula mereka hanya dapat mengucapkan kalimat "Lailaha illallah", 
tetapi mereka tidak      memahami apa tuntutan kalimat suci itu terhadap
 mereka. Walau bagaimanapun Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan belas 
kasihan-Nya masih menghargai keimanan mereka yang sedikit itu dan akan 
memasukkan mereka ke dalam sorga.
LIMABELAS MAKSIAT YANG MENURUNKAN BALA'
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. 
dikatakannya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: 
"Apabila umatku telah melakukan limabelas perkara, maka bala' pasti akan
 turun kepada mereka, yaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan
3. Zakat dijadikan hutang
4. Suami memperturutkan kemauan isteri
5. Anak durhaka terhadap ibunya
6. Sedangkan ia berbuat baik dengan temannya
7. Dia menjauhkan diri dari ayahnya
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya
11. Khamar (arak) sudah diminum di segenap tempat
12. Kain sutera banyak dipakai ( oleh kaum lelaki )
13. Para biduanita disanjung-sanjung
14. Musik banyak dimainkan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat) Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi ataupun mereka akan diubah menjadi makhluk lain." (HR.Tirmizi)
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan
3. Zakat dijadikan hutang
4. Suami memperturutkan kemauan isteri
5. Anak durhaka terhadap ibunya
6. Sedangkan ia berbuat baik dengan temannya
7. Dia menjauhkan diri dari ayahnya
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya
11. Khamar (arak) sudah diminum di segenap tempat
12. Kain sutera banyak dipakai ( oleh kaum lelaki )
13. Para biduanita disanjung-sanjung
14. Musik banyak dimainkan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat) Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi ataupun mereka akan diubah menjadi makhluk lain." (HR.Tirmizi)
Keterangan Dunia pada hari ini telah 
mengalami segala apa yang telah disabdakan Rasulullah Shallallahu 
'Alaihi wa Sallam ini, hanya mungkin belum sampai ke tingkatan akhir.
LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mendatangi kami (pada suatu 
hari) kemudian beliau bersabda,' "Wahai kaum Muhajirin, lima perkara 
kalau kamu telah diuji dengannya   (kalau kamu telah mengerjakannya), 
maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah 
SUBHANAHU wa Ta'ala., semoga kamu tidak menemui zaman itu. 
Perkara-perkara itu ialah:
1. Tidak tampak perzinaan pada suatu 
kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya,   melainkan 
akan berjangkit di kalangan mereka wabah penyakit menular (Tha'un) 
dengan cepat, dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pemah
 menimpa umat-umat yang telah lalu
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebagian dari apa yang ada di tangan mereka
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung da lam Al-Qur'an dan tidak mau menjadikannya sebagai pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri." (HR. Ibnu Majah)
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebagian dari apa yang ada di tangan mereka
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung da lam Al-Qur'an dan tidak mau menjadikannya sebagai pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri." (HR. Ibnu Majah)
Keterangan Hadits di atas menerangkan bahwa :
1. Penyakit Tha'un (menular seperti kolera dan Aids) adalah disebabkan banyaknya terjadi perzinaan
2. Kesulitan mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah disebabkan dari rakyat yang mengurangkan sukatan, ukuran dan timbangan
3. Kemarau panjang disebabkan tidak mengeluarkan zakat
4. Kekuasaan musuh mengambil sebagian dari apa yang dimiliki kaum Muslimin (seperti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin) disebabkan mereka mengkhianati janji -janjinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
5. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin disebabkan mereka mengabaikan hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai undang- undang di dalam kehidupan.
1. Penyakit Tha'un (menular seperti kolera dan Aids) adalah disebabkan banyaknya terjadi perzinaan
2. Kesulitan mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah disebabkan dari rakyat yang mengurangkan sukatan, ukuran dan timbangan
3. Kemarau panjang disebabkan tidak mengeluarkan zakat
4. Kekuasaan musuh mengambil sebagian dari apa yang dimiliki kaum Muslimin (seperti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin) disebabkan mereka mengkhianati janji -janjinya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
5. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin disebabkan mereka mengabaikan hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai undang- undang di dalam kehidupan.
KAPANKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: 
"Padasuatu hari ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sedang berada 
dalam suatu majelis dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba 
datang seorang A'rabi (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Kapankah akan terjadi hari qiamat?" Nabi
 Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terus saja berbicara. Sebagian yang hadir
 berkata, "Beliau (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi 
pertanyaan itu tidak disenanginya." Sementara yang lain berkata, "Bahkan
 beliau tidak mendengar pertanyaan itu." Sehingga apabila Nabi 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam selesai berbicara, beliau bersabda, "Di 
mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi?" Lalu Arab Badwi itu 
menyahut, "Ya! Saya hai Rasulullah." Maka Nabi Shallallahu 'Alaihi wa 
Sallam bersabda, "Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari 
qiamat." Arab Badwi itu bertanya pula, "Apa yang dimaksudkan dengan 
menyia-nyiakan amanah itu?" Nabi Shallallahu 'Alaihi wa          Sallam 
menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka 
tunggulah kedatangan hari qiamat." (HR. Bukhari).
Keterangan Pada hari ini banyak urusan 
telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak 
untuk menjalankan urusan tersebut tidak diberi kesempatan yang 
sewajarnya. Ini berarti waktu kehancuran tidak lama lagi akan terjadi.
BERBANGGA-BANGGA MASJID
Dari
 Anas bin Malik Ra. bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku bermegah -megahan 
dengan bangunan masjid." (HR. Abu Daud).
Keterangan Di antara tanda dekatnya hari
 qiamat ialah Umat Islam bangga dan bermegah-megahan dengan bangunan 
masjidnya. Di antara mereka bangga dan merasa megah dengan keistimewaan 
bangunannya. Perhatian mereka hanya kepada keindahan masjid saja, tidak 
kepada pengisian masjid dengan ibadah dan shalat berjamaah. Banyak 
masjid-masjid yang indah dan besar, tetapi yang datang untuk shalat di 
dalamnya hanya segelintir manusia saja.
MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA
Dari
 Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
bersabda. "Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari 
keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di  hadapan 
orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura 
zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang banyak, dan perkataan 
mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala 
(mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah Subhanahu wa Ta'ala 
berfirman kepada mereka, "Apakah kamu tertipu dengan kelembutan-Ku ? 
Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku 
bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan 
mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi 
bingung (dengan sebab fitnah itu)." (HR. Tirmizi).
Keterangan Golongan yang dimaksudkan di 
dalam Hadits ini ialah orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat 
untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka rela menjual agama untuk 
mendapat keuntungan   dunia ... Dan apabila kepentingan dunia 
bertentangan dengan hukum syara', mereka berani mengubah hukum Allah dan
 menyembunyikan kebenaran. Mereka juga ahli rnengemukakan hujah-hujah 
yang menarik dan alasan-alasan yang memikat hati, tetapi sebenarnya 
hujah-hujah dan alasan tersebut hanya semata-mata timbul dari kelicinan 
mereka memutarbalikkan fakta.
Mereka menipu orang lain padahal 
sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mereka akan dilanda kekusutan 
pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim yang banyak pengalaman 
pun akan kehabisan akal dan buah pikirannya. Mereka menghadapi 
masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan buntu dalam 
masalah yang dihadapi.
GOLONGAN YANG SELAMAT
Dari 'Auf bin Malik Ra. ia berkata: 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda; "Umat Yahudi telah 
berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu 
golongan saja yang masuk sorga dan yang tujuh puluh akan masuk neraka. 
Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, 
maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan saja
 yang masuk sorga. Demi Tuhan yang diriku di daLam kekuasa an-Nya, 
umatku akan berpecahbelah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu 
golongan saja yang masuk sorga dan tujuh puluh dua akan masuk   neraka. 
Sahabat bertanya, "Golongan mana yang selamat?" Nabi Shallallahu 'Alaihi
 wa Sallam menjawab, "Mereka adalah jamaah. (Golongan Ahlus Sunnah Wal 
Jamaah) (HR. Ibnu Majah).
Keterangan Yang dimaksudkan dengan 
jama'ah yang selamat ini ialah golongan yang tetap berpegang teguh 
kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah dan juga dengan pendirian sahabat-sahabat
 dan salafus- shaleh, ataupun yang diistilahkan oleh para ulama dengan 
golongan "Ahlus Sunnah wal jama 'ah". Selain dari golongan ini adalah 
sesat dan akan menjadi penghuni neraka.
SEPULUH TANDA-TANDA QIAMAT YANG BESAR
Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia
 berkata: "Datang kepada kami Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam 
dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu beliau bersabda: "Apa 
yang kamu bicarakan?" Kami menjawab: "Kami sedang berbicara tentang hari
 qiamat." Lalu Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak akan 
terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam 
tanda-tandanya. "Kemudian beliau menyebutkannya: " Asap, Dajjal, 
binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin 
Maryam Alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di 
timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir 
sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau
 manusia ke Padang Mahsyar mereka." (HR. Muslim).
Keterangan Sepuluh tanda-tanda qiamat 
yang disebutkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam Hadits 
ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar yang akan terjadi ketika hampir
 tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:
1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan 
mengakibatkan penyakit seperti selesma di kalangan orang-orang yang 
beriman dan akan mematikan orang kafir
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya
3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shafa di Makkah yang akan berbicara, manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa
5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waktu itu dan heliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nashrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal
6. Keluamya bangsa YaJuj dan Ma'juj yang akan membuat kerusakan di permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu
7. Gempa bumi di Timur
8. Gempa bumi di Barat
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab
10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya
3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shafa di Makkah yang akan berbicara, manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa
5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waktu itu dan heliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nashrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal
6. Keluamya bangsa YaJuj dan Ma'juj yang akan membuat kerusakan di permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu
7. Gempa bumi di Timur
8. Gempa bumi di Barat
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab
10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar
Api itu akan bermula dari arah negeri 
Yarnan. Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab 
Fathul Bari beliau mengatakan: "Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang
 terpilih) dari kumpulan Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
 Sallam keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala tanda- tanda 
besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi 
ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan kematian Nabi Isa Alaihissalam 
(setelah beliau turun dati langit). Kemudian terbitnya matahari dari 
tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang 
akan   merusakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri 
dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali 
keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang 
matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya. "
INTISARI
Setelah kita membaca hadits-hadits 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang menggambarkan kepada kita 
peristiwa peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil beberapa 
kesimpulan, yaitu:
1. Hendaklah kita senantiasa 
bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap 
diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan 
menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik. Kita hendaklah 
menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah 
diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di dalam 
hadits-hadits     yang telah kita sebutkan.
2. Hendaklah kita berpegang teguh kepada
 aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para
 sahabat, tabi'in dan para ulama, baik salaf maupun khalaf yang datang 
silih berganti dari zaman ke zaman karena golongan ini saja yang akan 
selamat dan akan memasuki sorga. Golongan yang lain dari mereka akan 
menjadi penghuni Neraka.
3. Hendaklah kita berusaha mencari ilmu 
pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu yang diistilahkan oleh para ulama'
 sebagai "Ilmu Fardhu 'Ain" kemudian disusul dengan "Ilmu Fardhu 
Kifayah". Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu 
syariat, terutama dari ulama shaleh yang mewarisi tugas para Anbiya 
Alaihimussalam. Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) 
oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dari permukaan bumi.
4. Hendaklah kita berusaha membersihkan 
hati dari sifat-sifat kotor dan senantiasa bermujahadah untuk 
menghilangkan sifat-sifat tercela seperti "hubbud Dunia" (cinta kepada 
dunia) dan "takut mati" yang menjadi sebab segala kelemahan kaum 
Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita
 hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak serta menghayatinya di 
dalam kehidupan kita.
5. Hendaklah kita berhati-hati di dalam 
mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang 
tidak diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hendaklah kita menjauhkan diri
 dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan kezaliman apapun 
terhadap hak milik orang lain karena tubuh yang tumbuh dari makanan yang
 haram pasti akan dibakar api neraka.
6. Hendaklah kita memperhatikan masalah 
pendidikan keluarga, anak isteri dan famili kita. Dan hendaklah kita 
memberikan waktu untuk mentarbiyah (mendidik) mereka dan berusaha supaya
 merekadapat mengikuti ajaran yang telah diberikan Rasulullah 
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Jika kita tidak berbuat demikian, besar 
kemungkinan kita akan menjadi binasa dan terjerumus ke dalam    jurang 
kemaksiatan, yaitu apabila kita terpaksa memperturutkan kemauan mereka 
yang tidak jarang berlawanan dengan kehendak agama.
7. Hendaklah kita memberikan waktu yang 
cukup setiap hari untuk membaca Al- Qur'anul Karim. Bacalah Al-Qur'an 
sebelum diangkat dari permukaan bumi. Hendaklah kita membacanya dengan 
baik, serta berusaha memahami kandungannya. Ia adalah teman kita di 
malam yang sunyi dan wirid yang dibaca ketika manusia sedang sibuk 
dengan berbagai urusan di waktu sore dan di waktu mereka nyenyak tidur 
di tengah malam.
8. Hendaklah kita memberikan sebagian 
dari rezeki yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta'ala kepada kita 
untuk diberikan kepada keluarga kita yang mernerlukannya dan orang lain 
yang kurang berkemampuan, karena sedekah itu adalah sebagian dari bekal 
kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sulit itu. Semoga apa
 yang kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di
 akhirat kelak.
9. Hendaklah kita memahami Islam ini 
dengan bentuknya yang "Syumul" yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. 
Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di 
dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam 
ketika berada di tengah masyaraltat, Islam ketika bemegara dan Islam di 
dalam semua lapangan kehidupan.
10. Yang terakhir, hendaklah kita•hidup 
untuk agama yang kita cintai ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan 
dan berjuang untuk menyiarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan 
sewajamya untuk Islam di samping berusaha dengan gigih 
memperjuangkannya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang 
direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi ataupun
 dari golongan Nashrani dan dari golongan yang lain-lain. Dengan itu 
kita akan dapat memelihara diri dari perangkap yang mereka pasang untuk 
menghancurkan umat Islam.

Tidak ada komentar:
Write komentar