Senin, 10 September 2012

Sejarah World War II

Posted by   on

Inilah Sejarah Perang Dunia II



Kronologis Perang Dunia II

Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.
Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas dalam konflik ini.

Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua: yaitu Afrika, Asia dan Eropa.

Latar Belakang Perang Dunia II

  • Latar Belakang PD II:
    • Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento, dengan cita-cita membentuk Italia Raya
    • Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
    • Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.
  • Jalannya perang:
    • 1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
    • Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
    • UK & Perancis membantu Polandia menghadapi Jerman.
    • AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom
  • Akhir Perang:
    • Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
    • April 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet
    • Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955
    • Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
    • 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu
  • 17 Juli-2 Agustus 1945 --> Konfrensi Postdam
    Keputusannya
    1. Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
    2. Jerman harus membayar pampasan perang
    3. Angkatan perang Jerman dikurangi
    4. Partai NAZI dihapus
    5. Penjahat perang akan dihukum
  • 8 September 1951--> Perjanjian San Francisco
    Keputusannya:
    1. Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS
    2. Jepang membayar pampasan perang
    3. Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
    4. Penjahat perang akan dihukum
Peta Perang Dunia II

Coklat = Tentara Axis
Warna Lainnya = Tentara Sekutu & Negara Netral
Perubahan warna = pergerakan tentara

 


Pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II
Tanggal :1 September 1939 – 2 September 1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai lepasnya negara-negara jajahan Eropa.

Pihak Yang terlibat:

Blok Poros (AXIS)
  1. Nazi Jerman : Adolf Hitler
  2. Italia : Benito Mussolini
  3. Jepang : Hideki Tojo

Militer tewas: 8.000.000
Sipil tewas: 4.000.000
Total tewas: 12.000.000

Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak Sekutu selama Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros yaitu; Nazi Jerman, Italia dan Kekaisaran Jepang. Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan Negara-negara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian meninggalkan Negara-negara Poros selama perang berlangsung.

Anggota Negara-negara Poros minoritas:
  1. Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand, Rumania
  2. Negara Boneka Jepang:
    Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia], Nanking (bagian wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
  3. Negara boneka Italia:
    Albania dan Ethiopia
  4. Negara boneka Jerman
    Serbia
  5. Negara lainnya yang berkoalisi
    Spanyol dan Denmark
  6. Bekas anggota
    Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.

Negara Sekutu:
  1. Britania Raya : Winston Churchill
  2. Uni Soviet : Joseph Stalin
  3. Amerika Serikat : Franklin Roosevelt
  4. Republik China : Chiang Kai-Shek
Militer tewas: 17.000.000
Sipil tewas: 33.000.000
Total tewas: 50.000.000

Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.

Anggota Sekutu
  1. Setelah penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
    Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni), Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
  2. Setelah berakhirnya perang Poni (1940)
    Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni Soviet, Tannu Tuva
  3. Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
    Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
    Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
  4. Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)
    Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia
  5. Setelah D-Day (1944)
    Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
  6. Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
    Mongolia
Perkiraan jumlah korban tewas Perang Dunia II
*Indonesia di urutan No. 5 dengan korban 4 Juta tewas

  1. Uni Soviet = 23,200,000
  2. Cina = 10,000,000
  3. Jerman = 7,500,000
  4. Polandia = 5,600,000
  5. Indonesia = 4,000,000
  6. Jepang = 2,600,000
  7. India = 1,587,000
  8. Yugoslavia = 1,027,000
  9. Perancis Indochina = 1,000,000
  10. Rumania = 841,000
  11. Hungaria = 580,000
  12. Perancis = 562,000
  13. Italia = 459,500
  14. U.K = 450,400
  15. Amerika Serikat = 418,500
  16. Cekoslowakia = 365,000
  17. Lithuania = 353,000
  18. Yunani = 300,000
  19. Latvia = 227,000
  20. Belanda = 205,900
  21. Ethiopia = 205,000
  22. Dll

Indonesia merupakan negara dengan korban terbanyak nomor 5 di dunia



Perang Dunia II, secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki Manchuria.

Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.

Perang Dunia II di Benua Asia



Hideki Toji

1937: Perang Sino-Jepang (1937-1945)
Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa. Jepang telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang telah dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.

1940: Jajahan Perancis Vichy
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.

1941: Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di Pearl Harbor.

Pada 7 Desember 1941, pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dalam sejarah yang paling memalukan bagi Britania.

1942: Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America), British (Inggris), Dutch (Belanda), (Australia) yang berkedudukan di Bandung. Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.
Jepang mengadakan serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang Surabaya sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis pertahanan Porong.

Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. Pada Awalnya Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung namun tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak Jepang. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.

1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induk. Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi bertahan.

Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942-Agustus 1945
Para pemimpin Sekutu telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang telah jatuh, Pada 7 Agustus 1942 Pulau Guadalcanal diserang oleh Amerika Serikat. dan awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne, dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.

1943–45: Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia and AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian yang diduduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang sejarah. Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.

Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.

1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang


Bom atom berjulukan Fat Man, menimbulkan cendawan asap di atas kota Nagasaki, Jepang.
Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Diantara kota-kota lain, Tokyo dibom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000 orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan konstruksi kayu serta kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu. Tanggal 6 Agustus 1945, bomber B-29 "Enola Gay" yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr. melepaskan satu bom atom Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut.

Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 "Bock's Car" yang dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom atom Fat Man di Nagasaki.


Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu
Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan. Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menanda tangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.

Peta ASIA 1941
Peta ASIA 1941



Perang Dunia II di Benua Afrika dan Timur Tengah
"Kami akan menaklukkan. Orang-orang dari Italia, untuk senjata! Tunjukkan kegigihan, keberanian Anda, Anda layak." Diktator fasis Italia, Benito Mussolini,
Ketika Italia menyatakan perang terhadap Britania dan Perancis pada Juni 1940 yang secara langsung membawa konflik ke Afrika

Berikut inilah data pertempuran dan peristiwa penting di benua Afrika

Perang Dunia II di Benua Afrika dan Timur Tengah

1940: Mesir dan Somaliland

Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan serangan terhadap Mesir.

1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk

Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke garis di El Alamein.

1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua


Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah gurun

Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.

Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tentara Jerman, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun", absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.

Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh, melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh pasukan AS.

1942. Pertempuran Madagaskar

Tentara Britania mendarat di Tamatave pada Mei 1942.
Pertempuran Madagaskar adalah kampanye sekut untuk merebut Madagaskar yang dikuasai Perancis Vichy selama Perang Dunia II. Pertempuran ini dimulai pada 5 Mei hingga 6 November 1942 dengan hasil kemenangan sekutu.

1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis


Pasukan Sekutu mendarat, dalam serangan bernama sandi Operasi Obor.
Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bône, gerbang menuju Tunisia.

Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan terbatas, sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan mereka.

1943: Kalahnya Korps Afrika

Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara Axis.

Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni 1944.

Operasi militer Perang Dunia II Di Benua Afrika
  • Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) (1941) Bendera Britania Raya British Raj Red Ensign.svg — Serangan Angkatan Laut Inggris terhadap Italia yang menguasai Daratan Somalia-Inggris.
  • Operasi Camilla (1941) Bendera Britania Raya — Operasi disinformasi Inggris untuk menutupi tindakan terhadap Eritrea
  • Operasi Canned (1940) Bendera Britania Raya — Pemboman di Banda Alula, daratan Somalia-Italia, oleh Angkatan Laut Inggris.
  • Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) Akhir keberadaan Italia (1941) Bendera Britania Raya British Raj Red Ensign.svg — Pendaratan pasukan Inggris di Assab, Pelabuhan terakhir Italia di Laut Merah
  • Pertempuran Madagaskar "Ironclad" (1942) Bendera Britania Raya Bendera Afrika Selatan — Pertempuran Madagaskar
  • Operasi Ancaman (1940) Bendera Britania Raya Flag of Free France 1940-1944.svg — Pertempuran laut, Pasukan Perancis dan Serangan Inggris di Dakar, Perancis-Afrika Barat (Senegal)
  • Operasi Pendukung (1941) Bendera Britania Raya — Patroli laut lepas anti-kapal selam Sekutu di Laut Madagaskar
Perang Dunia II di Benua Eropa


Salah satu foto bewarna Perang Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya. Tampak di tengah-tengah Adolf Hitler.

1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka. Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat itu tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja, kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti melawan Angkatan Udara Jerman "Luftwaffe". Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.

Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.

Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill. Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek-praktek kejam Pasukan SS dibawah Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.

Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara Barat terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan besar besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.

Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.

1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan

Dengan tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.

Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan memulai Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.

Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.

Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang berubah menjadi serangan besar-besaran pesawat pembom ke London. Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang ddasarkan pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapt berisirahat. Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.

Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).


Benito Mussolini (kiri) dan Adolf Hitler
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.

1941: Invasi Uni Soviet
Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman
Pertempuran Stalingrad

1944: Serangan Balik

Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat dan Inggris, 1944

1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman

Berkibarnya bendera Soviet diatas gedung pemerintahan Nazi, Reinchstag, merupakan tanda berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.
Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan istrinya Eva Braun didalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.



Hitler adalah salah satu penyebab terbesar dalam Perang Dunia II
Adolf Hitler lahir tahun 1889 di Braunau, Austria. Sebagai remaja dia merupakan seorang seniman gagal. Di masa Perang Dunia ke-I, dia masuk Angkatan Bersenjata Jerman, terluka dan peroleh dua medali untuk keberaniannya. Kekalahan Jerman membuatnya terpukul dan geram. Di tahun 1919 tatkala umurnya menginjak tiga puluh tahun, dia bergabung dengan partai kecil berhaluan kanan di Munich, dan segera partai ini mengubah nama menjadi Partai Buruh Nasionalis Jerman/National Sozialismus (diringkas Nazi). Dalam tempo dua tahun dia menanjak jadi pemimpin yang tanpa saingan yang dalam julukan Jerman disebut "Fuehrer.

Di bawah kepemimpinan Hitler, partai Nazi dengan kecepatan luar biasa menjadi suatu kekuatan dan di bulan Nopember 1923 percobaan kupnya gagal. Kup itu terkenal dengan sebutan "The Munich Beer Hall Putsch." Hitler ditangkap, dituduh pengkhianat, dan terbukti bersalah. Tetapi, dia dikeluarkan dari penjara sesudah mendekam di sana kurang dari setahun.

Di tahun 1928 partai Nazi masih merupakan partai kecil. Tetapi, depressi besar-besaran membikin rakyat tidak puas dengan partai-partai politik yang besar dan sudah mapan. Dalam keadaan seperti ini partai Nazi menjadi semakin kuat, dan di bulan Januari 1933, tatkala umurnya empat puluh empat tahun, Hitler menjadi Kanselir Jerman.

Dengan jabatan itu, Hitler dengan cepat dan cekatan membentuk kediktatoran dengan menggunakan aparat pemerintah melabrak semua golongan oposisi. Perlu dicamkan, proses ini bukanlah lewat erosi kebebasan sipil dan hak-hak pertahankan diri terhadap tuduhan-tuduhan kriminal, tetapi digarap dengan sabetan kilat dan sering sekali partai Nazi tidak ambil pusing dengan prosedur pengajuan di pengadilan samasekali. Banyak lawan-lawan politik digebuki, bahkan dibunuh langsung di tempat. Meski begitu, sebelum pecah Perang Dunia ke-2, Hitler meraih dukungan sebagian terbesar penduduk Jerman karena dia berhasil menekan jumlah pengangguran dan melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi.

Hitler dalam bukunya, "Mein Kampf" (Perjuanganku), menekankan pentingnya lebensraum, yakni mendapatkan wilayah baru untuk rakyat Jerman di Eropa Timur. Dia membayangkan menempatkan rakyat Jerman sebagai ras utama di Rusia barat. Sebaliknya, sebagian besar rakyat Rusia dipindahkan ke Siberia dan sisanya dijadikan budak. Setelah pembersihan (purge?) besar-besaran pada tahun 1930-an, Hitler menganggap Soviet secara militer lemah dan mudah diduduki. Ia menyatakan, "Kami hanya harus menendang pintu dan seluruh struktur yang rapuh akan runtuh." Akibat Pertempuran Kursk dan kondisi militer Jerman yang melemah, Hitler dan propaganda Nazi menyatakan perang tersebut sebagai pertahanan peradaban oleh Jerman dari penghancuran oleh "gerombolan kaum Bolshevik" yang menyebar ke Eropa.
Kebijakan-kebijakan dan sikap ideologi Stalin pun sama agresifnya. Saat perhatian dunia teralih ke Front Barat, ia menduduki tiga negara Baltik pada tahun 1940. Partisipasi aktif Stalin dalam pembagian Polandia pada tahun 1939 pun tidak dapat diremehkan.

Hitler kemudian merancang jalan menuju penaklukan-penaklukan yang ujung-ujungnya membawa dunia ke kancah Perang Dunia ke-2. Dia merebut daerah pertamanya praktis tanpa lewat peperangan samasekali. Inggris dan Perancis terkepung oleh berbagai macam kesulitan ekonomi, karena itu begitu menginginkan perdamaian sehingga mereka tidak ambil pusing tatkala Hitler mengkhianati Persetujuan Versailles dengan cara membangun Angkatan Bersenjata Jerman. Begitu pula mereka tidak ambil peduli tatkala Hitler menduduki dan memperkokoh benteng di Rhineland (1936), dan demikian juga ketika Hitler mencaplok Austria (Maret 1938). Bahkan mereka terima sambil manggut-manggut ketika Hitler mencaplok Sudetenland, benteng pertahanan perbatasan Cekoslowakia. Persetujuan internasional yang dikenal dengan sebutan "Pakta Munich" yang oleh Inggris dan Perancis diharapkan sebagai hasil pembelian "Perdamaian sepanjang masa" dibiarkan terinjak-injak dan mereka bengong ketika Hitler merampas sebagian Cekoslowakia beberapa bulan kemudian karena Cekoslowakia samasekali tak berdaya. Pada tiap tahap, Hitler dengan cerdik menggabung argumen membenarkan tindakannya dengan ancaman bahwa dia akan perang apabila hasratnya dianggap sepi, dan pada tiap tahap negara-negara demokrasi merasa gentar dan mundur melemah.

Tetapi, Inggris dan Perancis berketetapan hati mempertahankan Polandia, sasaran Hitler berikutnya. Pertama Hitler melindungi dirinya dengan jalan penandatangan pakta "Tidak saling menyerang" bulan Agustus 1939 dengan Stalin (hakekatnya perjanjian itu perjanjian agresi karena keduanya bersepakat bagaimana membagi dua Polandia buat kepentingan masing-masing). Sembilan hari kemudian, Jerman menyerang Polandia dan enam belas hari sesudah itu Uni Soviet berbuat serupa. Meskipun Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Jerman, Polandia segera dapat ditaklukkan.

Tahun puncak kehebatan Hitler adalah tahun 1940. Bulan April, Angkatan Bersenjatanya melabrak Denmark dan Norwegia. Bulan Mei, dia menerjang Negeri Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Bulan Juni, Perancis tekuk lutut. Tetapi pada tahun itu pula Inggris bertahan mati-matian terhadap serangan udara Jerman-terkenal dengan julukan "Battle of Britain" dan Hitler tak pernah sanggup menginjakkan kaki di bumi Inggris.


Pasukan Jerman menaklukkan Yunani dan Yugoslavia di bulan April 1941. Dan di bulan Juni tahun itu pula Hitler merobek-robek "Perjanjian tidak saling menyerang" dengan Uni Soviet dan membuka penyerbuan. Angkatan Bersenjata Jerman dapat menduduki bagian yang amat luas wilayah Rusia tetapi tak mampu melumpuhkannya secara total sebelum musim dingin. Meski bertempur lawan Inggris dan Rusia, tak tanggung-tanggung Hitler memaklumkan perang dengan Amerika Serikat bulan Desember 1941 dan beberapa hari kemudian Jepang melabrak Amerika Serikat, mengobrak-abrik pangkalan Angkatan Lautnya di Pearl Harbor.

Di pertengahan tahun 1942 Jerman sudah menguasai bagian terbesar wilayah Eropa yang tak pernah sanggup dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah. Tambahan pula, dia menguasai Afrika Utara. Titik balik peperangan terjadi pada parohan kedua tahun 1942 tatkala Jerman dikalahkan dalam pertempuran rumit di El-Alamein di Mesir dan Stalingrad di Rusia. Sesudah kemunduran ini, nasib baik yang tadinya memayungi tentara Jerman angsur-berangsur secara tetap meninggalkannya. Tetapi, kendati kekalahan Jerman tampaknya tak terelakkan lagi, Hitler menolak menyerah. Bukannya dia semakin takut, malahan meneruskan penggasakan selama lebih dari dua tahun sesudah Stalingrad. Ujung cerita yang pahit terjadi pada musim semi tahun 1945. Hitler bunuh diri di Berlin tanggal 30 April dan tujuh hari sesudah itu Jerman menyerah kalah.

Operasi Barbarossa -Operasi militer besar-besaran untuk menginvansi Moskow, Rusia.
Dibandingkan dengan medan perang lainnya dalam Perang Dunia II, Front Timur jauh lebih besar dan berdarah serta mengakibatkan 25-30 juta orang tewas. Di Front Timur terjadi lebih banyak pertempuran darat daripada semua front pada PD II. Karena premis ideologi dalam perang, pertempuran di Front Timur mengakibatkan kehancuran besar. Bagi anggota Nazi garis keras di Berlin, perang melawan Uni Soviet merupakan perjuangan melawan komunisme dan ras Arya melawan ras Slavia yang lebih rendah. Dari awal konflik, Hitler menganggapnya sebagai "perang pembinasaan". Di samping konflik ideologi, pola pikir Hitler dan Stalin mengakibatkan peningkatan teror dan pembunuhan. Hitler bertujuan memperbudak ras Slavia dan membinasakan populasi Yahudi di Eropa Timur. Stalin pun setali tiga uang dengan Hitler dalam hal memandang rendah nyawa manusia untuk meraih kemenangan. Ini termasuk meneror rakyat mereka sendiri dan juga deportasi massal seluruh penduduk. Faktor-faktor ini mengakibatkan kebrutalan kepada tentara dan rakyat sipil, yang tidak dapat disamakan dengan Front Barat.

Perang ini mengakibatkan kerugian besar dan penderitaan di antara warga sipil dari negara yang terlibat. Di belakang garis depan, kekejaman terhadap warga sipil di wilayah-wilayah yang diduduki Jerman sudah biasa terjadi, termasuk Holocaust orang-orang Yahudi.


Tentara Jerman melemparkan granat tangan Potato-Smasher dalam fase-fase awal Operasi Barbarossa



Master Blitzkrieg (serangan kilat) Jerman terkenal, Generaloberst Heinz Wilhelm Guderian bersama pasukannya. Di belakang terlihat jenderal tank terkenal lainnya, Generalleutnant Graf Hyazinth Strachwitz von Gross-Zauche, der Panzergraf.

Panzerkampfwagen III yang berasal dari Divisi Panzer ke-8 sedang menyeberangi sungai Bug di Rusia. Terlihat log-log kayu di belakangnya untuk memudahkan mereka melewati jalan berlumpur yang mulai banyak didapati selama musim gugur Rusia yang menyesakkan.

Pasukan SS dengan tawanannya, tentara Asia Rusia. Selama Operasi Barbarossa sendiri, jutaan (!) tentara Rusia tertawan, yang sebagian besar di antaranya tewas di kamp-kamp tawanan Jerman

Tipikal tentara Wehrmacht Jerman, seorang Sersan dengan dekorasi Eiserne Kreuz 1 klasse dan General Assault Badge di dadanya

Makam tentara Jerman di dekat Moskow. Kebanyakan makam sederhana semacam ini pada akhirnya diratakan oleh Rusia sehingga tak terhitung berapa banyak pasukan Jerman yang terbunuh di front Timur yang tak diketahui kuburnya!

Latar Belakang

Pakta Molotov-Ribbentrop pada Agustus 1939 membentuk perjanjian non-agresi antara Jerman Nazi dan Uni Soviet, dan sebuah protokol rahasia menggambarkan bagaimana Finlandia, Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia dan Rumania akan dibagi-bagi di antara mereka. Dalam Perang September di Polandia pada 1939 kedua negara itu menyerang dan membagi Polandia, dan pada Juni 1940 Uni Soviet, yang mengancam untuk menggunakan kekerasan apabila tuntutan-tuntutannya tidak dipenuhi, memenangkan perang diplomatik melawan Rumania dan tiga negara Baltik yang de jure mengizinkannya untuk secara damai menduduki Estonia, Latvia dan Lithuania de facto, dan mengembalikan wilayah-wilayah Ukraina, Belorusia, dan Moldovia di wilayah Utara dan Timur Laut dari Rumania ( Bucovina Utara dan Basarabia).

Pembagian Polandia untuk pertama kalinya memberikan Jerman dan Uni Soviet sebuah perbatasan bersama. Selama hampir dua tahun perbatasan ini tenang sementara Jerman menaklukkan Denmark, Norwegia, Prancis, dan daerah-daerah Balkan.

Adolf Hitler telah lama ingin melanggar pakta dengan Uni Soviet itu dan melakukan invasi. Dalam Mein Kampf ia mengajukan argumennya tentang perlunya mendapatkan wilayah baru untuk pemukiman Jerman di Eropa Timur. Ia membayangkan penempatan orang-orang Jerman sebagai ras yang unggul di Rusia barat, sementara mengusir sebagian besar orang Rusia ke Siberia dan menggunakan sisanya sebagai tenaga budak. Setelah pembersihan pada tahun 1930-an ia melihat Uni Soviet lemah secara militer dan sudah matang untuk diserang: "Kita hanya perlu menendang pintu dan seluruh struktur yang busuk itu akan runtuh.”

Joseph Stalin kuatir akan perang dengan Jerman, dan karenanya enggan melakukan apapun yang dapat memprovokasi Hitler. Meskipun Jerman telah mengerahkan sejumlah besar pasukan di Polandia timur dan membuat penerbangan-penerbangan pengintai gelap di perbatasan, Stalin mengabaikan peringatan-peringatan dari intelijennya sendiri maupun dari pihak asing. Selain itu, pada malam penyerbuan itu sendiri, pasukan-pasukan Soviet mendapatkan pengarahan yang ditandatangani oleh Marsekal Semyon Timoshenko dan Jenderal Georgy Zhukov yang memerintahkan (sesuai dengan perintah Stalin): "jangan membalas provokasi apapun" dan "jangan mengambil tindakan apapun tanpa perintah yang spesifik ". Karena itu, invasi Jerman pada umumnya mengejutkan militer dan pimpinan Soviet.

Sumber : http://www.jualbeliforum.com/sejarah/26074-sejarah-perang-dunia-ii-versi-lengkap.html

English Version 

This is the history of World War II, Full Version

Chronology of World War II
World War II officially began raging on September 1, 1939 until August 14, 1945. Nevertheless there who think that the war actually started earlier, ie on March 1, 1937 when the Japanese occupied Manchuria.Until now, this war is the most terrible war ever happened on earth. Approximately 50,000,000 (fifty million) people died in this conflict.
Generally it can be said that the war began when the German occupation of Poland on 1 September 1939, and ended on 14 or 15 August 1945 when Japan surrendered to the United States.World War II raged on three continents: the Africa, Asia and Europe.
Background of World War II

    
Background of World War II:
        
Benito Mussolini in Italy fasvio de combatimento spearheaded the movement, the ideals formed Italian Kingdom
        
Adolf Hitler, Germany. Shaping Nazi
        
Meiji Tenno, Japan. Fascist Military.

    
The course of the war:
        
1937, Italy occupied Abessynia and Germany attacked Poland, 1 Sept 1939.
        
December 1941, the Japanese bombed Pearl Harbour.
        
UK & France helping Poland against Germany.
        
The U.S. alliance involved face Germany, Italy, Japan, after Pearl Harbour was bombed

    
End War:
        
Allied troops landed on the beaches of Normandy, June 6, 1944
        
April 1945, the capital of Germany is Berlin was surrounded by the Soviet Union
        
Germany surrendered to the Allies, May 1955
        
June 6 and August 9, 1945 in Hiroshima and Nagasaki atomic bombs by the United States.
        
August 14, 1945, Japan surrendered unconditionally to the Allies

    
July 17-August 2, 1945 -> Potsdam Conference
    
Decision
        
Germany divided into West Germany and East Germany
        
Germany had to pay war reparations
        
German army reduced
        
NAZI Party removed
        
War criminals will be punished

    
8 September 1951 -> Treaty of San Francisco
    
His decision:
        
Japan ruled by U.S. forces
        
Japan to pay war reparations
        
Japanese-controlled areas returned to their owners
        
War criminals will be punished
Map of World War II
Brown = Axis troopsOther color = Allied & Neutral CountriesChanges color = troop movements



Parties involved in World War IIDate: 1 September 1939 - 2 September 1945Location: Europe, the Pacific, Southeast Asia, Middle East, Mediterranean and Africa.Result: Victory ally, the emergence of the United States and the Soviet Union as a superpower, the formation of blocks that lead to the Cold War, from the release of the European colonial countries.
The parties involved:
Block Axis (AXIS)

    
Nazi Germany: Adolf Hitler
    
Italy: Benito Mussolini
    
Japan: Hideki Tojo

Military dead: 8 millionCivilian dead: 4,000,000Total dead: 12 million
Axis countries (AXIS) is the countries that opposed the Allies during World War II.There are 3 main countries in the strength of the shaft; Nazi Germany, Italy and the Empire of Japan. In their heyday, The Power Shaft master domination vast area in Europe, Asia, Africa and Oceania / Pacific. But World War II ended with their defeat. As the Allies, Axis countries membership is not fixed, and some countries have joined and later left the Axis countries during the war.
Members of minority Axis countries:

    
Bulgaria, Hungary, Yugoslavia, Finland, Thailand, Romania
    
Japanese Puppet State:
    
Manchukuo, Mengjiang (the region in Mongolia], Nanking (the region in China), Burma, the Philippines, and India
    
Italian puppet state:
    
Albania and Ethiopia
    
German puppet state
    
Serbia
    
Other state coalition
    
Spain and Denmark
    
Former members
    
Soviet Union, Stand alone / siding Allies in 1941.

Allies:

    
United Kingdom: Winston Churchill
    
Soviet Union: Joseph Stalin
    
United States: Franklin Roosevelt
    
Republic of China: Chiang Kai-Shek
Military dead: 17 millionCivilian dead: 33 millionTotal dead: 50,000,000
Block Allies in World War II were the countries who fought together against the Axis block (Germany, Italy, and Japan) from 1939 to 1945.
Allied Members

    
After the German attack on Poland (1939)
    
Poland, the United Kingdom (including the Indian Empire & State Colony), France, Australia, New Zealand, Nepal, South Africa, Canada
    
After the end of the war Poni (1940)
    
Norway, Belgium, Luxembourg, the Netherlands, Greece, the Kingdom of Yugoslavia, the Soviet Union, Tannu Tuva
    
After the bombing of Pearl Harbor (1941)
    
Panama, Costa Rica, Dominican Republic, El Salvador, Haiti, Honduras,
    
Nicaragua, the United States, China, Guatemala, Cuba, Czechoslovakia
    
After the establishment of the United Nations (1942)
    
Mexico, Brazil, Ethiopia, Iraq, Bolivia, Iran, Italy, Colombia, Liberia
    
After D-Day (1944)
    
Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungary, Bahawalpur, Ecuador, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turkey, Saudi Arabia, Argentina, Chile
    
After the bombing of Hiroshima (1945)
    
Mongolia
The estimated death toll of World War II* Indonesia in order No. 5 with 4 million victims were killed

    
USSR = 23,200,000
    
China = 10,000,000
    
Germany = 7,500,000
    
Poland = 5,600,000
    
Indonesian = 4,000,000
    
Japan = 2,600,000
    
India = 1,587,000
    
Yugoslavia = 1,027,000
    
French Indochina = 1,000,000
    
Romanian = 841.000
    
Hungarian = 580.000
    
French = 562.000
    
Italy = 459.500
    
U.K = 450.400
    
United States = 418.500
    
Czechoslovakia = 365.000
    
Lithuania = 353.000
    
Greece = 300.000
    
Latvia = 227.000
    
Dutch = 205.900
    
Ethiopia = 205.000
    
Etc.

Indonesia is the country with the most casualties number 5 in the world


World War II officially began raging on September 1, 1939 until August 14, 1945. Nevertheless there who think that the war actually started earlier, ie on March 1, 1937 when the Japanese occupied Manchuria.
Here is the data battles and important events on every continent.
World War II on the continent of Asia


Hideki Toji
1937: Sino-Japanese War (1937-1945)Conflict war began in Asia a few years before the conflict in Europe. Japan had invaded China in 1931, long before World War II began in Europe. On March 1, Japan pointed to Henry Pu Yi became emperor of Manchukuo, Japan's puppet state in Manchuria formed. In 1937, the war began when the Japanese took over Manchuria.
1940: Vichy French ColoniesIn 1940, Japan occupied French Indochina (now Vietnam) as agreed with the Government despite Vichy French forces are locally free (Free French), and joined the Axis powers Germany and Italy. This action strengthens Japan's conflict with the United States and Great Britain which reacted with the oil boycott.
1941: air strike on the USS West Virginia and USS Tennessee at Pearl Harbor.
On December 7, 1941, Japanese planes commanded by Vice Admiral Nagumo Chuichi carry out a surprise air attack on Pearl Harbor, the largest U.S. naval base in the Pacific. Japanese troops faced little resistance and destroy the port. The U.S. immediately declared war on Japan.Along with the attack on Pearl Harbor, Japan also attacked U.S. air bases in the Philippines. After the attack, the Japanese invaded the Philippines, and the British colonies in Hong Kong, Malaya, Borneo and Burma, with the intention of further control of the Dutch East Indies oil fields. The entire region and the wider region, fell to Japan in a few months. Headquarters of the United Kingdom, Singapore is also controlled, considered by Churchill as one defeat in the history of the most embarrassing for Britain.
1942: The invasion of the Dutch East IndiesInvasion of the Dutch East Indies beginning with the Japanese invasion of Labuan, Brunei, Singapore, the Malay Peninsula, Palembang, Tarakan and Balikpapan which are areas of oil resources. Japanese deliberately took the tactic as a ploy aimed at isolating octopus Netherlands Indies forces and their allies joined in the front ABDA (America), British (UK), Dutch (Netherlands) (Australia) located in Bandung. The attacks resulted in the collapse of the ABDA fleet in particular Australia and the Netherlands.Japan held a major naval attack to Java in February-March 1942 where the Battle of the Java Sea between the Japanese navy against the combined fleet led by Admiral Karel Doorman. Combined Fleet Karel Doorman allies defeated and killed.Japan invaded Batavia (Jakarta) who eventually declared an open city, then continue through the Subang and broke through the defensive line-Ciater Lembang, Bandung, which became the center of the Dutch East Indies Allied-defense. While in front of East Java, Surabaya Japanese army that successfully attacked the Dutch forces stretched to the defensive line Porong.
Bandung threatened the defense and evacuation centers made commander of the Dutch East Indies Lieutenant General Ter Poorten take the initiative to make peace. Then the holding of talks between the Japanese Army led by General Hitoshi Imamura with the Dutch who represented Lieutenant General and Governor-General Ter Poorten JHR AWL Tjarda van Starkenborgh Stachouwer. In the first Dutch city intends to turn over but does not hold a Bandung capitulation or surrender of the Dutch East Indies to the Japanese side. But after Japan threatened to bomb the city of Bandung General Ter Poorten finally agreed to surrender unconditionally to the Japanese.
1942: Coral Sea, Port Moresby, Midway, GuadalcanalIn May 1942, the naval attack against Port Moresby, Papua New Guinea defeated by Allied forces in the Battle of the Coral Sea. If successful mastery of Port Moresby, the Japanese Navy could also attack Australia. This is the first successful resistance against the Japanese plan and the first sea battle using only aircraft carrier. A month later the invasion of Midway Atoll could be prevented by the breaking up of the Japanese secret messages, causing the leader of the U.S. Navy following the Japanese know the target of Midway Atoll. This battle led to the Japanese lost four aircraft carriers the Japanese industry can not be replaced, while the U.S. Navy lost one carrier. Great victory for the U.S. Navy's lead Japan is now on the defensive.
U.S. landings in the Pacific, August 1942-August 1945The Allied leaders had agreed to defeating Nazi Germany is a top priority entry of America into the war. But the U.S. and Australian troops began attacking the region has fallen, the island of Guadalcanal August 7, 1942 attack by the United States. and early September, while battle raged on Guadalcanal, a Japanese amphibious attack in eastern New Guinea faced by Australian troops in Milne Bay, and the Japanese land forces suffered a convincing defeat of the first. At Guadalcanal, the Japanese defense collapsed in February 1943.
1943-45: Allied Attacks in Asia and the PacificAustralia and U.S. troops launched a long campaign to retake the part occupied by Japanese forces in the Solomon Islands, New Guinea and the Dutch East Indies, and experienced some of the fiercest resistance during the war. The entire Solomon Islands recaptured in 1943, New Britain and New Ireland in 1944. At the time the Philippines was taken back at the end of 1944, the Battle of Leyte Gulf raged, referred to as the greatest sea battle in history. The last major attack in the southwest Pacific area is mid Borneo campaign in 1945, which aimed to isolate the remnants of Japanese forces in Southeast Asia, and rescue Allied prisoners of war.Submarines and Allied aircraft also attacked Japanese merchant ship, which led the industry in Japan, shortage of raw materials. Industrial raw material itself is one of the reasons the Japanese started the war in Asia. The situation is further effective after U.S. Marines captured islands closer to the islands of Japan.
Army Nationalist China (Kuomintang) led by Chiang Kai-shek and the Communist Chinese Army under Mao Zedong, they both oppose the Japanese occupation of the Chinese, but never truly allied against the Japanese. Conflict of these forces has long occurred long before World War II began, continuing until certain restrictions during the war, although it is invisible.
1945: Iwo Jima, Okinawa, the atomic bomb, the Japanese surrender

The atomic bomb nicknamed Fat Man, causing the plume over the city of Nagasaki, Japan.The conquest of the islands such as Iwo Jima and Okinawa by U.S. forces led Japanese Islands are within the range of Allied air and sea. Among other cities, Tokyo was bombed by the Allies fuels, where the initial attack itself there are 90,000 people were killed in a big fire across town. This high number of casualties due to the dense population conditions around production centers and construction of wood and paper houses that are common in that era. On 6 August 1945, the B-29 bomber "Enola Gay" piloted by Colonel Paul Tibbets, Jr.. release of the atomic bomb Little Boy on Hiroshima, which effectively destroyed the city.
On August 8, 1945, the Soviet Union declared war on Japan, as agreed at the Yalta Conference, and launched a major offensive against Japanese-occupied Manchuria (Operation August Storm). Dated August 9, 1945, the bomber B-29 "Bock's Car" piloted by Major Charles Sweeney releasing the atom bomb Fat Man on Nagasaki.

Letter of Japan's surrender to the AlliesThe combination of the use of atomic bombs and the Soviet Union's new involvement in the war is a major factor causing the surrender of Japan, even though the Soviet Union has not issued a declaration of war until August 8, 1945, after the first atomic bomb is released. Japan surrendered unconditionally on August 14, 1945, signed a letter of surrender on September 2, 1945 on board the USS Missouri in Tokyo bay.
Map of ASIA 1941Map of ASIA 1941


World War II in Africa and the Middle East"We will conquer. People from Italy, to arms! Show persistence, your courage, your worth." Italian fascist dictator, Benito Mussolini,When Italy declared war on Britain and France in June 1940 that directly brings the conflict to Africa
Here is the data battles and important events in the African continent
World War II in Africa and the Middle East
1940: Egypt and Somaliland
Fighting in North Africa started in 1940, when a small number of British troops in Egypt hit back attack Italian forces from Libya that aims to seize the Suez Canal of Egypt especially vital. The British Army, India, and Australia launched a counter-attack with a password Compass Operation (Operation Compass), which stalled in 1941 when most of the troops Commonwealth (Commonwealth) moved to Greece to keep it from German attack. But the Germans were later known as the Africa Corps under the command of Erwin Rommel landed in Libya, continue the attack on Egypt.
1941: Syria, Lebanon, Africa Corps captured Tobruk
In June 1941 the Australian Army and the Allied forces invaded Syria and Lebanon, captured Damascus on June 17. In Iraq, there was the overthrow of the government by a group of pro-British Rashid Ali's pro-Nazi. The uprising supported by the Grand Mufti of Jerusalem, Haj Amin al-Husseini. Because tow line was threatened, British reinforcements brought from India and occupied Iraq. Pro-British Government returned to power, while Rashid Ali and the Mufti of Jerusalem fled to Iran. But then Britain and the Soviet Union occupied Iran and overthrow the shah of Iran's pro-German. Both figures are pro-Nazi Arabs above then fled to Europe via Turkey, where they then worked with Hitler to get rid of the British and the Jews. Africa Corps under Rommel stepped forward quickly eastward, captured the port city of Tobruk. Australian and British troops in the city managed to survive until the Axis offensive captured the city and forced the Division-8 (Eighth Army) back into the line at El Alamein.
1942: Battle of El Alamein First and Second

British Crusader tank passes a burning German Panzer IV in the middle of the desert
First Battle of El Alamein occurred between July 1 and July 27, 1942. The Germans had advanced to the point of the last defense before Alexandria and the Suez Canal. But they have run out of supplies, and the British and Commonwealth defense to stop their direction.
Second Battle of El Alamein occurred between October 23 and 3 November 1942 after Bernard Montgomery replaces Claude Auchinleck as commander of the Eighth Army. Rommel, commander of the German Army brilliant African Corps, known as the "Desert Fox", missed the incredible battle, because it is in the recovery phase of yellow fever in Europe. Montgomery knew Rommel absent. Commonwealth forces launched an attack, and although they lost more tanks than Germany when starting the battle, Montgomery won this battle.
Allies have the advantage of their proximity to supply them during the battle. Moreover, Rommel received little or no help this time of the Luftwaffe, now more air space assigned to defend Western Europe against the Soviet Union and instead provide support for Rommel in North Africa. After the German defeat at El Alamein, Rommel made a brilliant strategic withdrawal to Tunisia. Many historians argue that the success of Rommel's Africa Korps in a strategic withdrawal from Egypt more impressive than his win earlier, including Tobruk, because he managed to make a whole army back intact, against Allied air superiority and Commonwealth troops were now reinforced by U.S. troops.
1942. Battle of Madagascar
British troops landed at Tamatave in May 1942.Battle of Madagascar is sekut campaign to seize the Vichy French-controlled Madagascar during World War II. This battle began on May 5 and 6 November 1942 with winnings allies.
1942: Operation Torch (Operation Torch), French North Africa

Allied troops landed in an attack codenamed Operation Torch.To complete this victory, on 8 November 1942 dilancarkanlah Operation Torch (Operation Torch) under the leadership of General Dwight Eisenhower. The main purpose of this operation is to seize control of Morocco and Algeria through simultaneous landings at Casablanca, Oran and Algiers, followed a few days later with a landing at Bone, gateway to Tunisia.
Local troops under Vichy France had fought a limited, before finally willing to negotiate and end to their resistance.
1943: the defeat of the Corps Africa
Africa Corps did not receive adequate supplies resulting from the loss of supply shipments by the Navy and Air Force Allies, especially the British, in the Mediterranean. This supply shortage and the lack of air support, destroying the opportunity to launch a major offensive for the Germans in Africa. The Germans and Italians wedged between the forward movement of the Allied forces in Algeria and Libya. The retreating German forces continued to fight fiercely, and Rommel defeated U.S. forces at the Battle of Kasserine Pass before completing its strategic retreat movement toward German supply lines. With certainty, moving both east and west, the Allied forces finally defeated the German Africa Corps on May 13, 1943 and captivating 250,000 Axis troops.
After falling into the hands of the Allies, North Africa be a springboard to invade Sicily on July 10, 1943. After seizing Sicily, the Allied forces launched an offensive to Italy on 3 September 1943. Italy surrendered on 8 September 1943, but the Germans continued to fight to survive. Rome finally seized on June 5, 1944.
Military operations of World War II in the African Continent

    
East African Campaign (World War II) (1941) Flag of the United Kingdom British Raj Red Ensign.svg - British Navy attack against the Italian-British control of mainland Somalia.
    
Operation Camilla (1941) Flag of the United Kingdom - British disinformation operation to cover the action against Eritrea
    
Operation Canned (1940) Flag of the United Kingdom - Bombing in Banda Alula, Somalia-Italian mainland, the British Navy.
    
East African Campaign (World War II) Final existence of Italy (1941) Flag of the United Kingdom British Raj Red Ensign.svg - The landing of British troops in Assab, last Italian port on the Red Sea
    
Battle of Madagascar "Ironclad" (1942) Flag of the United Kingdom Flag of South Africa - Battle of Madagascar
    
Operations Threat (1940) Flag of the United Kingdom Flag of Free France 1940-1944.svg - Sea Battle, The French and British attack on the Dakar, the French-West Africa (Senegal)
    
Operations Support (1941) Flag of the United Kingdom - Patrol seas Allied anti-submarine in the Sea of ​​Madagascar
World War II on the Continent

One colored photo of World War II who survived the 40 million black and white photos more. Appear in the middle of Adolf Hitler.
1939: Invasion of Poland, Invasion of FinlandWorld War II was raging in Europe at the start of the attack on Poland on 1 September 1939 by Hitler with rapid movement known as the Blitzkrieg tactics, taking advantage of the summer that caused the border rivers and marshes dried Polish territory which facilitates movement of the rate of force German armor and deployed hundreds of the famous dive bombers Ju-87 Stuka. Poland had previously been detained Soviet Union in the 1920's when it does not have a significant military force. Shortage of armored forces, lack of preparation and coordination of the troops behind the lines and the weakness caused Poland Polish Air Force is difficult to fight even though they have 100 combat aircraft, but that number does not mean the Air Force against the German "Luftwaffe". France and the British Empire declared war on Germany on 3 September as their commitment to the Polish defense pact in March 1939.
After experiencing the devastation here and there by the Nazis, Poland suddenly shocked by attack on 17 September the Soviet Union from the east that eventually met with German troops and held a line of demarcation as agreed between the two Foreign Ministers, Ribentrop-Molotov. Poland finally surrendered to Nazi Germany after the city of Warsaw was destroyed, while the rest of the rest of them Polish leaders fled to Romania. While others were detained either by the Soviets or the Nazis. Last Polish army was defeated on October 6.
The fall of Poland and the delay in the time allied forces led by Britain and France, who was under the command of General Gamelin of France made the Allies finally declared war on Germany. But it also led to the fall of the cabinet Neville Chamberlain in Britain were replaced by Winston Churchill. When Hitler declared war on the Soviet Union, the Soviet Union finally freed prisoners of war and mempersenjatainya Poland against Germany. The invasion of Poland was also initiated abusive practices under Heinrich Himmler's SS troops against the Jews.
Winter War began with the invasion of Finland by the Soviet Union, 30 November 1939. At first Finnish capable of withstanding forces of the Soviet Union even though the Soviets had a large amount as well as the support of air fleet and armored, because the Soviets lost many capable generals due to cleaning carried out by Stalin as Lenin came to power replacing. Finland provides a persistent insurgency led by Baron Carl Gustav von Mannerheim and the Finnish people who do not want to be colonized. Aid flows weapons from Western countries mainly from neighboring Sweden who chose neutral in the war. Finnish forces utilizing cold winter but can move swiftly though its strength slightly (about 300,000 troops). Eventually the Soviets deployed a massive attack with 3 million troops invaded Finland and captured towns and parts of Finland. Thus forcing the Carl Gustav to hold a peace treaty.
When Hitler attacked Russia (USSR), Hitler also used Finnish fighters to attack the city of St. Petersburg.
1940: Invasion of Western Europe, the Baltic republics, Greece, Balkans
With a sudden Germans attacked Denmark and Norway on 9 April 1940 through Operation Weserübung, which looks to prevent Allied attack through the region. British, French, and Polish landed at Namsos, Andalsnes, and Narvik to help Norway. In early June, all the Allied forces were evacuated and Norwegian-up.
Operation Fall Gelb, the invasion of Benelux and France, carried out by Germany on May 10, 1940, ending the so-called "War Pura-Pura" (phony War) and started the Battle of France. In the early stages of the invasion, the German army invaded Belgium, the Netherlands, and Luxembourg to avoid the Maginot Line and managed to break the Allied forces drove up to the English Channel. Benelux countries quickly fell into the hands of Germany, who then proceed to the next stage of the French attack. British Expeditionary Force (British Expeditionary Force) who are trapped in the north then evacuated via Dunkirk in Operation Dynamo. The Germans did not unstoppable, drove past the Maginot Line up toward the Atlantic coast, causing the French to declare a cease-fire on June 22 and formed a puppet government of Vichy.
In June 1940, the Soviet Union entered Latvia, Lithuania, and Estonia, and annexed Bessarabia and Northern Bukovina from Romania.
Germany prepares to launch an attack on the UK and began what was called the Battle of Britain or the Battle of Britain, the air war between AU AU German Luftwaffe against the UK Royal Air Force in 1940 for control over space UK. Germany defeated and cancel Operation Sea Lion or Seelowe to invade mainland Britain. That's because the change in strategy of attacking Luftwaffe airfields and war industry turned into a massive offensive to the London bombers. Previous bombing of Berlin in retaliation for an accident that ddasarkan German bombers who attacked London. Consequently Spitfire fighter pilot and an airplane Huricane berisirahat DAPT. War is also raging in the sea, at the Battle of the Atlantic German submarine (U-Boat) trying to sink merchant ships carrying supplies need to England from the United States.
On 27 September 1940, signed a tripartite pact Handle by Germany, Italy, and Japan formally establish a partnership with a name (Axis Power).

Benito Mussolini (left) and Adolf HitlerItaly invaded Greece on October 28, 1940 by Albania, but can be detained by the Greek troops even hit back to Albania. Hitler later Mussolini sent troops to help fight against the Greeks. The battle also extends to the area known as the territory of the former Yugoslavia. Nazi forces had the support of most of Croatia and Bosnia, which is a latent conflict in the region after the death of the Ottoman Empire. But the Nazis got great resistance from the Nationalists were dominated by Serbia and some other ethnic groups led by Josip Broz Tito. The battle with the Nazis is one of the seeds of inter-ethnic fighting in the former Yugoslavia in the 1990s.
1941: Invasion of the Soviet UnionOperation Barbarossa, the invasion of the Soviet Union by GermanyBattle of Stalingrad
1944: Counterinsurgency
Invasion of Normandy (D-Day), the invasion of France by U.S. and British troops, 1944
1945: The collapse of the Kingdom of Nazi Germany
Waving the Soviet flag over government buildings Nazi, Reinchstag, a sign of the end of World War II in Europe.In late April 1945, the capital of Germany is Berlin was surrounded by the Soviet Union and on May 1, 1945, Adolf Hitler committed suicide along with his wife Eva Braun in the bunker, the day before Adolf Hitler married Eva Braun, and after death reigned bodyguards to burn his body . Having greeted every member who is still faithful. On May 2, Karl Doenitz was appointed to replace leader Adolf Hitler and said Berlin surrendered on the spot. Followed by German forces in Italy surrendered on 2 as well. German troops in the region of northern Germany, Denmark and the Netherlands surrendered on 4. The rest of the German forces under the leadership of Alfred Jodl surrendered on 7 May in Rheims, France. On 8 May, residents of the allied nations celebrate the victory, but the Soviet Union celebrate victory on May 9 with a political purpose.


Hitler is one of the biggest causes of World War IIAdolf Hitler was born in 1889 in Braunau, Austria. As a teenager he was a failed artist. In the World War I, he entered the German Army, was wounded and received two medals for bravery. German defeat him devastated and furious. In 1919 when turned thirty years old, he joined a small right-wing party in Munich, and soon the party changed its name to the Nationalist German Workers Party / National Sozialismus (summarized Nazi). Within two years he rose to be a leader without rivals in the German nickname called "Fuehrer.
Under the leadership of Hitler, the Nazi party with incredible speed into a force and in November 1923 failed kupnya trial. The coup was known as "The Munich Beer Hall Putsch." Hitler was arrested, accused traitor, and found guilty. However, he was released from prison after languishing there less than a year.
In 1928 the Nazi Party was a minor party. However, massive depression make people dissatisfied with political parties big and already established. In these circumstances the Nazi party grew stronger, and in January 1933, when the age of forty-four years, Hitler became Chancellor of Germany.
With the job, quickly and deftly Hitler dictatorship formed by using government officials confront all opposition. Keep in mind, this process is not through erosion of civil liberties and rights defend himself against criminal charges, but worked with the blade of lightning and often the Nazi party did not bother with the procedures for filing in court at all. Many political opponents beaten, even killed on the spot. Even so, before the outbreak of World War 2, Hitler won the support of most of Germany because he managed to reduce the number of unemployed and make economic repairs.
Hitler in his book, "Mein Kampf" (My Struggle), stressed the importance of lebensraum, which is getting a new territory for the German people in Eastern Europe. He envisions putting the German people as the primary race in western Russia. In contrast, most of the Russian people moved to Siberia and the rest as slaves. After cleaning (purge?) Large-scale in the 1930's, Hitler considered the Soviets militarily weak and easily occupied. He stated, "We just have to kick the door and the whole fragile structure will collapse." As a result of the Battle of Kursk and the weakened condition of German army, Hitler and Nazi propaganda declared war in defense of civilization by Germany from destruction by the "Bolshevik hordes" that spread to Europe.The policies and attitudes of Stalin was equally aggressive ideology. When the world's attention was diverted to the Western Front, he occupied the three Baltic states in 1940. Stalin's active participation in the division of Poland in 1939 was not to be underestimated.
Hitler then design a way to conquests ultimately bring the world into World War-2. He won his first regional wars practically no passing at all. Britain and France surrounded by a variety of economic difficulties, because it was so wanted peace so that they do not care when Hitler betrayed the Versailles Agreement by establishing the German Armed Forces. Similarly, they do not take care when Hitler occupied the Rhineland and strengthen fortress (1936), and likewise when Hitler annexed Austria (March 1938). In fact they received while nodding when Hitler annexed the Sudetenland, Czechoslovakia border defenses. International agreement, known as the "Munich Pact" which by the UK and France are expected as a result of the purchase "Peace all time" trampled and left them stunned when Hitler seize part of Czechoslovakia a few months later due to Czechoslovakia completely helpless. At each stage, Hitler cleverly combining the arguments justifying it with the threat that he will go to war if the desire be ignored, and at each stage of democracies feel daunted and fell backwards.
However, Britain and France resolved defend Poland, Hitler's next target. First Hitler protect himself by signing the pact "not to attack each other" in August 1939 with Stalin (essentially aggression treaty agreements because they agree on how to divide the two Polish for their own interests). Nine days later, Germany invaded Poland and sixteen days after that the Soviet Union did the same. Although Britain and France declared war on Germany, Poland soon be conquered.
Hitler intension peak year was 1940. In April, the armed forces confront Denmark and Norway. In May, he struck the Netherlands, Belgium and Luxemburg. In June, the French bend your knees. But in the same year England last desperate German air attacks-known by the nickname "Battle of Britain" and Hitler was never able to set foot on the Earth UK.

The Germans conquered Greece and Yugoslavia in April 1941. And in June the same year Hitler tore up "agreement not to attack each other" with the Soviet Union and the opening attack. German Armed Forces to occupy the vast Russian territory but was unable to disarm completely before winter. Although the fight against England and Russia, Hitler's unmitigated declaring war with the United States in December 1941 and a few days later Japan confront the United States, rummaging through his Navy base at Pearl Harbor.
In mid 1942 the Germans had mastered the biggest part of Europe that was never able to do by anyone in history. In addition, he ruled North Africa. The turning point occurred in half a second war in 1942 when Germany was defeated in the battle of El-Alamein complex in Egypt and Stalingrad in Russia. After this setback, the good fortune that had the Germans gradually umbrella-permanently fade away. However, despite Germany's defeat seemed inevitable, Hitler refused to surrender. Instead he's getting scared, instead continue hitting for more than two years after Stalingrad. Bitter end of the story that happened in the spring of 1945. Hitler committed suicide in Berlin on April 30, seven days after Germany surrendered.
Operation Barbarossa-large-scale military operation to invaded Moscow, Russia.Compared to other battlefields in World War II, the Eastern Front is much larger and bleed and cause 25-30 million people died. On the Eastern Front battles happening more land than all fronts in World War II. Because of the ideological premise of the war, fighting on the Eastern Front resulted in great destruction. For the hard-line Nazis in Berlin, the war against the Soviet Union is the struggle against communism and the Aryan race against Slavic lower. From the beginning of the conflict, Hitler dismissed it as "annihilation war". In addition to the conflict of ideologies, mindsets Hitler and Stalin resulted in an increase in terror and murder. Hitler aimed at enslaving the Slavic race and destroy the Jewish population in Eastern Europe. Stalin were in agreement with Hitler in contempt for human life to win. This includes terrorize their own people as well as the entire population of the mass deportations. These factors lead to the brutality of the soldiers and civilians, who can not be equated with the Western Front.
This war resulted in huge losses and suffering among civilians of the countries involved. Behind the front lines, atrocities against civilians in the territories occupied by Germany was common, including the Holocaust of the Jews.

German troops threw hand grenades Potato-Smasher in the early phases of Operation Barbarossa


Master Blitzkrieg (lightning strike) Germany famous, Generaloberst Heinz Wilhelm Guderian with his troops. Behind the tanks seen other famous generals, Generalleutnant Graf Strachwitz von Gross-Hyazinth Zauche, der Panzergraf.
Panzerkampfwagen III from the 8th Panzer Division was to cross the river Bug in Russia. Looks log-log timber behind to ease them through the muddy road that began many found during the stifling Russian autumn.
SS troops with prisoners, soldiers Asia Russia. During Operation Barbarossa alone, millions (!) Captured Russian soldiers, most of whom died in German camps
Typical German Wehrmacht soldiers, a sergeant with the decor Eiserne Kreuz 1 klasse and General Assault Badge on the chest
Tomb of German troops near Moscow. Most of these simple tomb eventually leveled by the Russians so countless many German troops were killed on the Eastern Front of the unknown grave!
BackgroundMolotov-Ribbentrop Pact in August 1939 to form a non-aggression pact between Nazi Germany and the Soviet Union, and a secret protocol describes how Finland, Estonia, Latvia, Lithuania, Poland and Romania would be divided among them. In September War in Poland in 1939 the two countries were invaded and divided Poland, and the Soviet Union in June 1940, which threatened to use violence if his demands are not met, winning the diplomatic war against Romania and the three Baltic countries are de jure allowed to peacefully occupied Estonia, Latvia and Lithuania de facto, and return territories of Ukraine, Byelorussia, and Moldovia in the North and Northeast regions of Romania (Northern Bucovina and Basarabia).
The division of Poland for the first time gave Germany and the Soviet Union shared a border. For nearly two years the border was quiet while Germany conquered Denmark, Norway, France, and Balkan regions.
Adolf Hitler had been wanting to violate the pact with the Soviet Union and invaded. In Mein Kampf he filed his arguments about the need to acquire new territory for German settlement in Eastern Europe. He envisioned placing the Germans as the superior race in western Russia, while most people expel Russia to Siberia and using the remainder as slave labor. After cleansing in the 1930's he saw the Soviet Union militarily weak and ripe for attack: "We just need to kick the door and the whole rotten structure will collapse."
Joseph Stalin worried about going to war with Germany, and therefore are reluctant to do anything to provoke Hitler. Although Germany has deployed large numbers of troops in eastern Poland and making reconnaissance flights dark border, Stalin ignored the warnings of his own intelligence and of foreigners. In addition, on the night of the raid itself, Soviet forces briefed the Marshal Semyon Timoshenko signed by General Georgy Zhukov and the ordered (in accordance with the orders of Stalin): "do not respond to any provocations" and "do not take any actions without specific commands ". Therefore, the invasion of Germany in general and leader of the Soviet military surprising.

2 komentar:
Write komentar
  1. seram bangets sih jika membayangkan situasi saat perang dunia terjadi, banyak bangets yang menjadi korban orang-orang yang gak ngerti/tau apa-apa :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. kita harus bersyukur gan, trims udah mampir gan :)

      Hapus