Kamis, 13 September 2012

4 Jenis hantu dari Jepang

Posted by   on

Pasti kalian semua sudah kenal dengan hantu SADAKO. Dia adalah icon hantu terkenal dari negeri sakura, dan kisahnya bahkan dirilis ulang perfilman Hollywood dengan nama tokoh SAMARA. Dalam tradisi Jepang mengenal beberapa makhluk halus, diantaranya adalah:

1. Onryou

Onryou adalah hantu yang menaruh dendam kepada orang lain pada semasa hidupnya dan biasanya setelah meninggal ia akan gentayangan untuk membalas dendam kepada orang-orang tersebut. Penampakan Onryou biasanya digambarkan sebagai berikut:
1.Rambut panjang terurai.
2.Memakai kimono putih.
3.Pergelangan tangan menjuntai ke bawah.
4.Biasanya kaki tak tampak menjejak

2. Ubume

Dalam kepercayaan masyarakat Jepang, Ubume adalah sosok hantu wanita yang meninggal ketika mengandung (lalu melahirkan dalam kubur) sehingga meninggalkan anak yang masih bayi, dan hantu tersebut selalu kembali untuk merawat anaknya dengan membawa gula-gula. Di Indonesia, hantu jenis ini dikenal dengan Kuntilanak atau Sundel Bolong. Penampakan Ubume hampir sama dengan penampakan Onryou, hanya kisah asal muasalnya saja yang berbeda.

3. Funa Yuurei

Funa Yuurei adalah hantu yang berasal dari manusia yang tewas di tengah lautan. Mereka biasanya menampakkan diri pada penumpang kapal dan berpura-pura meminta bantuan kepada para penumpang, setelah itu mereka akan membalikkan kapal tersebut sehingga semua penumpang meninggal.

4. Zashiki Warashi

Zashiki Warashi adalah hantu yang berwujud anak-anak yang seringkali nakal dan membahayakan. Hantu ini bisa juga disebut Zashiki-bokko. Zashiki bisa diartikan sebagai penutup lantai rumah(tatami), sedangkan Warashi adalah hantu anak-anak. Penampakan Zashiki Warashi adalah seperti anak kecil yang berusia sekitar 5 atau 6 tahun. Berambut cepak dan berwajah merah. Di Indonesia hantu seperti ini disebut tuyul. Biasanya hantu anak-anak ini berkeliaran di sekitar rumah, dan hantu ini mencari perhatian dengan cara yang bermacam-macam, seperti meninggalkan jejak kaki di lantai, membunyikan musik di ruang tamu atau tiba-tiba duduk di atas futon. Hantu ini paling senang menampakkan diri pada anak kecil. Mungkin karena usia mereka sebaya.



http://hermawayne.blogspot.com/2010/09/jenis-jenis-hantu-dari-jepang.html
 
English Version 
 
Surely you've all been familiar with ghost Sadako. He is a well-known icon of the country cherry ghost, and the story even Hollywood film was re-released with the name of the character SAMARA. In the Japanese tradition known some spirits, which are:
1. Onryou
Onryou is a vengeful ghost to others in his lifetime and after death he will usually haunts for revenge against those people. Sightings Onryou usually described as follows:1.Rambut long and curly.2.Memakai white kimono.3.Pergelangan hands hanging down.4.Biasanya invisible foot planted
2. Ubume
In the Japanese public trust, Ubume is ghost who died when pregnant (and bear in the grave), leaving a son who was a baby, and the ghost is always returned to care for her child by bringing candy. In Indonesia, the ghost of this type are known to Kuntilanak or Sundel Bolong. Ubume sighting sightings similar to Onryou, just the story of their origins are different.
3. Funa Yuurei
Yuurei Funa is a ghost that comes from people who have died at sea. They usually appear on the passenger ship and pretend to ask for assistance to the passengers, after which they would turn the boat so all the passengers died.
4. Zashiki Warashi
Zashiki Warashi is a tangible ghost child who is often mischievous and dangerous. Ghosts can also be called Zashiki-bokko. Zashiki could be interpreted as covering the floor (tatami), while Warashi is a ghost children. Sightings Zashiki Warashi is like a child who was about 5 or 6 years. Crew cut and red-faced. In Indonesia ghost is called tuyul. Usually these children are ghosts wandering around the house, and the ghost is seeking attention by way of all sorts, such as leaving footprints on the floor, sounding music in the living room or suddenly sitting on a futon. This ghost manifests itself in the most happy child. Perhaps because of their age peers.
 

Tidak ada komentar:
Write komentar