Sabtu, 22 Oktober 2016

Nikola Tesla Saintis Modern Yang Sesungguhnya

Posted by   on

Pernah mendengar tentang Nikola Tesla, mungkin sangat asing bagi kalian yang dulu pernah belajar fisika. Karena memang Nikola Tesla tidak pernah disebutkan dalam kurikulum mata pelajaran di dunia khususnya fisika, kita hanya tahu nama nama populer seperti Thomas Alpha Edison, Newton, Galileo, Copernicus, Alexander Graham Bell. Seakan Tesla disembuyikan dalam ilmu teknolog dunia. Kenapa dan Mengapa mari kita bahas satu er satu.

Biografi Nikola Tesla

Foto dari Nikola Tesla


Lahir10 Juli 1856
SmiljanKekaisaran Austria(sekarang Kroasia)
Meninggal7 Januari 1943 (umur 86)
New York CityNew York,Amerika Serikat
Sebab meninggalPembekuan pembuluh darah
SukuSerbia
KewarganegaraanAustria (pada tahun 1891 menjadi warga negara Amerika Serikat)[1]
Amerika Serikat(30 Juli 1891 – 7 Januari 1943)
PendidikanUniversitas Teknologi Graz(keluar)
Karier teknik
Disiplin teknikTeknik listrik,
Teknik mesin
Proyek pentingArus bolak-balik,
tegangan tinggi, eksperimen tenaga frekuensi tinggi
Desain terkenalMotor induksi
Medan magnet berputar
Gulungan Tesla
Radio kendaraan pengendali jarak jauh (torpedo)[2]
Tanda tangan
Nikola Tesla signature 1900.svg
sumber wikipedia

diatas saya ambil dari wikipedia tentang bigrafi nikola tesla, beliau sempat bekerjasama dengan salah satu saintis terkenal yaitu Thomas Alpha Edison sanga penemu Lampu katanya.
Jangankan hanya untuk memperoleh gelar S1, Thomas Alva Edison tidak pernah lulus SD seumur hidupnya. Sedangkan Nikola Tesla, lulusan teknik di Graz University of Technology, Austria, dan pasca sarjana di bidang physics dari University of Prague. Dia juga mendapatkan honorary doctoral degrees dari setidaknya 13 universitas berbeda, salah satunya Yale University.

Di dalam penemuan-penemuan mereka, Thomas Alva Edison memiliki 1093 paten atas namanya, sedangkan Nikola Tesla memiliki sebanyak 1200 paten yang terdaftar atas nama dirinya.
Jadi bisa dikatakan, kalau sebenarnya Edison menggunakan "brute force" dalam melakukan percobaan-percobaannya. Kalau saja dia dulu mengerti tentang ilmu material, mungkin jumlah percobaan gagalnya bisa dikurangi sampai ratusan, bahkan ribuan kali lebih sedikit tentunya.

Sedangkan Nikola Tesla, dikisahkan hanya butuh satu kali percobaan saja hingga dia bisa berhasil mendapatkan temuannya, yaitu berupa sistem kelistrikan arus bolak-balik (AC).

Discovery Channel juga pernah menceritakan tentang kejeniusan Tesla. Dia dulu rupanya pernah menemukan sebuah cara untuk mentransmisikan listrik tanpa kabel, tapi dia khawatir temuannya itu malah disalahgunakan untuk kepentingan perang. Makanya, dia membakar semua temuan beserta berkas-berkasnya saat itu.

Bayangkan saja, kalau saja seandainya temuannya itu dulu dipublikasikan, bisa jadi kita sekarang melihat perkembangan dan revolusi luar biasa di dunia electrical engineering. Dia juga konon menemukan cara untuk membunuh orang hanya dengan suara saja, tapi sekali lagi, temuan itu pun juga dimusnahkan dengan alasan yang sama.

Jadi, siapa yang lebih jenius?




Sebentar, nanti dulu, masih ada fakta menarik lainnya, bahwa saat itu Tesla pernah bekerja di perusahaan milik Edison, Edison Machine Works. Ketika kerja disana, Tesla hanya diberi gaji $10 per minggu. Sedangkan setiap ada paten, uang yang selalu mampir ke kantong Edison ada pada kisaran $30,000.

Dan ini fakta yang lebih menarik lainnya, yaitu legenda “War of Currents” yang terjadi saat itu yang mengacu pada 2 konsep transmisi listrik, AC (Alternating Current) dan DC (Direct Current).

AC diusung oleh Tesla, sedangkan DC oleh Edison. Mereka memang berbeda pendapat soal mana yang lebih efisien dalam power transmission. Dan di kemudian hari, ternyata tidak bisa dipungkiri kalau AC jauh lebih bisa melakukannya dengan sangat efisien. Apalagi jika menggunakan teknik 3-phase yang juga dikembangkan oleh Tesla.




Tapi saat itu, Edison berhasil melakukan propaganda ke masyarakat dengan menyebarkan bukti, bahwa AC berbahaya dan mematikan. Karakter Tesla lantas dibunuh oleh Edison dengan pertunjukan menyetrum gajah (pakai AC) hingga mati. Dan dengan liciknya Edison mengatakan, bahwa DC lebih aman dan tidak nyetrum.

Edison dengan taktik intimidasinya, sering menyewa sekelompok preman untuk menghancurkan teknologi, demi memastikan bayaran dari patennya. Agar semakin memperburuk nama Tesla, dia gencar melakukan kampanye melawan Tesla. Dia melangkah lebih jauh dengan menciptakan kursi listrik yang menggunakan listrik AC temuan Tesla untuk mengeksekusi mati orang.

Acara Hukuman mati menggunakan Kursi Listrik Pertama kali tersebut menjadi sangat mengerikan dan berantakan. George Westinghouse seperti dikutip media mengatakan, "Mereka akan melakukan lebih baik dengan menggunakan kapak (hukuman mati)." Jadi eksekusi pertama oleh kursi listrik terjadi hanya untuk membuktikan, bahwa temuan Tesla salah dan melestarikan saham keuangan Edison.




Selain itu, Tesla pun kalah dukungan atas keinginannya untuk membuat sumber energi GRATIS yang tidak akan pernah habis, sedangkan ketamakan Edison menang dan jelas sangat komersialistis. Konon katanya, gara-gara perseteruan itulah Tesla akhirnya di depak dari perusahaan Edison.

Memang untuk sesaat DC menjadi favorit kala itu, tetapi sejarah akhirnya berbalik dan membuktikan, bahwa AC memang yang lebih pantas menjadi standard internasional untuk power transmission.




Sekitar tahun 1916, Tesla bangkrut karena tumpukan pajaknya. Ia meninggal pada taun 1946 dalam kemiskinan dan dengan utangnya yang menggunung. Sedangkan Edison saat hidupnya masih bisa membeli rumah di atas area 5,5 hektar di New Jersey hanya sekedar untuk hadiah pernikahan dengan istri keduanya.


Jadi sekarang, siapa yang lebih jenius?




Kalau Einstein orang paling Jenius di abad 20, maka Tesla-lah orang yang paling Jenius di abad 19. Benar, dia seorang "Ilmuwan Gila", dan itulah julukan yang diberikan untuk Nikola Tesla, dan dia pantas untuk itu. Tesla seorang penemu yang mampu menyaingi penemu-penemu dan ilmuwan-ilmuwan lain dalam sejarah atau budaya populer yang ada selama ini.

Oleh karena hanya kepribadian eksentriknya yang terlihat ganjil dan klaim-klaim anehnya tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang yang secemerlang Tesla pun pada akhirnya diasingkan, serta di cap sebagai ilmuwan gila (mad scientist). Akhirnya, sebagian besar orang di dunia, lebih mengenal si tamak Thomas Alfa Edison, daripada kejeniusan seorang Nikola Tesla.


1 komentar:
Write komentar
  1. Memang disembunyikan oleh dunia bahwa, tesla adalah saintis yang, benar benar menciptakan, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia ini. Saintis yang, sesungguhnya :)

    BalasHapus