http://bangka.tribunnews.com/2016/08/19/harga-rokok-bakalan-naik-jadi-50-ribu-meme-meme-kocaknya-mulai-beredar?page=4 |
Baru baru ini Masyarakat Indonesia dikagetkan dengan fenomena tentang rokok yang dimana pada tahun 2017 rokok akan disamaratakan harganya menjadi 50ribu rupiah. Sebuah harga yang cukup fantastis untuk sebungkus rokok dari jenis dam merk apapun.
Ini Menjadikan polemik bagi masyarakat indonesia khusunya para perokok aktif. Kita tahu indonesia masuk dalam 5 sebagai negara penikmat rokok, dengan pra kebijakan baru ini apakah masyarakat Indonesia menyetujui ataukan terjadi pro kontra.
Jika kita liat dari segi konsumtif masyarakat indonesia adalah perokok aktif dan menggantungkan rokok dari warung warung kecil atau kelontong, nah disni kita bisa cermati bagaimana sebungkus rokok dengan harga 50ribu / bungkus, akan menjadi dampak bagi usaha kecil, padahal masyarakat indonesia sendiri kebanyakan di daerah atau di kota khusunya perokok aktif menggantungkan rokok di toko kelontong.
Dengan harga rokok 50ribu/ bungkus apakah para pengusaha - pengusaha kecil tersebut mampu membeli stok dagangan rokok yang kebanyakan para pelanggan pasti kebanyakan mencari rokok di warung klontong. Ini menjadi dampak tersendiri dan pastinya akan membuat omzet usaha kecil menurun per harinya.
Dari segi Ekonomi global di Indonesia kita tahu PT Djarum merupakan pemasok dan pemroduksi rokok terbesar di Indonesia dan juga sebagai salah satu sponsor untuk cabang Olahraga Badminton yang kita tahu kemarin Indonesia di cabang Badminton menjadi Juara 1 di Ganda Campuran melalui Liliyana dan Tantowi (owibutet), dan menambah medali emas di Olimpiade Rio Brazil 2016 untuk Indonesia. Dan juga dari cabang Sepak Bola PT Djarum juga sebagai sponsor utama untuk Indonesian Super League (ISL), bisa dibayangkan jika tidak ada PT Djarum dengan sponsor utama untuk cabang Badminton apakah Indonesia di Badminton akan menjadi sebaik sekarang ini.
Harusnya Pemerintah Indonesia memikir kebijakan kebijakan tersebut sebelum memutuskan karena bisa berimbas di Ekonomi Global Indonesia dan juga untuk Masyarakat Indonesia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Write komentar