Ada sebuah pertanyaan sederhana berkenaan dengan daging babi, yaitu
mengapa babi diciptakan di dunia ini kalau ia diharamkan untuk dimakan?
Apakah dalam hal penciptaan babi tidak ada manfaatnya, lalu bagaimana
dengan ayat “Maa khalaqta hadzaa batilaan” (yang artinya : Tiadalah
Engkau manciptakan ini sia-sia) ? Mana…logikanya….?
Ya…logika. Memang ada banyak hal-hal di dunia ini dihubungkan dengan
logika atau rasio atau rasional. Kalau tidak masuk logika atau akal atau
rasional maka tidak dapat diterima dan diterapkan dalam kehidupan. Tapi
jangan lupa juga banyak pula hal-hal di dunia ini tidak dapat
dihubungkan dengan logika atau akal atau rasio tapi dipercaya sampai
habis-habisan bahkan dibela mati-matian. Contoh :
1.Mimpi, mimpi tidak dapat dirasionalkan tetapi efek di badan terasa
hingga kita terbangun, seperti mimpi dikejar-kejar anjing ganas dalam
mimpi, mimpi terjatuh dari tempat yang tinggi, mimpi berc#mb#…eh bangun
tidur sudah basah…(kadang mimpinya ingin dilanjut dengan cara tidur
lagi….eh….bangun lagi…).
2.Gelombang elektromagnetik dari sebuah pemancar (transmitter)
diterima oleh banyak penerima (receiver) dalam berbagai bentuk dan
outputnya (suara, gambar dan data/tulisan) seperti radio, telepon
genggam, televisi, dan macam-macam alat elektronik. Sulit dibayangkan
semua gelombang beterbangan di angkasa, campur aduk tanpa kusut dan
semberawut tapi muncul sesuai dengan apa yang dipancarkan dan
dikehendaki pemancar dan penerima.
3.Orang percaya bulat-bulat ada sesuatu hal yang ghaib (bangsa jin)
yang menunggu di sebuah pohon dapat mendatangkan keberuntungan seseorang
dengan syarat memberikan sesuatu sesajian di pohon tersebut, padahal
orang yang mencari keberuntungan ini ada yang insinyur, doktor,
profesor, pejabat, pengusaha dan banyak lagi, logikanya mana…? belum
lagi perkara tahi lalat, perkara warna aura yang terpancar dari tubuh,
dan batu jimat (aji-aji yang dirumat). Mana logikanya…?
Cukup tiga contoh di atas, bagaimana dengan sesuatu yang nyata dan
dapat diuji secara ilmiah dan logika masih dipertanyakan. Kalau hal-hal
yang dihubungkan dengan keimanan saja, seseorang tidak pakai logika atau
rasio lagi langsung diimani dengan keteguhan keimanan yang dimilikinya?
Perkara babi (daging babi) mengapa diharamkan bagi manusia (tidak
hanya umat Islam), cukup dijelaskan dengan empat alasan yang dapat
diterima secara keimanan maupun rasio atau akal atau logika. Keempat
alasan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Aturan Agama
2.Jenis Binatang Kotor
3.Memiliki Sifat-Sifat Kotor
4.Menyimpan Sumber Penyakit dan Penyebar Berbagai Penyakit
2.Jenis Binatang Kotor
3.Memiliki Sifat-Sifat Kotor
4.Menyimpan Sumber Penyakit dan Penyebar Berbagai Penyakit
Aturan Agama
Agama mana di dunia ini yang menghalalkan daging babi? Tidak ada
satupun ajaran agama di dunia ini yang membolehkan mengkonsumsi daging
bagi. Ketika ada golongan agama di dunia ini yang mengatakan bahwa ada
ayat yang telah membolehkan mengkonsumsi daging babi adalah dusta besar.
Dalam kitab Taurat maupun Injil demikian, bahkan ketika Nabi Isa as
turun kelak di akhir zaman, salah satu tugasnya adalah memusnahkan babi.
Dalam Taurat dan Injil tercantum seperti berikut : “Dan babi, meskipun
ia memiliki kuku terbelah, namun dia tidak memamahbiak; babi adalah
najis untuk Anda. Dagingnya jangan kamu makan, dan bangkai mereka jangan
engkau sentuh, mereka adalah najis untuk Anda.”[Imamat 11:7-8]. Babi
juga dilarang dalam Injil dalam kitab Ulangan : “Dan babi, karena
kukunya terbelah, namun bukan pemamah biak, ia adalah najis untuk Anda.
Kamu jangan makan daging mereka, dan jangan menyentuh bangkai mereka.”
[Ulangan 14:8]. larangan yang sama juga diulang dalam Injil dalam kitab
Yesaya bab 65 ayat 2-5. Sebagai perbandingan juga Taurat dan Injil versi
Inggris lainnya :
New International Version (©1984)
The pig is also unclean; although it has a split hoof, it does not chew the cud. You are not to eat their meat or touch their carcasses.
The pig is also unclean; although it has a split hoof, it does not chew the cud. You are not to eat their meat or touch their carcasses.
New Living Translation (©2007)
And you may not eat the pig. It has split hooves but does not chew the cud, so it is ceremonially unclean for you. You may not eat the meat of these animals or even touch their carcasses.
And you may not eat the pig. It has split hooves but does not chew the cud, so it is ceremonially unclean for you. You may not eat the meat of these animals or even touch their carcasses.
English Standard Version (©2001)
And the pig, because it parts the hoof but does not chew the cud, is unclean for you. Their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
And the pig, because it parts the hoof but does not chew the cud, is unclean for you. Their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
New American Standard Bible (©1995)
“The pig, because it divides the hoof but does not chew the cud, it is unclean for you. You shall not eat any of their flesh nor touch their carcasses.
“The pig, because it divides the hoof but does not chew the cud, it is unclean for you. You shall not eat any of their flesh nor touch their carcasses.
King James Bible (Cambridge Ed.)
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, it is unclean unto you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcase.
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, it is unclean unto you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcase.
GOD’S WORD® Translation (©1995)
Also, you may not eat pigs. (Although their hoofs are divided, they don’t chew their cud.) Never eat their meat or touch their dead bodies.
Also, you may not eat pigs. (Although their hoofs are divided, they don’t chew their cud.) Never eat their meat or touch their dead bodies.
King James 2000 Bible (©2003)
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean unto you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean unto you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
American King James Version
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean to you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean to you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
American Standard Version
And the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcasses ye shall not touch.
And the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcasses ye shall not touch.
Douay-Rheims Bible
The swine also, because it divideth the hoof, but cheweth not the cud, shall be unclean, their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
The swine also, because it divideth the hoof, but cheweth not the cud, shall be unclean, their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
Darby Bible Translation
and the swine, for it hath cloven hoofs, yet cheweth not the cud it shall be unclean unto you. Of their flesh shall ye not eat, and their carcase shall ye not touch.
and the swine, for it hath cloven hoofs, yet cheweth not the cud it shall be unclean unto you. Of their flesh shall ye not eat, and their carcase shall ye not touch.
English Revised Version
and the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcases ye shall not touch.
and the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcases ye shall not touch.
Webster’s Bible Translation
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, is unclean to you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, is unclean to you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
World English Bible
The pig, because it has a split hoof but doesn’t chew the cud, is unclean to you: of their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
The pig, because it has a split hoof but doesn’t chew the cud, is unclean to you: of their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
Young’s Literal Translation
and the sow, for it is dividing the hoof, and not bringing up the cud, unclean it is to you; of their flesh ye do not eat, and against their carcase ye do not come.
Geneva Study Bible
and the sow, for it is dividing the hoof, and not bringing up the cud, unclean it is to you; of their flesh ye do not eat, and against their carcase ye do not come.
Geneva Study Bible
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud,
it is unclean unto you: ye shall not eat of their flesh, nor touch
their dead carcass.
Matthew Henry’s Concise Commentary
(sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120112052719AAQxN7G)
Matthew Henry’s Concise Commentary
(sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120112052719AAQxN7G)
Jadi kesimpulan pertama : jika Anda mengaku sebagai seorang yang
beriman baik muslim maupun luar muslim (sesuai dengan keyakinannya) maka
wajiblah jadinya mengakui perintah dari Sang Pencipta dan Maha Pengatur
akan aturan bermain berkenaan dengan makanan, yaitu daging babi haram
hukumnya untuk dimakan.
Jenis Binatang Kotor
Hewan babi sangat berbeda dengan jenis hewan lainnya, ia merupakan
jenis hewan kotor dengan tabiat kotornya. Ia bisa memakan apapun
termasuk bangkai dan kotoran (maaf,…t41…t41 manusia, t41 mereka sendiri
maupun hewan lain…hoek…!!!, maaf), sehingga segala racun tersimpan dalam
tubuh babi yang tidak semuanya keluar melalui kotorannya. Dalam sistem
biokimia babi, babi mengeluarkan 2% dari seluruh kandungan toxic uric
acid sedangkan sisanya 98% tersimpan di dalam tubuhnya menyatu dalam
daging dan darahnya. Berbeda dengan hewan lain yang mengeluarkan 90%
lebih toxic urid acid (racun asam urat) melalui urine dan facesnya. Pada
babi ini unik juga, yaitu tidak memiliki leher sebagai syarat
pemotongan/penyembelihan hewan untuk mengeluarkan sebagian besar
darahnya, sehingga darah mengandung urid acid menumpuk pada sel daging
dan lemaknya.
Kesimpulan kedua : Sejorok-joroknya hewan dan sekotor-kotornya hewan
tidak ada yang memakan kotorannya sendiri kecuali hewan babi.
Memiliki Sifat-Sifat Kotor
Hewan babi memiliki sifat-sifat kotor dalam bentuk perilaku seperti
malas, tidak suci sinar matahari (membantu berkembangnya parasit dalam
tubuhnya), rakus dan suka tidur di kubangan kotoran mereka sendiri,
perilaku seksual yang di luar kebiasaan hewan lainnya (babi bukan hewan
hemaprodit). Ada sebuah dialog, seorang ilmuwan dengan ulama berkenaan
dengan perlaku babi. Sang ilmuwan bertanya kepada ulama sebagai berikut :
Ilmuwan : “Haramnya hewan Babi bagi
umat muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran dalam
hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukankah mungkin
nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang
mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih ini akan menjadi
halal?”
Ulama : “Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam”.
Ilmuwan : “Apakah itu?”
Ulama : “Coba anda buat 2 kandang.
Satu kandang anda isi dengan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina.
Satu kandang lagi anda isi dengan 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi
betina. Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda
menerkanya?”
Ilmuwan : “Tidak”
Ulama : “Mari kita lihat sekarang.
Pada kandang pertama di mana Ada 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam
betina. Yang terjadi adalah 2 ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu
untuk memperebutkan 1 ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang
atau kalah. Dan itu Sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia diciptakan”.
Ilmuwan : “Pada kandang babi?”
Ulama : “Ini yang menarik. Pada
kandang kedua, yaitu kandang babi, 2 ekor babi jantan itu tidak
berkelahi untuk memperebutkan babi betina
tersebut, tetapi yang terjadi adalah 2 ekor babi jantan tersebut
malahan menyetubuhi secara beramai2 babi betina tersebut dan juga
terjadi hubungan homoseksual antara kedua ekor babi jantan tersebut
setelah selesai dengan si betina. Demikian juga dengan betinanya dapat
melakukan hal yang demikian. Hal inilah yang jelas-jelas bertentangan
dengan fitrah umat manusia. Bila umat Islam ikut-ikutan memakan babi
maka ditakut-kan umat Islam akan mempunyai sifat dan karakteristik
seperti babi ini.
(pikirkan dengan hati bukan dengan emosi), makanya tidak heran di
negeri-negeri yang katanya maju peradabannya justru berkembang pola
kehidupan seksnya seperti halnya hewan ini.
Kesimpulan ketiga : seburuk-buruknya sifat hewan tidak ada yang
melakukan aktivitas hidupnya di kubangan kotoran sendiri dan juga
memiliki aktivitas s3ks yang sangat buruk, seburuk-buruknya aktivitas
kecuali ada pada hewan babi.
Menyimpan Sumber Penyakit dan Penyebar Berbagai Penyakit
Hewan babi ini menyimpan berbagai bakteri, virus, parasit maupun
patogen penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia. Hal ini disebabkan
dengan pola makan, pola hidup dan pola seksnya yang sangat kotor.
Berbagai bakteri, virus, parasit maupun patogen tersebut adalah sebagai
berikut :
1.Fasciolepsis Buski (فاشيولبس بوسكي), Jenis
cacing ini tinggal di perut babi dalam jangka waktu yang cukup lama. Ia
keluar bersama dengan kotoran dan menetap di genangan air. Jenis ini
dapat menyebabkan gangguan alat pencernaan, mencer, dan pembengkakan
tubuh yang mengakibatkan kematian.
2.Round Worms (الديدان المستديرة), Cacing
ini panjangnya 270 mm, ia disebut dengan ulat beracun karena dapat
menjalar ke seluruh tubuh. Di antara penyakit yang ditimbulkan: radang
paru-paru, sesak nafas, alat pencernaan tersumbat, dan radang pankreas.
3.Hook Worms (الديدان الخطافية), Cacing
ini masuk ke tubuh lewat pori-pori kulit. Ia dapat menyebabkan mencer
yang disertai pendarahan kuat sehingga stamina tubuh melemah, kulit
berubah, tubuh membengkak, dan lemah jantung.
4.Paragonimus (باراجونيميا), Jenis
ini hidup di paru-paru babi. Ia dapat menyebabkan gangguan pernafasan
bagi babi sendiri dan obatnya belum ditemukan sampai pada saat sekarang.
Di antara penyakit yang ditimbulkan: gangguan pernapasan yang
mengakibatkan batuk keras dan pendarahan kuat di paru-paru.
5.Clonorchis Sinensis (كلونوركس سيننسس), Cacing ini hidup di sekitar hati babi. Ia dapat menyebabkan gangguan hati, mencer, dan kematian akibat kekurangan cairan.
6.Giganthorinchus (جايجا نثورنكس), Cacing
ini hidup di alat pencernaan babi dan dapat menyebabkan kekurangan
darah dan gangguan alat pencernaan. Yang demikian itu karena ia hidup di
dinding alat pencernaan manusia.
7.Trichinila Spiralis (الدودة اللوبية أو الحلزونية), Jenis
cacing ini sulit terdeteksi, tubuhnya sangat kecil. Ia hidup di daging
babi dalam jangka waktu yang cukup lama dan belum diketahui sampai pada
saat sekarang derajat panas yang mungkin dapat melumpuhkannya di saat
dimasak. Di antara penyakit yang ditimbulkan: rematik, anggota tubuh
terasa nyeri, perih, dan lambat bergerak sehingga ia tidak dapat bekerja
keras. Ia dapat menyebabkan kematian jika menyumbat saluran makanan
yang menghubungkan antara perut dan dada. Di samping itu, jika ia hidup
di perut maka akan menimbulkan penyakit perut, mencer, anggota tubuh
melemah, dan pembengkakan di wajah dan mata.
8.Schistosoma Japonicum (دودة البلهارسية الآسيوية), Spesies
ini sangat berbahaya. Babi salah satu hewan yang memelihara cacing ini.
Ia masuk ke tubuh manusia lewat pori-pori dan menyusut ke darah dan
paru-paru. Setiap ekor dari mereka menghasilkan 20.000 telur tiap
harinya yang setiap saat menjadi ancaman berbahaya terhadap alat
pencernaan, hati, dan otak. Ia dapat menimbulkan pelbagai jenis penyakit
yang dapat mengakibatkan lumpuh dan kematian.
9.Taenia Sollum, Parasit ini berupa larva yang
berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran
telur pada usus babi, dan dapat tumbuh sepanjang tiga meter dalam usus
manusia, serta dapat memasuki saluran peredaran darah dan terus menyebar
ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan
paru-paru.
10.Cacing Ascaris, Panjang cacing ini adalah sekitar
25 cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru, radang tenggorokan
dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh,
kecuali dengan cara operasi.
11.Cacing Angklestoma, Larva cacing ini masuk ke
dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang berjalan, mandi,
atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan diare dan
pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah,
kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh, dan menyebabkan
seorang anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental,
lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.
12. Swine Erysipelas, Parasit ini
terdapat pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran pada
kulit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya.
Parasit ini bisa menye-babkan radang kulit manusia yang memperlihatkan
warna merah dan suhu tubuh tinggi.
13.Sedang kuman-kuman yang ada pada babi dapat
menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah TBC, Cacar (Small
pox), gatal-gatal (scabies), Kuman Rusiformas N. dan virus jenis flu
babi (H1N1 dan variannya, H1N2, H2N3, H3N1, H3N2, dsb) yang sempat
mewabah di tentara USA tahun 1918, di Eropa tahun 40-an dan kemudian
mewabah kembali pada abad ke-21 ini dengan bentuk mutasi virus yang
berbeda.
Percobaan sederhana, dapat dilihat di situs You Tube, bagaimana
sepotong daging babi yang telah difrozzing dalam suhu sangat rendah
kemudian di siram dengan air Coca Cola dalam waktu tertentu dapat
mengeluarkan cacing pita yang tersembunyi dalam dagingnya.
Dan terakhir, ada satu pendapat dari DR Muladno, ahli genetika
molekuler di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, babi memang
‘’mirip’’ manusia. Melalui aplikasi teknologi transgenetika, organ
penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia. Semula, transfer
organ babi ke manusia menghadapi kendala karena adanya penolakan oleh immune system tubuh manusia yang disebut Hyper Acute Rejections
(HAR). Untuk mengatasi HAR ini, peneliti memindahkan gen manusia ke
dalam babi sehingga tercipta babi transgenik. Jadi, bila nanti semua gen
yang dibutuhkan organ babi tadi untuk bisa diterima tubuh manusia sudah
dipindahkan ke babi, babi transgenik itu akan mengandung banyak sekali
gen manusia. Gen-gen itu tadi akan menghasilkan protein, yang merupakan
bahan membentuk daging, rambut, organ-organ tubuh, dan lain-lain. Itu
artinya, babi-babi transgenik dagingnya seperti daging manusia, organ
tubuhnya juga mirip manusia. Babi-babi yang ‘’dimanusiakan’’ itu, saat
ini barangkali jumlahnya masih terbatas dan terisolir. Tapi, bila karena
suatu sebab ia keluar dari isolasi lalu kawin dengan babi biasa, dunia
niscaya akan dipenuhi babi ‘’jejadian’’. Sebab, setelah bunting 16
bulan, seekor betina babi sanggup melahirkan 12-18 ekor genjik. Keturunan
babi biasa dan transgenik, tidak bisa dibedakan secara fisik. Artinya,
itu akan membenarkan pengakuan Armien Meiwes (kanibal dari Jerman) dan
Sumanto (kanibal dari Indonesia), bahwa daging babi rasanya seperti
daging manusia. Memakan babi sama seperti makan manusia, dan sebaliknya
pula. Babi transgenik ini sudah dikembangkan di Amerika untuk digunakan
transplantasi organ tubuh ke manusia (hati-hati….) dan obat-obatan,
tetapi Robin Weiss, profesor virologi Universitas College, London menentang pengembangan itu. (Naudzubillahi min dzaalika).
Dan ingat pula bahwa sebagian bangsa Yahudi pernah dilaknat oleh
Allah menjadi babi dan monyet akibat pendustaan dan penentangan mereka
terhadap perintah Allah dan Nabi-nabiNya.
Jadi apa manfaat hewan babi, sedangkan ia diciptakan ? jawabannya
adalah, sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di atas, bahwa babi
adalah Cleaning Service gratis yang membersihkan wajah bumi
dari pelbagai bentuk kotoran. Olehnya itu, dengan menyadari fitrah
penciptaannya, ia melahap kotorannya sendiri dan kotoran manusia serta
apa saja. Andai saja t41-nya yang tercecer itu tidak dilahap kembali,
maka siapa lagi yang akan memungutnya? Kotoran, sampah, dan limbah
manusia merupakan isu global yang butuh penanganan serius dan belum
terpecahkan sampai pada detik ini. Olehnya itu, wahai mereka yang lalai!
Sadar dan pujilah Allah yang membantu kalian mengatasi masalah rumit
tersebut! Babi itu tahu diri, bahkan ia ikut sibuk dan turut andil
mengentaskan polusi udara oleh ulah tangan kalian sendiri. Hanya manusia
yang tak tahu diri, di lain sisi, hewan babi telah menjadi cermin
terhadap manifestasi keagungan Sang Maha Bersih, Maha Mengurus, Menjaga
keseimbangan kosmos, dan Maha Bijak. Ia mencerminkan sinar-sinar
ketauhidan yang terpadu. Ia merupakan ukiran-ukiran keagungan dan
ketinggian sifat-sifat Allah tersebut. Siapa yang memakannya? Biarkan
rantai makanan yang telah diatur Sang Pencipta, manusia hanya membantu
menjaga rantai makanan tersebut.
Kesimpulan keempat : Anda buat sendiri deh….
Sebagian sumber tulisan ini dapat dilihat juga di:
Tidak ada komentar:
Write komentar