Ada sebuah pertanyaan sederhana berkenaan dengan daging babi, yaitu 
mengapa babi diciptakan di dunia ini kalau ia diharamkan untuk dimakan? 
Apakah dalam hal penciptaan babi tidak ada manfaatnya, lalu bagaimana 
dengan ayat “Maa khalaqta hadzaa batilaan” (yang artinya : Tiadalah 
Engkau manciptakan ini sia-sia) ? Mana…logikanya….?
Ya…logika. Memang ada banyak hal-hal di dunia ini dihubungkan dengan 
logika atau rasio atau rasional. Kalau tidak masuk logika atau akal atau
 rasional maka tidak dapat diterima dan diterapkan dalam kehidupan. Tapi
 jangan lupa juga banyak pula hal-hal di dunia ini tidak dapat 
dihubungkan dengan logika atau akal atau rasio tapi dipercaya sampai 
habis-habisan bahkan dibela mati-matian. Contoh :
1.Mimpi, mimpi tidak dapat dirasionalkan tetapi efek di badan terasa 
hingga kita terbangun, seperti mimpi dikejar-kejar anjing ganas dalam 
mimpi, mimpi terjatuh dari tempat yang tinggi, mimpi berc#mb#…eh bangun 
tidur sudah basah…(kadang mimpinya ingin dilanjut dengan cara tidur 
lagi….eh….bangun lagi…).
2.Gelombang elektromagnetik dari sebuah pemancar (transmitter)  
diterima oleh banyak penerima (receiver) dalam berbagai bentuk dan 
outputnya (suara, gambar dan data/tulisan) seperti radio, telepon 
genggam, televisi, dan macam-macam alat elektronik. Sulit dibayangkan 
semua gelombang beterbangan di angkasa, campur aduk tanpa kusut dan 
semberawut tapi muncul sesuai dengan apa yang dipancarkan dan 
dikehendaki pemancar dan penerima.
3.Orang percaya bulat-bulat ada sesuatu hal yang ghaib (bangsa jin) 
yang menunggu di sebuah pohon dapat mendatangkan keberuntungan seseorang
 dengan syarat memberikan sesuatu sesajian di pohon tersebut, padahal 
orang yang mencari keberuntungan ini ada yang insinyur, doktor, 
profesor, pejabat, pengusaha dan banyak lagi, logikanya mana…? belum 
lagi perkara tahi lalat, perkara warna aura yang terpancar dari tubuh, 
dan batu jimat (aji-aji yang dirumat). Mana logikanya…?
Cukup tiga contoh di atas, bagaimana dengan sesuatu yang nyata dan 
dapat diuji secara ilmiah dan logika masih dipertanyakan. Kalau hal-hal 
yang dihubungkan dengan keimanan saja, seseorang tidak pakai logika atau
 rasio lagi langsung diimani dengan keteguhan keimanan yang dimilikinya?
Perkara babi (daging babi) mengapa diharamkan bagi manusia (tidak 
hanya umat Islam), cukup dijelaskan dengan empat alasan yang dapat 
diterima secara keimanan maupun rasio atau akal atau logika.  Keempat 
alasan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Aturan Agama
2.Jenis Binatang Kotor
3.Memiliki Sifat-Sifat Kotor
4.Menyimpan Sumber Penyakit dan Penyebar Berbagai Penyakit
2.Jenis Binatang Kotor
3.Memiliki Sifat-Sifat Kotor
4.Menyimpan Sumber Penyakit dan Penyebar Berbagai Penyakit
Aturan Agama
Agama mana di dunia ini yang menghalalkan daging babi? Tidak ada 
satupun ajaran agama di dunia ini yang membolehkan mengkonsumsi daging 
bagi. Ketika ada golongan agama di dunia ini yang mengatakan bahwa ada 
ayat yang telah membolehkan mengkonsumsi daging babi adalah dusta besar.
 Dalam kitab Taurat maupun Injil demikian, bahkan ketika Nabi Isa as 
turun kelak di akhir zaman, salah satu tugasnya adalah memusnahkan babi.
 Dalam Taurat dan Injil tercantum seperti berikut  : “Dan babi, meskipun
 ia memiliki kuku terbelah, namun dia tidak memamahbiak; babi adalah 
najis untuk Anda. Dagingnya jangan kamu makan, dan bangkai mereka jangan
 engkau sentuh, mereka adalah najis untuk Anda.”[Imamat 11:7-8]. Babi 
juga dilarang dalam Injil dalam kitab Ulangan : “Dan babi, karena 
kukunya terbelah, namun bukan pemamah biak, ia adalah najis untuk Anda. 
Kamu jangan makan daging mereka, dan jangan menyentuh bangkai mereka.” 
[Ulangan 14:8]. larangan yang sama juga diulang dalam Injil dalam kitab 
Yesaya bab 65 ayat 2-5. Sebagai perbandingan juga Taurat dan Injil versi
 Inggris lainnya :
New International Version (©1984)
The pig is also unclean; although it has a split hoof, it does not chew the cud. You are not to eat their meat or touch their carcasses.
The pig is also unclean; although it has a split hoof, it does not chew the cud. You are not to eat their meat or touch their carcasses.
New Living Translation (©2007)
And you may not eat the pig. It has split hooves but does not chew the cud, so it is ceremonially unclean for you. You may not eat the meat of these animals or even touch their carcasses.
And you may not eat the pig. It has split hooves but does not chew the cud, so it is ceremonially unclean for you. You may not eat the meat of these animals or even touch their carcasses.
English Standard Version (©2001)
And the pig, because it parts the hoof but does not chew the cud, is unclean for you. Their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
And the pig, because it parts the hoof but does not chew the cud, is unclean for you. Their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
New American Standard Bible (©1995)
“The pig, because it divides the hoof but does not chew the cud, it is unclean for you. You shall not eat any of their flesh nor touch their carcasses.
“The pig, because it divides the hoof but does not chew the cud, it is unclean for you. You shall not eat any of their flesh nor touch their carcasses.
King James Bible (Cambridge Ed.)
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, it is unclean unto you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcase.
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, it is unclean unto you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcase.
GOD’S WORD® Translation (©1995)
Also, you may not eat pigs. (Although their hoofs are divided, they don’t chew their cud.) Never eat their meat or touch their dead bodies.
Also, you may not eat pigs. (Although their hoofs are divided, they don’t chew their cud.) Never eat their meat or touch their dead bodies.
King James 2000 Bible (©2003)
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean unto you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean unto you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
American King James Version
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean to you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean to you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
American Standard Version
And the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcasses ye shall not touch.
And the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcasses ye shall not touch.
Douay-Rheims Bible
The swine also, because it divideth the hoof, but cheweth not the cud, shall be unclean, their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
The swine also, because it divideth the hoof, but cheweth not the cud, shall be unclean, their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
Darby Bible Translation
and the swine, for it hath cloven hoofs, yet cheweth not the cud it shall be unclean unto you. Of their flesh shall ye not eat, and their carcase shall ye not touch.
and the swine, for it hath cloven hoofs, yet cheweth not the cud it shall be unclean unto you. Of their flesh shall ye not eat, and their carcase shall ye not touch.
English Revised Version
and the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcases ye shall not touch.
and the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcases ye shall not touch.
Webster’s Bible Translation
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, is unclean to you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, is unclean to you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
World English Bible
The pig, because it has a split hoof but doesn’t chew the cud, is unclean to you: of their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
The pig, because it has a split hoof but doesn’t chew the cud, is unclean to you: of their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
Young’s Literal Translation
and the sow, for it is dividing the hoof, and not bringing up the cud, unclean it is to you; of their flesh ye do not eat, and against their carcase ye do not come.
Geneva Study Bible
and the sow, for it is dividing the hoof, and not bringing up the cud, unclean it is to you; of their flesh ye do not eat, and against their carcase ye do not come.
Geneva Study Bible
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud,
 it is unclean unto you: ye shall not eat of their flesh, nor touch 
their dead carcass.
Matthew Henry’s Concise Commentary
(sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120112052719AAQxN7G)
Matthew Henry’s Concise Commentary
(sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120112052719AAQxN7G)
Jadi kesimpulan pertama : jika Anda mengaku sebagai seorang yang 
beriman baik muslim maupun luar muslim (sesuai dengan keyakinannya) maka
 wajiblah jadinya mengakui perintah dari Sang Pencipta dan Maha Pengatur
 akan aturan bermain berkenaan dengan makanan, yaitu daging babi haram 
hukumnya untuk dimakan.
Jenis Binatang Kotor
Hewan babi sangat berbeda dengan jenis hewan lainnya, ia merupakan 
jenis hewan kotor dengan tabiat kotornya. Ia bisa memakan apapun 
termasuk bangkai dan kotoran (maaf,…t41…t41 manusia, t41 mereka sendiri 
maupun hewan lain…hoek…!!!, maaf), sehingga segala racun tersimpan dalam
 tubuh babi yang tidak semuanya keluar melalui kotorannya. Dalam sistem 
biokimia babi, babi mengeluarkan 2% dari seluruh kandungan toxic  uric 
acid sedangkan sisanya 98% tersimpan di dalam tubuhnya menyatu dalam 
daging dan darahnya. Berbeda dengan hewan lain yang mengeluarkan 90% 
lebih toxic urid acid (racun asam urat) melalui urine dan facesnya. Pada
 babi ini unik juga, yaitu tidak memiliki leher sebagai syarat 
pemotongan/penyembelihan hewan untuk mengeluarkan sebagian besar 
darahnya, sehingga darah mengandung urid acid menumpuk pada sel daging 
dan lemaknya.
Kesimpulan kedua : Sejorok-joroknya hewan dan sekotor-kotornya hewan 
tidak ada yang memakan kotorannya sendiri kecuali hewan babi.
Memiliki Sifat-Sifat Kotor
Hewan babi memiliki sifat-sifat kotor dalam bentuk perilaku seperti 
malas, tidak suci sinar matahari (membantu berkembangnya parasit dalam 
tubuhnya),  rakus dan suka tidur di kubangan kotoran mereka sendiri, 
perilaku seksual yang di luar kebiasaan hewan lainnya (babi bukan hewan 
hemaprodit). Ada sebuah dialog, seorang ilmuwan dengan ulama berkenaan 
dengan perlaku babi. Sang ilmuwan bertanya kepada ulama sebagai berikut :
Ilmuwan              : “Haramnya hewan Babi bagi 
umat muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran dalam
 hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukankah mungkin 
nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang 
mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih ini akan menjadi 
halal?”
Ulama                   : “Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam”.
Ilmuwan              : “Apakah itu?”
Ulama                   : “Coba anda buat 2 kandang.
 Satu kandang anda isi dengan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina.
 Satu kandang lagi anda isi dengan 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi 
betina. Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda 
menerkanya?”
Ilmuwan              : “Tidak”
Ulama                   : “Mari kita lihat sekarang.
 Pada kandang pertama di mana Ada 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam 
betina. Yang terjadi adalah 2 ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu
 untuk memperebutkan 1 ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang 
atau kalah. Dan itu Sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia diciptakan”.
Ilmuwan              : “Pada kandang babi?”
Ulama                   : “Ini yang menarik. Pada 
kandang kedua, yaitu kandang babi, 2 ekor babi jantan itu tidak 
berkelahi untuk memperebutkan babi betina 
tersebut, tetapi yang terjadi adalah 2 ekor babi jantan tersebut 
malahan menyetubuhi secara beramai2 babi betina tersebut dan juga 
terjadi hubungan  homoseksual antara kedua ekor babi jantan tersebut 
setelah selesai dengan si betina. Demikian juga dengan betinanya dapat 
melakukan hal yang demikian. Hal inilah yang jelas-jelas bertentangan 
dengan fitrah umat manusia. Bila umat Islam ikut-ikutan memakan babi 
maka ditakut-kan umat Islam akan mempunyai sifat dan karakteristik 
seperti babi ini.
(pikirkan dengan hati bukan dengan emosi), makanya tidak heran di 
negeri-negeri yang katanya maju peradabannya justru berkembang pola 
kehidupan seksnya seperti halnya hewan ini.
Kesimpulan ketiga : seburuk-buruknya sifat hewan tidak ada yang 
melakukan aktivitas hidupnya di kubangan kotoran sendiri dan juga 
memiliki aktivitas s3ks yang sangat buruk, seburuk-buruknya aktivitas 
kecuali ada pada hewan babi.
Menyimpan Sumber Penyakit dan Penyebar Berbagai Penyakit
Hewan babi ini menyimpan berbagai bakteri, virus, parasit  maupun 
patogen penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia. Hal ini disebabkan 
dengan pola makan, pola hidup dan pola seksnya yang sangat kotor. 
Berbagai bakteri, virus, parasit maupun patogen tersebut adalah sebagai 
berikut :
1.Fasciolepsis Buski (فاشيولبس بوسكي), Jenis
 cacing ini tinggal di perut babi dalam jangka waktu yang cukup lama. Ia
 keluar bersama dengan kotoran dan menetap di genangan air. Jenis ini 
dapat menyebabkan gangguan alat pencernaan, mencer, dan pembengkakan 
tubuh yang mengakibatkan kematian.
2.Round Worms (الديدان المستديرة), Cacing
 ini panjangnya 270 mm, ia disebut dengan ulat beracun karena dapat 
menjalar ke seluruh tubuh. Di antara penyakit yang ditimbulkan: radang 
paru-paru, sesak nafas, alat pencernaan tersumbat, dan radang pankreas.
3.Hook Worms (الديدان الخطافية), Cacing
 ini masuk ke tubuh lewat pori-pori kulit. Ia dapat menyebabkan mencer 
yang disertai pendarahan kuat sehingga stamina tubuh melemah, kulit 
berubah, tubuh membengkak, dan lemah jantung.
4.Paragonimus (باراجونيميا), Jenis
 ini hidup di paru-paru babi. Ia dapat menyebabkan gangguan pernafasan 
bagi babi sendiri dan obatnya belum ditemukan sampai pada saat sekarang.
 Di antara penyakit yang ditimbulkan: gangguan pernapasan yang 
mengakibatkan batuk keras dan pendarahan kuat di paru-paru.
5.Clonorchis Sinensis (كلونوركس سيننسس), Cacing ini hidup di sekitar hati babi. Ia dapat menyebabkan gangguan hati, mencer, dan kematian akibat kekurangan cairan.
6.Giganthorinchus (جايجا نثورنكس), Cacing
 ini hidup di alat pencernaan babi dan dapat menyebabkan kekurangan 
darah dan gangguan alat pencernaan. Yang demikian itu karena ia hidup di
 dinding alat pencernaan manusia.
7.Trichinila Spiralis (الدودة اللوبية أو الحلزونية), Jenis
 cacing ini sulit terdeteksi, tubuhnya sangat kecil. Ia hidup di daging 
babi dalam jangka waktu yang cukup lama dan belum diketahui sampai pada 
saat sekarang derajat panas yang mungkin dapat melumpuhkannya di saat 
dimasak. Di antara penyakit yang ditimbulkan: rematik, anggota tubuh 
terasa nyeri, perih, dan lambat bergerak sehingga ia tidak dapat bekerja
 keras. Ia dapat menyebabkan kematian jika menyumbat saluran makanan 
yang menghubungkan antara perut dan dada. Di samping itu, jika ia hidup 
di perut maka akan menimbulkan penyakit perut, mencer, anggota tubuh 
melemah, dan pembengkakan di wajah dan mata.
8.Schistosoma Japonicum (دودة البلهارسية الآسيوية), Spesies
 ini sangat berbahaya. Babi salah satu hewan yang memelihara cacing ini.
 Ia masuk ke tubuh manusia lewat pori-pori dan menyusut ke darah dan 
paru-paru. Setiap ekor dari mereka menghasilkan 20.000 telur tiap 
harinya yang setiap saat menjadi ancaman berbahaya terhadap alat 
pencernaan, hati, dan otak. Ia dapat menimbulkan pelbagai jenis penyakit
 yang dapat mengakibatkan lumpuh dan kematian.
9.Taenia Sollum, Parasit ini berupa larva yang 
berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran 
telur pada usus babi, dan dapat tumbuh sepanjang tiga meter dalam usus 
manusia, serta dapat memasuki saluran peredaran darah dan terus menyebar
 ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan 
paru-paru.
10.Cacing Ascaris, Panjang cacing ini adalah sekitar
 25 cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru, radang tenggorokan
 dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh, 
kecuali dengan cara operasi.
11.Cacing Angklestoma, Larva cacing ini masuk ke 
dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang berjalan, mandi,
 atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan diare dan 
pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah, 
kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh, dan menyebabkan 
seorang anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental,
 lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.
12. Swine Erysipelas, Parasit ini 
terdapat pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran pada 
kulit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. 
Parasit ini bisa menye-babkan radang kulit manusia yang memperlihatkan 
warna merah dan suhu tubuh tinggi.
13.Sedang kuman-kuman yang ada pada babi dapat 
menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah TBC, Cacar (Small 
pox), gatal-gatal (scabies), Kuman Rusiformas N. dan virus jenis flu 
babi (H1N1 dan variannya, H1N2, H2N3, H3N1, H3N2, dsb) yang sempat 
mewabah di tentara USA tahun 1918, di Eropa tahun 40-an dan kemudian 
mewabah kembali pada abad ke-21 ini dengan bentuk mutasi virus yang 
berbeda.
Percobaan sederhana, dapat dilihat di situs You Tube, bagaimana 
sepotong daging babi yang telah difrozzing dalam suhu sangat rendah 
kemudian di siram dengan air Coca Cola dalam waktu tertentu dapat 
mengeluarkan cacing pita yang tersembunyi dalam dagingnya.
Dan terakhir, ada satu pendapat dari DR Muladno, ahli genetika 
molekuler di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, babi memang 
‘’mirip’’ manusia. Melalui aplikasi teknologi transgenetika, organ 
penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia. Semula, transfer 
organ babi ke manusia menghadapi kendala karena adanya penolakan oleh immune system tubuh manusia yang disebut Hyper Acute Rejections
 (HAR). Untuk mengatasi HAR ini, peneliti memindahkan gen manusia ke 
dalam babi sehingga tercipta babi transgenik. Jadi, bila nanti semua gen
 yang dibutuhkan organ babi tadi untuk bisa diterima tubuh manusia sudah
 dipindahkan ke babi, babi transgenik itu akan mengandung banyak sekali 
gen manusia. Gen-gen itu tadi akan menghasilkan protein, yang merupakan 
bahan membentuk daging, rambut, organ-organ tubuh, dan lain-lain. Itu 
artinya, babi-babi transgenik dagingnya seperti daging manusia, organ 
tubuhnya juga mirip manusia. Babi-babi yang ‘’dimanusiakan’’ itu, saat 
ini barangkali jumlahnya masih terbatas dan terisolir. Tapi, bila karena
 suatu sebab ia keluar dari isolasi lalu kawin dengan babi biasa, dunia 
niscaya akan dipenuhi babi ‘’jejadian’’. Sebab, setelah bunting 16 
bulan, seekor betina babi sanggup melahirkan 12-18 ekor genjik. Keturunan
 babi biasa dan transgenik, tidak bisa dibedakan secara fisik. Artinya, 
itu akan membenarkan pengakuan Armien Meiwes (kanibal dari Jerman) dan 
Sumanto (kanibal dari Indonesia), bahwa daging babi rasanya seperti 
daging manusia. Memakan babi sama seperti makan manusia, dan sebaliknya 
pula. Babi transgenik ini sudah dikembangkan di Amerika untuk digunakan 
transplantasi organ tubuh ke manusia (hati-hati….) dan obat-obatan, 
tetapi Robin Weiss, profesor virologi Universitas College, London menentang pengembangan itu. (Naudzubillahi min dzaalika).
Dan ingat pula bahwa sebagian bangsa Yahudi pernah dilaknat oleh 
Allah menjadi babi dan monyet akibat pendustaan dan penentangan mereka 
terhadap perintah Allah dan Nabi-nabiNya.
Jadi apa manfaat hewan babi, sedangkan ia diciptakan ? jawabannya 
adalah, sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di atas, bahwa babi 
adalah Cleaning Service gratis yang membersihkan wajah bumi 
dari pelbagai bentuk kotoran. Olehnya itu, dengan menyadari fitrah 
penciptaannya, ia melahap kotorannya sendiri dan kotoran manusia serta 
apa saja. Andai saja t41-nya yang tercecer itu tidak dilahap kembali, 
maka siapa lagi yang akan memungutnya? Kotoran, sampah, dan limbah 
manusia merupakan isu global yang butuh penanganan serius dan belum 
terpecahkan sampai pada detik ini. Olehnya itu, wahai mereka yang lalai!
 Sadar dan pujilah Allah yang membantu kalian mengatasi masalah rumit 
tersebut! Babi itu tahu diri, bahkan ia ikut sibuk dan turut andil 
mengentaskan polusi udara oleh ulah tangan kalian sendiri. Hanya manusia
 yang tak tahu diri, di lain sisi, hewan babi telah menjadi cermin 
terhadap manifestasi keagungan Sang Maha Bersih, Maha Mengurus, Menjaga 
keseimbangan kosmos, dan Maha Bijak. Ia mencerminkan sinar-sinar 
ketauhidan yang terpadu. Ia merupakan ukiran-ukiran keagungan dan 
ketinggian sifat-sifat Allah tersebut. Siapa yang memakannya? Biarkan 
rantai makanan yang telah diatur Sang Pencipta, manusia hanya membantu 
menjaga rantai makanan tersebut.
Kesimpulan keempat : Anda buat sendiri deh….
Sebagian sumber tulisan ini dapat dilihat juga di:
Tidak ada komentar:
Write komentar