Senin, 25 Februari 2013

Tahukah Anda, Mengapa Babi Haram

Posted by   on

Mengapa Daging Babi Haram untuk Dikonsumsi?
(SYARAT MAKANAN DAN MINUMAN BAGI MANUSIA 2)
Ada sebuah pertanyaan sederhana berkenaan dengan daging babi, yaitu mengapa babi diciptakan di dunia ini kalau ia diharamkan untuk dimakan? Apakah dalam hal penciptaan babi tidak ada manfaatnya, lalu bagaimana dengan ayat “Maa khalaqta hadzaa batilaan” (yang artinya : Tiadalah Engkau manciptakan ini sia-sia) ? Mana…logikanya….?
Ya…logika. Memang ada banyak hal-hal di dunia ini dihubungkan dengan logika atau rasio atau rasional. Kalau tidak masuk logika atau akal atau rasional maka tidak dapat diterima dan diterapkan dalam kehidupan. Tapi jangan lupa juga banyak pula hal-hal di dunia ini tidak dapat dihubungkan dengan logika atau akal atau rasio tapi dipercaya sampai habis-habisan bahkan dibela mati-matian. Contoh :
1.Mimpi, mimpi tidak dapat dirasionalkan tetapi efek di badan terasa hingga kita terbangun, seperti mimpi dikejar-kejar anjing ganas dalam mimpi, mimpi terjatuh dari tempat yang tinggi, mimpi berc#mb#…eh bangun tidur sudah basah…(kadang mimpinya ingin dilanjut dengan cara tidur lagi….eh….bangun lagi…).
2.Gelombang elektromagnetik dari sebuah pemancar (transmitter)  diterima oleh banyak penerima (receiver) dalam berbagai bentuk dan outputnya (suara, gambar dan data/tulisan) seperti radio, telepon genggam, televisi, dan macam-macam alat elektronik. Sulit dibayangkan semua gelombang beterbangan di angkasa, campur aduk tanpa kusut dan semberawut tapi muncul sesuai dengan apa yang dipancarkan dan dikehendaki pemancar dan penerima.
3.Orang percaya bulat-bulat ada sesuatu hal yang ghaib (bangsa jin) yang menunggu di sebuah pohon dapat mendatangkan keberuntungan seseorang dengan syarat memberikan sesuatu sesajian di pohon tersebut, padahal orang yang mencari keberuntungan ini ada yang insinyur, doktor, profesor, pejabat, pengusaha dan banyak lagi, logikanya mana…? belum lagi perkara tahi lalat, perkara warna aura yang terpancar dari tubuh, dan batu jimat (aji-aji yang dirumat). Mana logikanya…?
Cukup tiga contoh di atas, bagaimana dengan sesuatu yang nyata dan dapat diuji secara ilmiah dan logika masih dipertanyakan. Kalau hal-hal yang dihubungkan dengan keimanan saja, seseorang tidak pakai logika atau rasio lagi langsung diimani dengan keteguhan keimanan yang dimilikinya?
Perkara babi (daging babi) mengapa diharamkan bagi manusia (tidak hanya umat Islam), cukup dijelaskan dengan empat alasan yang dapat diterima secara keimanan maupun rasio atau akal atau logika.  Keempat alasan tersebut adalah sebagai berikut :
1.Aturan Agama
2.Jenis Binatang Kotor
3.Memiliki Sifat-Sifat Kotor
4.Menyimpan Sumber Penyakit dan Penyebar Berbagai Penyakit
Aturan Agama
Agama mana di dunia ini yang menghalalkan daging babi? Tidak ada satupun ajaran agama di dunia ini yang membolehkan mengkonsumsi daging bagi. Ketika ada golongan agama di dunia ini yang mengatakan bahwa ada ayat yang telah membolehkan mengkonsumsi daging babi adalah dusta besar. Dalam kitab Taurat maupun Injil demikian, bahkan ketika Nabi Isa as turun kelak di akhir zaman, salah satu tugasnya adalah memusnahkan babi. Dalam Taurat dan Injil tercantum seperti berikut  : “Dan babi, meskipun ia memiliki kuku terbelah, namun dia tidak memamahbiak; babi adalah najis untuk Anda. Dagingnya jangan kamu makan, dan bangkai mereka jangan engkau sentuh, mereka adalah najis untuk Anda.”[Imamat 11:7-8]. Babi juga dilarang dalam Injil dalam kitab Ulangan : “Dan babi, karena kukunya terbelah, namun bukan pemamah biak, ia adalah najis untuk Anda. Kamu jangan makan daging mereka, dan jangan menyentuh bangkai mereka.” [Ulangan 14:8]. larangan yang sama juga diulang dalam Injil dalam kitab Yesaya bab 65 ayat 2-5. Sebagai perbandingan juga Taurat dan Injil versi Inggris lainnya :
New International Version (©1984)
The pig is also unclean; although it has a split hoof, it does not chew the cud. You are not to eat their meat or touch their carcasses.
New Living Translation (©2007)
And you may not eat the pig. It has split hooves but does not chew the cud, so it is ceremonially unclean for you. You may not eat the meat of these animals or even touch their carcasses.
English Standard Version (©2001)
And the pig, because it parts the hoof but does not chew the cud, is unclean for you. Their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
New American Standard Bible (©1995)
“The pig, because it divides the hoof but does not chew the cud, it is unclean for you. You shall not eat any of their flesh nor touch their carcasses.
King James Bible (Cambridge Ed.)
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, it is unclean unto you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcase.
GOD’S WORD® Translation (©1995)
Also, you may not eat pigs. (Although their hoofs are divided, they don’t chew their cud.) Never eat their meat or touch their dead bodies.
King James 2000 Bible (©2003)
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean unto you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
American King James Version
And the swine, because it divides the hoof, yet chews not the cud, it is unclean to you: you shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
American Standard Version
And the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcasses ye shall not touch.
Douay-Rheims Bible
The swine also, because it divideth the hoof, but cheweth not the cud, shall be unclean, their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
Darby Bible Translation
and the swine, for it hath cloven hoofs, yet cheweth not the cud it shall be unclean unto you. Of their flesh shall ye not eat, and their carcase shall ye not touch.
English Revised Version
and the swine, because he parteth the hoof but cheweth not the cud, he is unclean unto you: of their flesh ye shall not eat, and their carcases ye shall not touch.
Webster’s Bible Translation
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, is unclean to you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
World English Bible
The pig, because it has a split hoof but doesn’t chew the cud, is unclean to you: of their flesh you shall not eat, and their carcasses you shall not touch.
Young’s Literal Translation
and the sow, for it is dividing the hoof, and not bringing up the cud, unclean it is to you; of their flesh ye do not eat, and against their carcase ye do not come.
Geneva Study Bible
And the swine, because it divideth the hoof, yet cheweth not the cud, it is unclean unto you: ye shall not eat of their flesh, nor touch their dead carcass.
Matthew Henry’s Concise Commentary
(sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120112052719AAQxN7G)
Jadi kesimpulan pertama : jika Anda mengaku sebagai seorang yang beriman baik muslim maupun luar muslim (sesuai dengan keyakinannya) maka wajiblah jadinya mengakui perintah dari Sang Pencipta dan Maha Pengatur akan aturan bermain berkenaan dengan makanan, yaitu daging babi haram hukumnya untuk dimakan.
Jenis Binatang Kotor
Hewan babi sangat berbeda dengan jenis hewan lainnya, ia merupakan jenis hewan kotor dengan tabiat kotornya. Ia bisa memakan apapun termasuk bangkai dan kotoran (maaf,…t41…t41 manusia, t41 mereka sendiri maupun hewan lain…hoek…!!!, maaf), sehingga segala racun tersimpan dalam tubuh babi yang tidak semuanya keluar melalui kotorannya. Dalam sistem biokimia babi, babi mengeluarkan 2% dari seluruh kandungan toxic  uric acid sedangkan sisanya 98% tersimpan di dalam tubuhnya menyatu dalam daging dan darahnya. Berbeda dengan hewan lain yang mengeluarkan 90% lebih toxic urid acid (racun asam urat) melalui urine dan facesnya. Pada babi ini unik juga, yaitu tidak memiliki leher sebagai syarat pemotongan/penyembelihan hewan untuk mengeluarkan sebagian besar darahnya, sehingga darah mengandung urid acid menumpuk pada sel daging dan lemaknya.
Kesimpulan kedua : Sejorok-joroknya hewan dan sekotor-kotornya hewan tidak ada yang memakan kotorannya sendiri kecuali hewan babi.
Memiliki Sifat-Sifat Kotor
Hewan babi memiliki sifat-sifat kotor dalam bentuk perilaku seperti malas, tidak suci sinar matahari (membantu berkembangnya parasit dalam tubuhnya),  rakus dan suka tidur di kubangan kotoran mereka sendiri, perilaku seksual yang di luar kebiasaan hewan lainnya (babi bukan hewan hemaprodit). Ada sebuah dialog, seorang ilmuwan dengan ulama berkenaan dengan perlaku babi. Sang ilmuwan bertanya kepada ulama sebagai berikut :

Ilmuwan              : “Haramnya hewan Babi bagi umat muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran dalam hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukankah mungkin nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang mematikan ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih ini akan menjadi halal?”
Ulama                   : “Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat babi yang sangat diharamkan untuk umat Islam”.
Ilmuwan              : “Apakah itu?”
Ulama                   : “Coba anda buat 2 kandang. Satu kandang anda isi dengan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina. Satu kandang lagi anda isi dengan 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina. Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya?”
Ilmuwan              : “Tidak”
Ulama                   : “Mari kita lihat sekarang. Pada kandang pertama di mana Ada 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina. Yang terjadi adalah 2 ekor ayam jantan tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 ekor ayam betina tersebut sampai ada yang menang atau kalah. Dan itu Sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia diciptakan”.
Ilmuwan              : “Pada kandang babi?”
Ulama                   : “Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang babi, 2 ekor babi jantan itu tidak berkelahi untuk memperebutkan babi betina tersebut, tetapi yang terjadi adalah 2 ekor babi jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai2 babi betina tersebut dan juga terjadi hubungan  homoseksual antara kedua ekor babi jantan tersebut setelah selesai dengan si betina. Demikian juga dengan betinanya dapat melakukan hal yang demikian. Hal inilah yang jelas-jelas bertentangan dengan fitrah umat manusia. Bila umat Islam ikut-ikutan memakan babi maka ditakut-kan umat Islam akan mempunyai sifat dan karakteristik seperti babi ini.
(pikirkan dengan hati bukan dengan emosi), makanya tidak heran di negeri-negeri yang katanya maju peradabannya justru berkembang pola kehidupan seksnya seperti halnya hewan ini.
Kesimpulan ketiga : seburuk-buruknya sifat hewan tidak ada yang melakukan aktivitas hidupnya di kubangan kotoran sendiri dan juga memiliki aktivitas s3ks yang sangat buruk, seburuk-buruknya aktivitas kecuali ada pada hewan babi.
Menyimpan Sumber Penyakit dan Penyebar Berbagai Penyakit
Hewan babi ini menyimpan berbagai bakteri, virus, parasit  maupun patogen penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia. Hal ini disebabkan dengan pola makan, pola hidup dan pola seksnya yang sangat kotor. Berbagai bakteri, virus, parasit maupun patogen tersebut adalah sebagai berikut :
1.Fasciolepsis Buski (فاشيولبس بوسكي), Jenis cacing ini tinggal di perut babi dalam jangka waktu yang cukup lama. Ia keluar bersama dengan kotoran dan menetap di genangan air. Jenis ini dapat menyebabkan gangguan alat pencernaan, mencer, dan pembengkakan tubuh yang mengakibatkan kematian.
2.Round Worms (الديدان المستديرة), Cacing ini panjangnya 270 mm, ia disebut dengan ulat beracun karena dapat menjalar ke seluruh tubuh. Di antara penyakit yang ditimbulkan: radang paru-paru, sesak nafas, alat pencernaan tersumbat, dan radang pankreas.
3.Hook Worms (الديدان الخطافية), Cacing ini masuk ke tubuh lewat pori-pori kulit. Ia dapat menyebabkan mencer yang disertai pendarahan kuat sehingga stamina tubuh melemah, kulit berubah, tubuh membengkak, dan lemah jantung.
4.Paragonimus (باراجونيميا), Jenis ini hidup di paru-paru babi. Ia dapat menyebabkan gangguan pernafasan bagi babi sendiri dan obatnya belum ditemukan sampai pada saat sekarang. Di antara penyakit yang ditimbulkan: gangguan pernapasan yang mengakibatkan batuk keras dan pendarahan kuat di paru-paru.
5.Clonorchis Sinensis (كلونوركس سيننسس), Cacing ini hidup di sekitar hati babi. Ia dapat menyebabkan gangguan hati, mencer, dan kematian akibat kekurangan cairan.
6.Giganthorinchus (جايجا نثورنكس), Cacing ini hidup di alat pencernaan babi dan dapat menyebabkan kekurangan darah dan gangguan alat pencernaan. Yang demikian itu karena ia hidup di dinding alat pencernaan manusia.
7.Trichinila Spiralis (الدودة اللوبية أو الحلزونية), Jenis cacing ini sulit terdeteksi, tubuhnya sangat kecil. Ia hidup di daging babi dalam jangka waktu yang cukup lama dan belum diketahui sampai pada saat sekarang derajat panas yang mungkin dapat melumpuhkannya di saat dimasak. Di antara penyakit yang ditimbulkan: rematik, anggota tubuh terasa nyeri, perih, dan lambat bergerak sehingga ia tidak dapat bekerja keras. Ia dapat menyebabkan kematian jika menyumbat saluran makanan yang menghubungkan antara perut dan dada. Di samping itu, jika ia hidup di perut maka akan menimbulkan penyakit perut, mencer, anggota tubuh melemah, dan pembengkakan di wajah dan mata.
8.Schistosoma Japonicum (دودة البلهارسية الآسيوية), Spesies ini sangat berbahaya. Babi salah satu hewan yang memelihara cacing ini. Ia masuk ke tubuh manusia lewat pori-pori dan menyusut ke darah dan paru-paru. Setiap ekor dari mereka menghasilkan 20.000 telur tiap harinya yang setiap saat menjadi ancaman berbahaya terhadap alat pencernaan, hati, dan otak. Ia dapat menimbulkan pelbagai jenis penyakit yang dapat mengakibatkan lumpuh dan kematian.
9.Taenia Sollum, Parasit ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi, dan dapat tumbuh sepanjang tiga meter dalam usus manusia, serta dapat memasuki saluran peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru.
10.Cacing Ascaris, Panjang cacing ini adalah sekitar 25 cm. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru-paru, radang tenggorokan dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi di dalam tubuh, kecuali dengan cara operasi.
11.Cacing Angklestoma, Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika seseorang berjalan, mandi, atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh, dan menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan mental, lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.
12. Swine Erysipelas, Parasit ini terdapat pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran pada kulit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa menye-babkan radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh tinggi.
13.Sedang kuman-kuman yang ada pada babi dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah TBC, Cacar (Small pox), gatal-gatal (scabies), Kuman Rusiformas N. dan virus jenis flu babi (H1N1 dan variannya, H1N2, H2N3, H3N1, H3N2, dsb) yang sempat mewabah di tentara USA tahun 1918, di Eropa tahun 40-an dan kemudian mewabah kembali pada abad ke-21 ini dengan bentuk mutasi virus yang berbeda.
Percobaan sederhana, dapat dilihat di situs You Tube, bagaimana sepotong daging babi yang telah difrozzing dalam suhu sangat rendah kemudian di siram dengan air Coca Cola dalam waktu tertentu dapat mengeluarkan cacing pita yang tersembunyi dalam dagingnya.
Dan terakhir, ada satu pendapat dari DR Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, babi memang ‘’mirip’’ manusia. Melalui aplikasi teknologi transgenetika, organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia. Semula, transfer organ babi ke manusia menghadapi kendala karena adanya penolakan oleh immune system tubuh manusia yang disebut Hyper Acute Rejections (HAR). Untuk mengatasi HAR ini, peneliti memindahkan gen manusia ke dalam babi sehingga tercipta babi transgenik. Jadi, bila nanti semua gen yang dibutuhkan organ babi tadi untuk bisa diterima tubuh manusia sudah dipindahkan ke babi, babi transgenik itu akan mengandung banyak sekali gen manusia. Gen-gen itu tadi akan menghasilkan protein, yang merupakan bahan membentuk daging, rambut, organ-organ tubuh, dan lain-lain. Itu artinya, babi-babi transgenik dagingnya seperti daging manusia, organ tubuhnya juga mirip manusia. Babi-babi yang ‘’dimanusiakan’’ itu, saat ini barangkali jumlahnya masih terbatas dan terisolir. Tapi, bila karena suatu sebab ia keluar dari isolasi lalu kawin dengan babi biasa, dunia niscaya akan dipenuhi babi ‘’jejadian’’. Sebab, setelah bunting 16 bulan, seekor betina babi sanggup melahirkan 12-18 ekor genjik. Keturunan babi biasa dan transgenik, tidak bisa dibedakan secara fisik. Artinya, itu akan membenarkan pengakuan Armien Meiwes (kanibal dari Jerman) dan Sumanto (kanibal dari Indonesia), bahwa daging babi rasanya seperti daging manusia. Memakan babi sama seperti makan manusia, dan sebaliknya pula. Babi transgenik ini sudah dikembangkan di Amerika untuk digunakan transplantasi organ tubuh ke manusia (hati-hati….) dan obat-obatan, tetapi Robin Weiss, profesor virologi Universitas College, London menentang pengembangan itu. (Naudzubillahi min dzaalika).
Dan ingat pula bahwa sebagian bangsa Yahudi pernah dilaknat oleh Allah menjadi babi dan monyet akibat pendustaan dan penentangan mereka terhadap perintah Allah dan Nabi-nabiNya.
Jadi apa manfaat hewan babi, sedangkan ia diciptakan ? jawabannya adalah, sesuai dengan apa yang telah dijelaskan di atas, bahwa babi adalah Cleaning Service gratis yang membersihkan wajah bumi dari pelbagai bentuk kotoran. Olehnya itu, dengan menyadari fitrah penciptaannya, ia melahap kotorannya sendiri dan kotoran manusia serta apa saja. Andai saja t41-nya yang tercecer itu tidak dilahap kembali, maka siapa lagi yang akan memungutnya? Kotoran, sampah, dan limbah manusia merupakan isu global yang butuh penanganan serius dan belum terpecahkan sampai pada detik ini. Olehnya itu, wahai mereka yang lalai! Sadar dan pujilah Allah yang membantu kalian mengatasi masalah rumit tersebut! Babi itu tahu diri, bahkan ia ikut sibuk dan turut andil mengentaskan polusi udara oleh ulah tangan kalian sendiri. Hanya manusia yang tak tahu diri, di lain sisi, hewan babi telah menjadi cermin terhadap manifestasi keagungan Sang Maha Bersih, Maha Mengurus, Menjaga keseimbangan kosmos, dan Maha Bijak. Ia mencerminkan sinar-sinar ketauhidan yang terpadu. Ia merupakan ukiran-ukiran keagungan dan ketinggian sifat-sifat Allah tersebut. Siapa yang memakannya? Biarkan rantai makanan yang telah diatur Sang Pencipta, manusia hanya membantu menjaga rantai makanan tersebut.
Kesimpulan keempat : Anda buat sendiri deh….
Sebagian sumber tulisan ini dapat dilihat juga di:

Tidak ada komentar:
Write komentar