Minggu, 24 Januari 2010
Konspirasi Tentang Fakta Holocaust
 
Fakta bahwa Holocaust adalah 
fiksi memang menjadi momok baru bagi para ahli sejarah. Sejarah yang 
selama ini mencatat bahwa Perang Dunia Kedua diidentikkan dengan gerakan
 fasisme yang dipimpin oleh Hitler mungkin saja telah menjadi suatu 
pembohongan mengenai sejarah. Saat ini telah banyak bukti yang telah 
menjelaskan bagaimana kemungkinan perstiwa pembantaian 6 juta orang 
Yahudi itu adalah sejarah yang salah.
Holocaust berasal dari bahasa Yunani: holokauston
 yang berarti "persembahan pengorbanan yang terbakar sepenuhnya". Dalam 
sejarah tercatat bahwa Bangsa Yahudi di Eropa merupakan korban-korban 
utama dalam Holocaust, yang disebut kaum Nazi sebagai "Penyelesaian 
Terakhir Terhadap Masalah Yahudi". Jumlah korban Yahudi umumnya 
dikatakan mencapai enam juta jiwa. Dalam sejarah yang tercatat, 
pembantaian ini dilakukan dengan penembakan massal, kamar gas beracun, 
maupun dibiarkan mati kelaparan. Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok 
lainnya yang dianggap 'tidak disukai' kaum Nazi antara lain adalah 
bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia lainnya, penganut agama Katolik 
Roma, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi-Saksi 
Yehuwa (Jehovah’s Witnesses), orang komunis, suku Gipsi (Orang Rom dan 
Sinti) dan lawan-lawan politik dari Hitler. Mereka juga ditangkap dan 
dibunuh. Jumlah keseluruhan korban jika dikalkulasi dengan korban 
tambahan ini diperkirakan dapat mencapai 9-11 juta jiwa.
Kontroversi
Pengingkaran holocaust atau holocaust denial
 adalah kepercayaan bahwa Holocaust tidak pernah terjadi, atau jauh 
lebih sedikit dari 6 juta orang Yahudi yang dibunuh oleh Nazi seperti 
yang selama ini tercatat dalam sejarah; bahwa tidak pernah ada rencana 
terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi; atau bahwa tidak ada 
pembunuhan masal di kamp-kamp konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal 
ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum Zionis mengetahui hal ini 
dan mengadakan konspirasi untuk mendukung agenda politik mereka. Karena 
Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling 
banyak didokumentasikan dalam sejarah, pandangan-pandangan ini tidak 
dianggap kredibel, dengan organisasi-organisasi seperti American 
Historical Association mengatakan bahwa Holocaust denial sebagai "at 
best, a form of academic fraud." Pernyataan holocaust denial di muka 
umum adalah pelanggaran hukum di sepuluh negara Eropa, termasuk 
Perancis, Polandia, Austria, Swiss, Belgia, Romania, dan Jerman.
Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust "revisionists". Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. Historical revisionism adalah bagian dari ilmu sejarah; yaitu penyelidikan ulang dari accepted history (sejarah yang sudah diterima secara umum) dengan tujuan untuk lebih memperjelas peristiwa tersebut. Sebaliknya, negationist dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah yang salah; seperti ditulis Gordon McFee: "Revisionists
 depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work 
backwards through the facts to adapt them to that preordained 
conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology … thus 
turning the proper historical method of investigation and analysis on 
its head."
Public Opinion Quarterly
 juga menyimpulkan: "Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang 
mempertanyakan kenyataan Holocaust, dan mereka yang mendukung Holocaust 
denial kebanyakan adalah anti-Semit dan/atau neo-Nazi."
Holocaust denial sangat populer 
dalam penentang-penentang Israel dari kaum Muslim karena memang banyak 
bukti yang dikeluarkan oleh ilmuwan barat sendiri yang menjelaskan 
kebohongan holocaust ini. Disertasi dr. Mahmoud Abbas, Presiden 
Palestina, meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh 
orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh
 dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa. Abbas belum pernah menyatakan 
pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada 
tahun 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust 
denier. Pada akhir 2005, presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menggambarkan Holocaust sebagai "mitos pembantaian orang Yahudi."
Sebenarnya dari kalangan ilmuwan barat sendiri ada beberapa yang menyangkal adanya Holocaust, di antaranya: Pengarang Perancis Roger Garaudy, Professor Robert Maurisson, Ernst Zundel, David Irving, dll. tetapi hampir semuanya dinyatakan bersalah dan dijebloskan kedalam penjara termasuk Pada 15 Feb 2007, Ernst Zundel seorang Holocaust denier dihukum 5 tahun penjara. Seorang pengacaranya, Herbert Schaller,
 mengatakan bahwa semua bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan
 pengakuan korban-korbannya saja, bukan berdasarkan fakta-fakta yang 
jelas. Ernst Zundel ini juga pernah ditahan pada tahun 1985, dan 1988 
dalam kasus yang sama.
Semua hal di atas sangat kontras
 dengan slogan negara-negara barat sendiri yang menyatakan kebebasan 
berpendapat apalagi disertai bukti-bukti ilmiah tentang kebohongan 
Holocaust terutama digunakannya kamar gas oleh Nazi di Polandia, tetapi 
begitu menyinggung masalah yang menggugat hal ini mereka langsung 
memberangus habis penentang-penentangnya sehingga banyak kalangan 
menilai adanya lobby Yahudi yang berdiri dibelakangnya dalam 
mempengaruhi putusan pengadilan
Dengan suara bulat, didalam 
sidang Majelis Umum PBB pada 1 November 2005, ditetapkan bahwa tanggal 
27 Januari sebagai “Hari Peringatan Korban Holocaust”. 27 Januari 1945 
adalah hari dimana tahanan kamp konsentrasi NAZI di Auschwitz-Birkenau 
dibebaskan. Bahkan sebelum PBB menetapkannya, tanggal 27 Januari telah 
di tetapkan sebagai Hari Peringatan Korban Holocaust oleh Kerajaan 
Inggris sejak tahun 2001, sebagaimana halnya di negara-negara lain, 
mencakup Swedia, Italia, Jerman, Finlandia, Denmark dan Estonia[18]. 
Israel memperingati Yom HaShoah vea Hagvora, “Hari Hari Peringatan 
Holocaust dan Keberanian Bangsa Yahudi” pada pada hari ke 27 bulan 
Nisan, bulan Ibrani, yang biasanya jatuh pada bulan April[18]. Hari 
peringatan ini biasanya juga di peringati oleh Yahudi di luar Israel.

Holocaust Hanyalah Lelucon
Banyak dari kita mengetahui bahwa Ahmadinejad
 (Presiden Iran sekarang) sangat benci dengan kata Holocaust. Ia pun 
terang-terangan menyatakan Holocaust hanyalah sebuah lelucon. Berikut 
ini saya akan mencoba membuktikan bahwa apa yang dikatakan Ahmadinejad 
ada benarnya.
Anne Frank’s Diary

Saya akan memberikan dua kutipan yang diambil dari salah satu halaman dari diari Anne Frank ini :
Yang pertama pada 14 juni 1942,
"During recess I passed out cookies to my teachers and my class . . . I
went to gym with the rest of my class. As it was my birthday, I got to decide
what game my classmates would play, and I chose volleyball. Afterward they all
danced around me in a circle and sang “Happy Birthday."
Yang kedua pada 15 juli 1944,
"Deep down, the young are lonelier than the old.’ I read this in
a book somewhere and it’s stuck in my mind. As far as I can tell, it’s
true. . . Anyone who claims that the older folks have a more difficult time in
the Annex doesn’t realize that the problems have a far greater impact on us.
We’re much too young to deal with these problems, but they keep thrusting
themselves on us until, finally, we’re forced to think up a solution, though
most of the time our solutions crumble when faced with the facts. It’s
difficult in times like these: ideals, dreams, and cherished hopes rise within
us, only to be crushed by grim reality. . . . It’s utterly impossible for me
to build my life on a foundation of chaos, suffering and death. I see the world
being slowly transformed into a wilderness, I hear the approaching thunder that,
one day, will destroy us too, I feel the suffering of millions."
Dari kutipan di atas, inilah fakta-fakta yang mempertanyakan keabsahan dari diari tersebut:
- Pada masa sekitar tahun 1944, ternyata belum ada pena, dan anehnya diari dari Anne ditulis menggunakan pena.
 
- Terjadi perbedaan gaya bahasa tulisan saat dia umur 13 yang masih cenderung remaja tiba-tiba langsung menjadi seseorang dengan gaya penulisan yang sangat dewasa.
 
- Sampai saat ini masih terdapat dua edisi dari diari Anne yang memiliki isi yang sangat berbeda.
 
- Menurut David Irving, sangat tidak mungkin seorang remaja menulis begitu dewasa, dan diari itu lebih mirip sebuah novel.
 
- Keanehan lainnya adalah penulisan diari saat keadaan perang adalah sesuatu yang dipertanyakan. Kemungkinan tidak ada anak yang sempat-sempatnya menulis diari jika keadaan dimana ia berada sedang dalam masa perang.
 
Jumlah Korban
Pada gambar dibawah yang diambil dari Edgar J Steele dalam "Holy Holocaust"
 disebutkan bahwa yang meninggal di SELURUH kamp konsentrasi yang 
dimiliki Jerman itu dibawah 300.000 dan tidak disebutkan jika mereka 
mati karena kamar gas, tetapi terkena penyakit Tipus dan berbagai 
penyakit lain. Dan adanya eksekusi alias ditembak ditempat oleh tentara 
Jerman memang ada, tetapi jumlah itu hanya 100-an dan itu pun ada 
sebabnya, karena mereka memberontak, mencuri, politisi korupsi dimasanya
 maupun kesalahan hukum lainnya.
Anne Frank’s Diary

Tugu Peringatan
Di
 Auswitchz ada dua tugu peringatan tentang perang dunia kedua, dari 
kedua tugu inipun rupanya masih kebingungan dalam memastikan jumlah 
korban holocaust. Lihat saja perbedaan dari kedua tugu tersebut yang 
memuat tentang jumlah korban holocaust.

Setelah perang dunia 2 berakhir,
 klaim dari para Yahudi ada sekitar 4 juta orang korban, sementara klaim
 dari banyak pihak mengenai korban terus meningkat bahkan hingga 
mencapai 9 juta korban.
Dari beberapa bantahan mengenai 
kebenaran dari Holocaust, ada satu bantahan yang membuat semuanya 
semakin terhubung, yaitu seperti yang pernah saya singgung mengenai 
kematian Hitler, bahwa jika benar Hitler telah membinasakan jutaan umat 
Yahudi, maka dia tidak mungkin disembunyikan oleh para anggota 
Rothschild (yang sering mengaku keturunan Yahudi) di Argentina.
sumber:thenoock.com
Tidak ada komentar:
Write komentar