Jumat, 25 Januari 2013

Asalusul DRUM

Posted by   on

Alat musik pukul satu ini cukup menarik perhatian. Bagaimana tidak, bila dipukul dengan stik, drum bisa mengeluarkan bunyi menggelegar dan atraktif. Menambah semangat siapa pun yang berada di sebuah pertunjukan musik. Belum lagi, pemain band yang menguasai panggung. Mereka mampu membawa suasana jadi lebih ceria dan lebih hidup.

Ada beragam jenis drum, di antaranya friction drum yang berbunyi khas bila diusap, frame drum yang berbentuk dangkal dan sering disebut tamborin, juga rattle drum atau drum dua sisi dengan biji digantung pada sisi kiri dan kanannya. Rattle drum banyak dimainkan di India dan Tibet. Lalu, bagaimana sejarah drum sampai bisa dikenal di seluruh dunia?

Zaman Awal Peradaban

Manusia zaman peradaban awal biasa memukul-mukul benda yang ada di sekitarnya untuk mengungkapkan kegembiraan saat berhasil menangkap hewan buruan. Lama-lama, mereka paham akan sumber bunyi seperti genderang itu. Mereka membuatnya dari sepotong batang kayu berongga yang ujungnya ditutup kulit reptil atau ikan dan dimainkan dengan cara ditepuk.

Seiring berjalannya waktu, alat musik sederhana ini menjadi bagian terpenting untuk mengiringi pesta makan besar dan hiburan tarian yang mereka ciptakan sendiri.

Mesir Kuno

Pada peradaban Mesir Kuno sekitar 4000 SM, ditemukan drum kayu terbuat dari kulit binatang. Memainkannya dengan cara memukulkan tongkat kayu yang bentuknya kurang lebih sama dengan stik drum sekarang. Alat musik ini ditemukan bersama artefak khas Mesir Kuno. Kemudian, kerangka drum raksasa ditemukan di kalangan bangsa Sumeria Kuno dan Mesopotamia. Diperkirakan drum tersebut dibuat sekitar 3000 tahun lalu.

Afrika dan Yunani

Di Afrika dan Yunani, ditemukan juga bukti sejarah berupa drum yang diperkirakan dibuat pada 2000 SM. Kerangka drumnya kurang lebih sama dengan yang ditemukan di Mesir. Di tahun itu pula, terdapat drum yang bentuknya menyerupai jam pasir pada relief candi India tertua bernama Bharhut. Di waktu bersamaan, Romawi menggunakan drum yang ditemukan di negaranya sebagai tambur pengobar semangat pasukan perang. Ini pertama kalinya terjadi di dunia.

Beberapa Negara Lain

Di Persia, sekitar 600-an Masehi, dibuat genderang pendek dari tanah liat. Kemudian, genderang itu dibuat dari logam dan kayu. Selanjutnya, menyebar ke Afrika, Eropa, dan Asia, sebagai musik pengiring perang. Masyarakat Eropa pada abad ke-13 mengenal timpani, alat musik yang terbuat dari tembaga dan berbentuk kettle sup. Timpani kadang disebut kettle drum.

Dua abad setelah itu, kettle drum dipergunakan di Inggris dalam bidang ketentaraan sebagai penanda waktu, aba-aba serangan, dan senjata yang membuat musuh ketakutan.

Penjelajah Eropa

Penjelajahan bangsa Eropa pada 1500 ke Amerika sekaligus memperkenalkan drum. Pengaruh drum sangat luar biasa bagi militer hingga 1800 beberapa negara mulai mempelajari drum dalam pasukan. Drum band dicetuskan oleh pasukan militer Rusia saat memainkan parade musik menggunakan drum pada 1813.

Di era kebangkitan musik di Amerika pada 1935, drum muncul tidak dalam bentuk tunggal. Berbagai macam drum diperkenalkan, seperti genderang senar, genderang tenor, genderang bas, dan simbal. Barulah pada era 70-an muncul drum listrik yang bunyinya kurang lebih sama dengan timpani, gendang, dan drum akustik.


www.anneahira.com

Tidak ada komentar:
Write komentar