SEJARAH ZIONISME

Zionisme
 berasal dari kata Zion atau Sion. Dalam bahasa latin dan bahasa Ibrani 
kata Tsyon berarti bukit suci yerusalem. Sion bisa diartikan tempat 
berdirinya Bait suci Kuil Solomon yang didirikan oleh nabi Sulaiman as. 
Dan Zion sering dinisbahkan bagi bukit di wilayah Yerusalem yang oleh 
nabi Daud as dijadikan Ibukota Kerajaan. Perkataan zion dalam Perjanjian
 Lama disebutkan sebanyak 152 kali, lebih dari separuhnya disebutkan 
dalam 2 kitab yaitu : Isaiyah 46 kali dan Mazmur 38 kali.
Zionisme
 adalah ideology secular pragmatis yang bertujuan membentuk satu entitas
 bangsa : Israel Raya, dengan Palestina sebagai Tanah Airnya dan 
Yerusalem sebagai Ibukota Negaranya. Dalam pandangan kaum yahudi, Al 
Masih akan kembali ke `Tanah Yang Dijanjikan` dan Al Masih akan 
memerintah dari puncak bukit ZION. Kata Zion diartikan pada kota 
Yerusalem itu sendiri. 
Munculnya gerakan Zionisme tak luput dari
 pengaruh hak social, ekonomi, politik, budaya serta agama Yahudi yang 
ditindas ketika mereka hidup tercerai berai (Diaspora) di berbagai 
Negara. Oleh sebab itu, maka muncul gerakan yang bertujuan mengakhiri 
penderitaan mereka dan hal itu hanya bisa ditempuh dengan cara kembali 
ke tanah leluhur mereka. Palestina. ( klaim tanah leluhur sebenarnya 
tidak bisa dijadikan alasan mereka merebut Palestina, karena memang 
Allah Swt sudah mengusir Bani Israil/Yahudi dan mengeluarkan mereka dari
 Palestina disebabkan pembangkangan dan kedurhakaan mereka terhadap 
perintah Allah dan Rosul. Tentang peristiwa ini teman-teman bisa juga 
membacanya di buku Knight Templar, Knight of Christ-nya Rizki Ridyasmara
 -blog-) 
Pada tahun 70 M saat awal Great Diaspora berlanjut 
terus hingga masa penaklukan Spanyol atas Granada pada tahun 1492. oleh 
karena banyaknya komunitas Yahudi yang sering memicu konflik maka Raja 
Ferdinand dan Ratu Isabella mengeluarkan perintah penghancuran dan 
pengusiran kaum Yahudi di Spanyol. Komunitas Yahudi dibuang ke Wina, 
Linz, Cologne, Augsburg, Bavaria, dan Moravia. Peristiwa yang sama 
terjadi saat Alexander II menjabat sebagai Tsar Rusia tahun 1881 yang 
memberlakukan peraturan pelarangan izin tinggal dan kepemilikan harta 
kekayaan kaum Yahudi. Kejadian paling tragis dalam sejarah gerakan 
Antisemit muncul di Jerman, disusul terjadi tragedy pembantaian kaum 
Yahudi (Holocaust) ketika Hitler berkuasa.
Pada akhir abad 
pertengahan muncul sejumlah messiah dikalangan kaum yahudi : Moses 
mendelsshon, Abraham Geiger, Leopporg Zunc dan Samuel Haldheim. Mereka 
mengusung gerakan pembaharuan hingga tercetuslah ide nasionalisme kaum 
yahudi. 
Tahun 1884 dilaksnakan konferensi Kattowis yang 
diprakarsai oleh Leo Pinsker (1812-1891) maka lahirlah gerakan 
kebangsaan Yahudi Zionisme. Gerakan tersebut bak cendawan dimusim hujan 
merebak di seantero Eropa hingga ke Amerika. Organisasi pemuda Yahudi : 
Bilu yang didirikan di Kharkov yang menjadi cikal bakal untuk memperoleh
 kembali `Tanah Yang Dijanjikan` ( Promise Land) : Palestina.
Baron
 Edmond de Rothschild (1845-1934) aktif berjuang untuk mewujudkan 
program Homeland. Pada saat kepemimpinan Theodore Herzl terjadi 
perubahan yang cukup signifikan yakni transformasi gerakan kebangsaan 
yang bercorak filsafat agama berubah menjadi gerakan organisasi yang 
bernuansa politik. Gagasan Herzl dituangkan dalam buku : Der Judenstaat.
 
Ternyata ide Herzl ditentang oleh berbagai kalangan. Baik oleh 
para Rabi Yahudi di Amerika hingga para intelektual Yahudi seperti 
Albert Einsten. 
Menurut Matin Buber, pemutar balikan gerakan 
Yahudi tersebut bukan berakar dari Yudaisme namun lebih kepada 
nasionalisme Eropa. Meski demikian, ide brilian Herzl menarik minat kaum
 Yahudi seluruh dunia bahkan banyak dari mereka hijrah ke Palestina. 
Untuk menarik simpatidari berbagai kalangan, Herzl juga mengangkat 
pemikiran tentang Messianisme yang menyatakan `Dunia akan bebas dengan 
kemerdekaan kita, bahagia dengan kejayaan kita dan kebesaran kita. Apa 
yang kita usahakan adalah kejayaan umat manusia. Maka diperlukan 
berdirinya sebuah Negara Yahudi yang akan melindungi dari penindasan dan
 penderitaan. 
Tahun 1897 di Basel Swiss diadakan konferensi 
zionis I. kongres tersebut mempertimbangkan pembentukan Negara Yahudi di
 Amerika Latin, Afrika Selatan, Kenya dan Cyprus. Akhirnya mereka 
memutuskan memilih Palestina sebagai tujuan Zionisme dalam memperoleh 
tempat kediaman yang sah.
Pada tahun 1889 berdiri badan usaha 
Jewish Colonial Trust Ltd. Sebelumnya didirikan pusat pengumpula dana 
Yahudi yaaitu Jews National Fund untuk melaksanakan pembelian-pembelian 
tanah di Palestina. Setelah itu muncul berbagai organisasi Yahudi yang 
mewajibkan setiap anggota membayar iuran untuk menancapkan kuku 
kolonisasi di Palestina. 
Langkah yang ditempuh gerakan Zionisme 
salahsatunya mengadakan `approach` dengan Sulthan Abdul Hamid II 
penguasa kekhalifahan Turki Usmani yang mempunyai otoritas atas tanah 
Palestina. Namun usulan itu ditolak mentah-mentah oleh Sultan Hamid. Tak
 hilang akal, tokoh-tokoh Zionisme mendekati pemerintah Inggris yang 
akhirnya mendapat tanggapan positif sekaligus tawaran dari Inggris atas 
Uganda. 
Gerakan Zionisme mempunyai kepentingan yang sama dengan 
Imperialisme. Minat Negara-negara Eropa atas Palestina pada abad 19 bisa
 dikategorikan menjadi 2 :
Dimensi politik, letak geografis Palestina sangat strategis berada dijantung Dunia Islam. 
Dimensi
 social, terkait dengan berkembangnya hysteria perang Salib damai 
dikalangan Kristen Ortodoks dan Yahudi untuk menguasai tanah Palestina. 
Perang
 Dunia I usai, gerakan Zionis masih intens menggarap Inggris bersamaan 
dengan hancurnya kekhalifahan Turki Usmani. Para pemimpin Zionis 
mendesak Inggris untuk mendukung rencana besar mereka. Bila Inggris 
mendukung dijanjikan akan memperoleh keuntungan dengan mengamankan 
Terusan Suez sehingga keamanan Inggris di Timur Tengah akan terjamin.
Dari
 hasil Lobi-lobi tersebut maka dihasilkan deklarasi Balfour pada 12 
November 1917 yang ditandatangani oleh mentri luar negri Inggris Athur 
James Balfour. Inggris mengakui hak-hak Yahudi atas Palestina serta 
menyediakan fasilitas untuk mendirikan tempat tinggal yang bersifat 
nasional bagi umat Yahudi. Tiga tahun kemudian, pengakuan Internasional 
terhadap deklarasi itu dikukuhkan, serikat Bangsa-Bangsa menyerahkan 
palestina sebagai mandat kepada Inggris. 
PERKEMBANGAN YAHUDI
Awal
 gelombang Imigrasi Yahudi ke Palestina hanya mmboyong 24.000 orang yang
 sebagian besar dari mereka bermukim di Tiberias, Hebron, dan Yerusalem.
 
Tahun 1882, kolonisasi Yahudi untuk mengubah wajah Palestina 
meningkat tajam. Tahun 1932 imigran Yahudi Jerman tercatat 9.000 orang, 
tahu 1993 ketika Hitler berkuasa lonjakan imigran Yahudi ke Palestina 
meningkat menjadi 33.000 orang, setahun kemudian menjadi 40.000 orang. 
Tahun 1935 meningkat menjadi 61.000 orang. Tahun 1939 komunitaas Yahudi 
menurut Faris Glubb dalam bukunya `Zionis Relation With Nazi Germany` 
meningkat menjadi 445.457 orang yang mendiami tanah Palestina. 
Berbarengan dengan Perang Dunia pada tahun 1948, sekitar 650.000 jiwa 
(31%) adalah Imigran Yahudi oleh Inggris. Tanah yang dirampas umat 
Yahudi atas Palestina meningkat 11 % 
Pada tahun 1935, partai Arab bersatu dan menyerahkan sebuah memorandum yaitu : 
Menuntut berdirinya pemerintah yang demokratis
Melarang pemindahan tanah orang-orang Palestina kepada Yahudi
Penghentian Imigran Yahudi 
Namun,
 kaum Zionis menolak dengan keras dan mengatur posisi parlemen Ingggris 
atas usualan itu. Sehingga tuntutan bangsa Arab ditolak. 
Perselisihan
 tersebut diselesaikan dengan keluarnya Resolusi PBB tanggal 29 November
 1947 untuk mengakhiri mandat Inggris atas Palestina. Dan Palestina 
dibagi menjadi 2 : Daerah Yahudi dan Arab
Yahudi makin 
meningkatkan eksalasi permusuhan dan terorisme terhadap rakyat Palestina
 hingga terjadi pembantaian besar-besaran menelan korban 254.000 orang 
yang sebagian besar wrga sipil, wanita dan anak-anak. Pembantaian 
tersebut dilakukan oleh Partai Irgun yang dikomandoi oleh Menacham 
Begin. 
Tanggal 14 Mei 1948 David Ben Gurion sebagai pucuk 
pimpinan Zionis mengundang orang-orang terkemuka dan wartawan untuk 
menghadiri pertemuan di Museum Tel Aviv. Akhirnya diproklamirkanlah 
Negara Yahudi di Palestina yang dinamakan Negara Israel. 
PEMICU KONFLIK GLOBAL
Israel
 senantiasa memunculkan konflik yang tak berkesudahan di wilayah Timur 
Tengah. Tiap tahun jumlah penduduk Israel bertambah sehingga menuntut 
perluasan wilayah pemukiman yang didapat dengan jalan kekerasan terhadap
 seluruh Negara Arab yang terdapat disekelilingnya. Nubuwatan Yahudi 
atas klaim yerusalem dan tanah Palestina sebagai `Tanah Yang Dijanjikan`
 hingga dengan segala cara Israel berusaha merebut Tanah Palestina. Yang
 menurut keyakinan umat Islam, Palestina adalah salah satu tanah suci 
yang harus dijaga kehormatannya. Al Quds pernah menjadi kiblat pertama 
umat Islam sekaligus menjadi jejak sejarah Isra Mi`raj Rosulullah. 
Bahkan Nabi Muhammad Saw dalam haditsnya memprediksi akan terjadi 
kemenangan umat Islam di akhir zaman di wilayah Palestina. 
Intrik
 antara umat Islam dan Yahudi Zionisme makin meningkat ketika Yahudi 
menganeksasi Palestina dengan melibatkan Amerika yang menjadi sponsor 
utama Israel. Amerika menyetujui bantuan militer ke Israel hingga 
mencapai angka 30 M USD serta sejarah veto yang dikeluarkan Amerika 
berkali-kali dalam SU PBB, jika lembaga tersebut mengeluarkan resolusi 
untuk Israel. Kesimpulannya Amerika tak ubahnya Israel sehingga secara 
ideology selalu berlawanan dengan Umat Islam.
Rabu, 23 Januari 2013
Asal mula Zionis dan Negara Israel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar